Penjelasan rektor Unisa terkait pelari wanita dipukul warga
Merdeka.com - Video berisi seorang pelari perempuan diadang warga menjadi viral beberapa hari belakangan ini. Video itu terjadi saat Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta melakukan rangkaian acara Milad ke-27, dengan menggelar kegiatan lomba lari 5K Unisa Running 2018, Selasa (1/5).
Menanggapi video yang ramai dibicarakan di media sosial itu, pihak kampus Unisa telah melakukan mediasi dengan warga Mlangi di Balai Desa Nogotirto, Gamping. Dalam mediasi itu, kedua pihak sepakat untuk saling memaafkan dan tidak ada permasalahan lagi.
Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti mengatakan kedua pihak sudah menganggap permasalahan yang terjadi saat acara 5K Unisa Running 2018 sudah selesai. Selain itu, kedua pihak menjadikan peristiwa yang viral di media sosial itu menjadi pembelajaran bersama.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang membuat video viral itu? Belakangan ini viral unggahan akun TikTok bernama @Leonardorl_ tentang kisah sukses keluarganya.
-
Siapa yang membuat video viral tersebut? Beberapa waktu lalu, wanita dengan akun @neliagustin_makeup mengunggah video yang memperlihatkan suaminya sedang salat.
-
Dimana video ini viral? Salah satunya adalah penumpang ojol yang sedang viral di media sosial Instagram karena memiliki badan yang besar sehingga helm yang ia pakai kekecilan.
"Intinya kejadian ini menjadi pembelajaran kita semua. Punya komitmen bersama-sama ber-fastabiqul khoirot dan ber-amar makruf nahi munkar, bersama memajukan masyarakat Dusun Mlangi. Sudah permintaan maaf," ujar Warsiti di kampus UNISA, Jalan Ringroad Barat, Sleman, Selasa (8/5).
Warsiti menyampaikan perguruan tinggi merupakan bagian dari masyarakat sehingga musti terus belajar. Pembelajaran ini di antaranya tentang kewajiban sosialisasi sekaligus meningkatkan literasi digital media sosial masyarakat.
"Kita harus arif dan bijak dalam merespons informasi. Itu hal penting dalam perguruan tinggi. Setelah ini kita akan lebih banyak mengenal, dan berkegiatan bersama masyarakat," urai Warsiti.
Sementara itu menurut perwakilan warga Mlangi, KH Rifqi Aziz Makhsum menerangkan jika saat ini sudah ada kesepakatan damai antara Unisa dengan pihak warga. Sehingga permasalahan yang sudah terjadi ini dianggap selesai.
"Kami anggap masalah clear, selesai. Sudah tidak ada masalah lagi. Kami juga akan menjalin komunikasi dan ukhuwah lebih lanjut lagi dengan pihak Unisa," tutup Rifqi.
Dalam pertemuan antara pihak Unisa dan perwakilan warga Mlangi ini ditandatangani pernyataan bersama. Surat pernyataan bersama itu ditandatangani Rektor Unisa Warsiti dan perwakilan warga Mlangi, KH Rifqi Aziz Makhsum. Adapun isinya adalah:
1. Bahwa pada dasarnya Unisa dan warga Mlangi memiliki semangat ukhuwah untuk membangun masyarakat dengan menghormati pandangan masing-masing.
2. Sehubungan dengan informasi yang beredar luas di masyarakat tentang pemukulan pantat pelari, kami telah melakukan klarifikasi bahwa hal tersebut tidak terjadi dan pemberitaan yang berkembang telah melebar dari substansi yang sebenarnya.
3. Para pihak telah menyadari kekurangan masing-masing dan telah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dan berupaya untuk memperbaiki agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.
4. Unisa meminta maaf kepada para ulama, tokoh masyarakat, dan masyarakat Mlangi atas kurangnya sosialisasi kegiatan dan kurangnya pemahaman terhadap kondisi sosial budaya setempat.
5. Para remaja yang terlibat meminta maaf kepada peserta dan Unisa atas respon spontan dan tindakan emosional yang mengakibatkan ketidaknyamanan pelaksanaan kegiatan.
6. Meminta semua pihak untuk menghentikan penyebaran informasi yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.
7. Secara geografis, peristiwa yang terekam dalam video tidak terjadi di wilayah Dusun Mlangi.
8. Meminta semua pihak untuk mengedepankan penggalian informasi dan tabayun kepada pihak-pihak terkait dan tidak memperkeruh suasana dalam rangka menjaga ukhuwah Islamiyah dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berdalih tidak sengaja melakukan tindakan tersebut, karena dia hampir terjatuh.
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaUsai diamankan, pelaku langsung dibawa ke Polres Buteng untuk pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaSaat ini aksi demo tersebut sudah selesai. Mereka tidak sampai masuk ke dalam kampus karena diadang oleh petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaKetua BEM UNY Farras Raihan (21) mengaku mendapatkan tindakan represif dari salah seorang dosen saat melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaKorban bullying juga dikenakan sanksi karena dinilai mencoreng nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaPolisi akan menyelidiki dan mencari siapa wanita yang dimaksud dalam video tersebut.
Baca SelengkapnyaLantaran melakukan aksi tak mulia, para siswa tersebut menuai rasa miris publik.
Baca SelengkapnyaDua pria, satu berpakaian loreng dan satu lagi pakaian biasa, mendatangi rumah salah satu warga.
Baca SelengkapnyaVideo keributan viral di media sosial. Dalam salah satu postingan keributan terjadi di Jl Ampera Rt 007 Rw 002, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangsel.
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang terjadi di dalam gang ini sontak membuat warga enggan terima. Para warga pun akhirnya terlihat cekcok dengan anggota polantas.
Baca Selengkapnya