Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengakuan ibu yang anaknya jadi korban pembunuhan sadis di Pulomas

Pengakuan ibu yang anaknya jadi korban pembunuhan sadis di Pulomas Keluarga korban perampokan di Pulomas. ©2016 merdeka.com/septian

Merdeka.com - Rosi Herawati (47) mengaku terpukul atas kepergian putri pertamanya Amalia Calista Putri Pahlevi (10) yang ikut menjadi korban tewas pada pembunuhan sadis di Pulomas, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Ia berharap agar pelaku bisa segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

Dengan mata berkaca-kaca ia menjelaskan sebelum kejadian, tidak ada firasat jika ia akan kehilangan putri pertamanya untuk selamanya.

"Kebetulan aja (menginap) kalau disuruh main dia datang. Sudah sering, enggak ada rasa curiga, (Amel) main ke sana hari Minggu jam 11.00 WIB dijemput Pak Yanto sopir. Rencana cuma nginap semalam, cuma bawa satu (baju)," terang warga Kampung Bulak Tinggi RT 10/16 No. 68, Jati Rahayu, Pondok Gede, Bekasi.

Masih menurut Rosi, pada hari Senin (26/12) sekitar pukul 14.00 WIB, Amel sempat memberi kabar melalui SMS dan menyebutkan bahwa Gema (salah satu korban) sedang dalam kondisi menangis dan ketakutan.

Namun ketika ditanya kondisi Amel saat itu, siswi kelas IV salah satu Sekolah Dasar Negeri di Bekasi itu tidak menjawab.

"(Amel SMS) Gema menangis, (saya tanya) 'ada apa? kamu lagi dimana kakak?'. Dari situ sudah enggak dijawab. Setelah itu enggak ada kabar lagi ayahnya saya suruh telepon sudah enggak aktif lagi ke nomor anak saya, telepon ke Pak Dodi (korban) enggak diangkat," jelasnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, Rosi mengaku tidak memiliki prasangka buruk terhadap kondisi putrinya. Ia baru mengetahui putri sulungnya sudah meregang nyawa melalui salah satu kerabat korban lainnya sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi.

"Saya positif thinking HP anak saya lowbat. Ke rumah Gema (korban) tadi siang, diantar sama orang kantor. Rencana akan dimakamin malam ini di Jatisari biar deket rumah," paparnya.

Berbeda dengan Rosi, firasat justru datang dari paman korban, Regi Ibrahim (56). Ia mengaku sudah melihat gelagat tak biasa sebelum kematian Amel.

"Firasat ada, anak itu minta dipijat tumben-tumbenan. Saya kemarin juga hati enggak enak," ucapnya.

(mdk/sho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Kasus Anak Dibunuh Ibu Tiri di Pontianak, Jasad Dimasukan ke Karung
Kronologi Kasus Anak Dibunuh Ibu Tiri di Pontianak, Jasad Dimasukan ke Karung

Kasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.

Baca Selengkapnya
Keluarga Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa
Keluarga Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa

Pria pengangguran itu telah menghilangkan nyawa KRA dengan cara sadis.

Baca Selengkapnya
Sambil Menangis, Keluarga Ibu Muda Dibunuh Suami di Bekasi Berharap Pelaku Ditembak Mati
Sambil Menangis, Keluarga Ibu Muda Dibunuh Suami di Bekasi Berharap Pelaku Ditembak Mati

Hasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.

Baca Selengkapnya
Iptu Rudiana Ayah Eky Pacar Vina Cirebon Muncul ke Publik, Berurai Air Mata Tuntut Keadilan
Iptu Rudiana Ayah Eky Pacar Vina Cirebon Muncul ke Publik, Berurai Air Mata Tuntut Keadilan

Iptu Rudiana memastikan dirinya tak diam atas kasus ini. Namun dia meminta pihak lain tak membuat asumsi yang membuat keluarga mereka tersakiti.

Baca Selengkapnya
Tragis! Anak Lagi Tidur Dibacok Ibu Kandung hingga Tewas, Begini Kronologinya
Tragis! Anak Lagi Tidur Dibacok Ibu Kandung hingga Tewas, Begini Kronologinya

pembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya