Penjelasan KPU soal 4 Ton Form C1 Pemilu Ditemukan di Kantor Media
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku belum mengetahui persis isi dalam video yang viral, terkait dugaan temuan sekitar 4 ton surat suara form C1 Pemilihan Umum 2019 yang menumpuk di kantor media.
Koordinator Divisi Perencanaan, Keuangan dan Logistik KPU Sulsel, Syarifuddin Jurdi mengatakan, surat suara form C1 untuk Sulsel itu dicetak di tiga tempat. Form C1 untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD), kata dia, dicetak di Kudus, Jawa Tengah.
Selanjutnya form C1 untuk Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) dicetak di Kota Surabaya, Jawa Timur. Dan khusus untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Kabupaten/Kota sendiri, di cetak di Makassar yaitu di Tribun.
-
Apa itu Surat Suara Pemilu? Surat suara pemilu adalah selembar kertas atau dokumen yang digunakan oleh pemilih untuk memberikan suara mereka dalam pemilihan umum atau pemilu.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibobol hacker dan sekitar 204 juta data DPT bocor dalam kejadian ini.
-
Apa yang ditemukan peneliti di Sirekap KPU? Peneliti Pusat Studi untuk Demokrasi, Kiki Rizki Yoctavian menyoroti sejumlah kejanggalan yang ditampilkan dalam aplikasi sistem rekapitulasi di situs website pemilu2024.kpu.go.id.
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
-
Apa yang dilakukan KPU? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
"Jadi Tribun itu hanya mencetak form C1 untuk DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota," kata Syarifuddin via telepon, Senin (22/4).
Ia mengatakan, pada 16 April 2019, ada tumpukan surat suara yang dimusnahkan di Kantor Tribun Timur. Di mana saat pemusnahan surat suara tersebut, turut dihadiri oleh seluruh pihak terkait, yakni Kapolda Sulsel, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), pihak KPU sendiri serta diliput oleh seluruh media.
"Boleh jadi itu yang dimaksud. Setelah pemusnahan surat suara dilakukan, kita tak lagi ada hubungan dengan Tribun," Syarifuddin menandaskan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video berdurasi 40 detik, peristiwa itu diduga terjadi di tempat pemungutan suara
Baca SelengkapnyaDia berharap agar pihak lain tidak serta-merta mengklaim menang.
Baca SelengkapnyaBawaslu buka suara terkait dugaan penggelembungan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca SelengkapnyaBawaslu Sulsel menemukan 200 ribu lembar surat suara pemilu tidak sesuai spesimen saat pencetakan di dua perusahaan, yakni PT Adi Perkasa dan Fajar Grafika.
Baca SelengkapnyaKPU sudah mendistribusikan 4 juta kotak suara untuk TPS di seluruh Indonesia jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pihak yang mengawasi setiap proses pemungutan dan perhitungan suara.
Baca SelengkapnyaSurat suara yang seharusnya berada di dalam kotak suara justru berhamburan keluar.
Baca SelengkapnyaTim AMIN telah melakukan pendalaman data sampel Formulir C1 & website KPU.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud sudah menyerahkan beberapa bukti-bukti kecurangan
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran segera mengirimkan tim pencari fakta khusus untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaDalam proses penyortiran, KPU Sumsel juga menemukan banyak surat rusak dan tak pantas dipakai.
Baca SelengkapnyaAda dua macam surat suara yang dimusnahan, yakni lembar pemilihan capres-cawapres dan calon DPR RI Dapil 2 DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya