Penipuan Catut Nama Bupati dan Wabup Karawang, Pengurus Masjid 2 Kali Teperdaya
Merdeka.com - Pengurus Masjid Jami Al-Barokah, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang melaporkan penipuan ke Polres Karawang yang mencatut nama Bupati dan Wakil Bupati Karawang. Pelapor, Ustaz Dais, menjadi korban dua kali berturut-turut oknum yang mencatut nama Bupati dan Wakil Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh.
"Saya percayanya karena pelaku mengirimkan bukti transferan yang mencatut nama Bupati dan Wakil Bupati," kata Dais, saat membuka laporan Polisi di Polres Karawang, Senin (14/3).
Dikatakannya, modus penipuan ini semula pelaku mengirimkan bukti transfer bantuan dari Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Karawang kepada calon korbannya. Setelah itu pelaku menyebut bahwa jumlah transfer yang dilakukan tersebut, lebih dari nominal yang seharusnya dikirimkan.
-
Bagaimana orang menipu dengan bukti transfer palsu? Tindakan membuat bukti transfer dengan tulisan tangan sering kali berakhir dengan ketahuan oleh penerima, dan pengiriman bukti transfer melalui chat dapat mengundang tawa.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Bagaimana modus penipuan salah transfer pinjol ilegal? Dalam modus ini, korban tiba-tiba mendapatkan transfer dana dari Pinjol Ilegal ke rekeningnya, padahal korban tidak pernah mengajukan pinjaman. Selanjutnya, pelaku menghubungi korban dan memberitahukan bahwa telah terjadi transfer dan korban harus melakukan transfer balik ke rekening yang disebutkan pelaku atau korban harus membayar utang.
-
Kenapa bukti transfer palsu digunakan untuk menipu? Manipulasi bukti transfer menjadi salah satu metode dalam penipuan.
Menurut Dais, pelaku atas nama Agus Saputra mengirimkan bukti transfer sebesar Rp15 juta, yang semestinya senilai Rp8 juta dari Cellica. Selanjutnya pelaku menyuruh korban untuk mengirim kembali kelebihan transferan sebesar Rp7 juta.
"Setelah mengirimkan bukti transferan, Dia (Agus) meminta saya mengembalikan uang, katanya kelebihan, yang seharusnya memberi bantuan sebesar 8 Juta Rupiah, ini malah transfer Rp15 juta", ucapnya
Begitupun dengan penipuan yang mengatasnamakan Wakil Bupati, Aep Saepulloh dengan modus yang sama. Pelaku mengirimkan bukti transfer sebesar Rp22 juta, dengan kelebihan yang harus dikembalikan korbannya sebesar Rp7,5 juta.
"Tapi setelah saya cek dengan ketua DKM ke Bank, uang tersebut tidak ada. Dan saya langsung menyadari bahwa kami menjadi korban penipuan," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaSejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah Willie Salim ini pun viral dan membuat warganet kesal.
Baca SelengkapnyaPejabat itu mengungkap wajib setor ke Bupati Garut Rp2,5 juta per bulan
Baca Selengkapnyakepada masyarakat apabila mendapatkan pesan dari oknum tersebut dapat segara melaporkan melalui ke pihak KPK melalui call center 198
Baca SelengkapnyaKepala Kejaksaan Negeri Tangsel, Apsari Dewi menuturkan keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaRahmanudin mengaku dapat mengurus surat mengatasnamakan TNI dan mengaku dari Badan Intelijen Strategis (BAIS)
Baca Selengkapnya