Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjual cangkul di Malang belum tahu ada cangkul impor dari China

Penjual cangkul di Malang belum tahu ada cangkul impor dari China pacul impor asal China. ©2016 Merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Penjual cangkul di Kota Malang belum mengetahui keberadaan cangkul impor asal China masuk ke pasaran. Hingga saat ini, jenis cangkul yang beredar tidak ditemukan jenis baru.

"Belum tahu kalau yang impor, tapi ini setahu saya buatan Malang saja. Salesnya datang menitipkan barang di sini," kata Soeprapto (58), penjual aneka alat pertanian di toko pertukangan, Jalan Ki Ageng Gribig Kedungkandang, Kota Malang, Rabu (10/11).

Soeprapto menjual alat-alat pertanian sudah bertahun-tahun dan yang dianggapnya paling bagus buatan Blitar dan Tulungagung. Namun harganya lebih mahal, karena kandungan bajanya yang tinggi dibanding kebanyakan cangkul di pasaran.

"Kalau dari Blitar atau Tulungagung sangat baik kualitasnya," katanya.

Tetapi jenis cangkul tersebut harganya juga lebih mahal dibandingkan harga cangkul kebanyakan. Biasanya cangkul tersebut dijual dengan kisaran Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.

Kata Prapto, cangkul yang beredar di pasaran memiliki dua jenis yakni cangkul cor-coran dan cangkul pande dengan ukuran 17, 18, 19 sentimeter. Kalau cor-coran biasanya dibuat secara massal oleh pabrik dengan sebuah mesin pencetak.

Harga cangkul jenis cor-coran lebih murah dengan harga Rp 35 ribu, sementara harga cangkul buatan pande jatuhnya lebih mahal. Sebuah cangkul produksi pande dijual dengan harga Rp 50 ribu.

"Kemungkinan yang jenis impor itu cor-coran atau buatan pabrik, kalau yang saya jual merek Crocodile gambarnya buaya," katanya.

Kata Prapto, yang membedakan cangkul terletak pada komposisi jumlah bajanya. Campuran baja dan besi yang seimbang akan membuat cangkul awet dan tajam. Selain itu, tajamnya juga akan lebih lama.

Prapto sendiri sebenarnya tidak peduli dengan kehadiran cangkul impor, karena keuntungannya dihitung dari jumlah cangkul yang berhasil dijual. Akan tetapi yang dikhawatirkan, akan banyak pandai pembuat cangkul lokal akan tutup. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan
Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan

Ganjar sepakat impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas.

Baca Selengkapnya
Negara-Negara Ini Kesusahan karena Digempur Barang Murah China
Negara-Negara Ini Kesusahan karena Digempur Barang Murah China

Dampak masuknya barang murah China membuat industri di sejumlah negara terancam kolaps.

Baca Selengkapnya
Cerita Pengusaha Lokal Banyak Produk Indonesia yang 'Dicuri' China, Dijual dengan Harga di Luar Nalar
Cerita Pengusaha Lokal Banyak Produk Indonesia yang 'Dicuri' China, Dijual dengan Harga di Luar Nalar

Produk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Biang Kerok Sepinya Pasar Tanah Abang
Ternyata Ini Biang Kerok Sepinya Pasar Tanah Abang

Sepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kesal Benderanya Tak Laku, Pedagang Jalanan Ngamuk Rusak dan Lempari Rumah Penjual Online di Garut
Kesal Benderanya Tak Laku, Pedagang Jalanan Ngamuk Rusak dan Lempari Rumah Penjual Online di Garut

Setidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut

Baca Selengkapnya
Diam-Diam, Aplikasi Temu dari China Sudah Tiga Kali Coba Daftar Izin Usaha di Indonesia
Diam-Diam, Aplikasi Temu dari China Sudah Tiga Kali Coba Daftar Izin Usaha di Indonesia

Meski demikian, pemerintah belum meluluskan izin usaha aplikasi Temu di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Temuan Mendag: Tanah Abang dan Mangga Dua Banyak Produk Impor Ilegal, Penjualnya Warga Asing
Temuan Mendag: Tanah Abang dan Mangga Dua Banyak Produk Impor Ilegal, Penjualnya Warga Asing

Mendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Harga Bawang Putih Meroket, Pusbarindo Desak Pemerintah Segera Terbitkan Surat Persetujuan Impor
Harga Bawang Putih Meroket, Pusbarindo Desak Pemerintah Segera Terbitkan Surat Persetujuan Impor

Pusbarindo menilai kenaikan harga yang cukup signifikan itu disebabkan oleh masalah pasokan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Wanti-Wanti E-Commerce China Jadi Predator Harga, Bisa Bunuh UMKM Indonesia
Pemerintah Wanti-Wanti E-Commerce China Jadi Predator Harga, Bisa Bunuh UMKM Indonesia

Predatory pricing merupakan praktik penetapan harga di bawah biaya produksi.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015

Ada selisih sebesar USD2,94 miliar atau sekitar Rp43 triliun ini menunjukkan adanya impor yang tidak tercatat oleh BPS.

Baca Selengkapnya
Kemendag Gerebek 2 Gudang Besar Tampung Barang Impor Ilegal, Begini Praktiknya
Kemendag Gerebek 2 Gudang Besar Tampung Barang Impor Ilegal, Begini Praktiknya

Mendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.

Baca Selengkapnya
Takut Persaingan Dagang, Aksi Pria Usir Penjual Lain di Dekatnya Ini Viral Bikin Geram
Takut Persaingan Dagang, Aksi Pria Usir Penjual Lain di Dekatnya Ini Viral Bikin Geram

Berdagang jadi salah satu cara bertahan hidup masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya