Pengedar uang palsu di Sulut mengaku terinspirasi film
Merdeka.com - Pria berinisial RAG alias Iwan dan HG alias Ais, pelaku pembuat dan pengedar uang palsu mengaku melakukan aksi kriminalnya karena terinspirasi film. Pengakuan ini disampaikan Iwan usai di periksa Polisi.
"Saya terinspirasi melakukan hal tersebut (pemalsuan uang) setelah menonton sebuah film dengan teman saya Ais," ujar Iwan di Mapolresta Manado, Minggu (24/7).
Dia menyebut sudah mencetak sekitar 300 lembar uang palsu pecahan Rp 50.000 senilai Rp 7 juta dan ditukar dengan uang asli. Tujuannya untuk membeli ijazah Pelayaran di Tandu Rusa.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Bagaimana cara SR mengedarkan uang palsu? Mendengar kisahnya, SR menyarankan agar pria tersebut membuang sial dengan menyiapkan uang sebesar Rp900 ribu. Pada lain hari, datanglah ayah dan putrinya yang gagal tunangan itu menemui SR. Mereka membawa uang mahar Rp900 ribu yang dimasukkan ke dalam amplop. SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu.
-
Apa yang diubah penipu pada uang? Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu. Selain itu, penipu juga mengganti tulisan 'Ribu' di bawah angka 2.000 dengan di masing-masing kata 'Pulu'. Tulisan 'Dua Ribu Rupiah' menjadi 'Dua Pulu Rupiah'.
"Saya mencetak Upal tersebut karena ingin membeli Ijazah Pelayaran di Tandu Rusa Bitung yang harganya sekitar Tujuh juta" imbuhnya.
Ais pelaku lainnya, mengaku uang palsu yang dicetaknya telah dibelanjakan di sebagian warung kecil di beberapa daerah seperti Manado, Tomohon, Tondano, Minahasa Utara, Bolaang Mongonduw Selatan dan Minahasa Selatan.
"Saya telah mengedarkan upal namun hanya di warung warung kecil dengan cara membeli Rokok, permen, atau makanan ringan. Saya juga menyesal dengan tindakan saya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi," ucap Ais.
Sebelumnya, Tim Paniki Polresta Manado berhasil membongkar pelaku pengedar uang palsu (upal) di Sulawesi Utara. Kasus tersebut terbongkar setelah adanya mendapat laporan masyarakat tentang adanya peredaran uang palsu.
Tak lama berselang, petugas kemudian membekuk sindikat pelaku pengedar uang palsu berinisial HM aliad Ais (37) warga Kelurahan Lingkungan VI, Kelurahan Paal Kecamatan Tikala, Manado. Pelaku ditangkap beserta barang bukti Uang palsu sebanyak Rp 6,5 juta pecahan Rp 50 ribu pada Minggu, (24/07) sekitar 03.00 WITA, dini hari.
Kasubag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi mengatakan pelaku dan barang bukti sudah diamankan. "Untuk kedua pelaku bersama barang bukti Upal telah diamankan ke Mapolresta Manado," kata Marsidi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pakuhaji menangkap pelaku pengedar dan pembuat uang palsu yang menjalankan aksinya di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan terungkap fakta bahwa kawanan sindikat peredaran uang palsu beroperasi sejak April 2024.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang menjadi korban dipersilakan untuk melaporkan ke kantor kepolisian supaya segera ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaDPO tersangka inisial I berperan sebagai operator mesin cetak GTO atau yang menjalankan mesin cetak uang palsu.
Baca SelengkapnyaDua pelaku ditangkap polisi terkait peredaran uang palsu tersebut.
Baca Selengkapnya