Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyakit Lato-Lato Tidak Pengaruhi Penjualan Sapi di Tasikmalaya

Penyakit Lato-Lato Tidak Pengaruhi Penjualan Sapi di Tasikmalaya Pengusaha ternak sapi di Tasikmalaya. ©2023 Merdeka.com/Mochammad Iqbal

Merdeka.com - Penjualan sapi di Kota Tasikmalaya tidak terpengaruh dengan ramainya isu virus Lumpy Skin Disease (LSD) atau oleh warga disebut penyakit lato-lato. Meski begitu, mereka tetap memerhatikan kebersihan kendang hingga pola pakan ternak yang diberikan.

Seorang pengusaha ternak sapi di Kota Tasikmalaya, Nandang Suryana mengatakan bahwa ia menyiapkan 351 ekor sapi pada tahun ini. Sekitar 300 ekor di antaranya sudah terjual kepada pelanggannya.

"Tahun lalu, sapi saya hanya terjual 185 ekor. Sekarang sudah hampir dua kali lipat padahal masih beberapa pekan sebelum hari H Iduladha," kata Nandang.

Ia memaparkan penjualan sapi kurban tahun ini mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding saat isu penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak. Kondisi itu bahkan sempat menyebabkan ditutupnya pasar-pasar hewan.

"Tahun lalu ada PMK, sekarang meski ada isu LSD tidak ada pengaruh. Saya tahun ini stok 351 ekor, sudah terjual sekitar 300-an ekor. Tahun ini memang penjualan hewan ternak lebih menggeliat dibanding sebelumnya," katanya.

Nandang tidak mengkhawatirkan isu LSD. Ketidakkhawatiran itu karena ia bersama peternak lainnya selalu memerhatikan kebersihan kendang hingga rutin memberikan vitamin, termasuk kepada sapi yang baru datang.

"Pakan dan sanitasi diperhatikan. Bisa dilihat, meski ada sapi 200 ekor tidak terasa bau karena sangat dijaga sanitasi kandang. Di sini juga belum ada kasus (LSD). Kemarin juga saat PMK di sini tidak ada," ungkapnya.

Harga sapi saat ini mengalami peningkatan hingga 10 persen dibanding tahun sebelumnya. "Harga per ekor sekarang mulai Rp20 juta hingga Rp70 juta. Pasar mayoritas ke Tasikmalaya, tapi ada juga ke Bandung," pungkasnya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas
138 Ekor Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Lato-Lato, Ciri-cirinya Ada Benjolan dan Lemas

Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.

Baca Selengkapnya
Ramai Kabar Warga Solo Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Penjelasan Dinkes
Ramai Kabar Warga Solo Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Penjelasan Dinkes

Ramai Kabar Warga Solo Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Penjelasan Dinkes

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diimbau Tak Beli Hewan Kurban Dekat Tempat Sampah, Kenapa?
Masyarakat Diimbau Tak Beli Hewan Kurban Dekat Tempat Sampah, Kenapa?

Masyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya

Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya

Kemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.

Baca Selengkapnya
Hasil Tes Lab Keluar, Pasien Suspek Mpox di Bali Ternyata Negatif
Hasil Tes Lab Keluar, Pasien Suspek Mpox di Bali Ternyata Negatif

Sebelumnya dilaporkan, ada satu pasien Mpox di Pulau Dewata itu.

Baca Selengkapnya
Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH
Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.

Baca Selengkapnya
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa
Strategi NTT Cegah Antraks Sebelum Memakan Korban Jiwa

Provinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Buktikan Hidup di Perkotaan Bisa Bisnis Peternakan hingga Omzet Rp5 Miliar
Pria Ini Buktikan Hidup di Perkotaan Bisa Bisnis Peternakan hingga Omzet Rp5 Miliar

Bisnis ini berawal dari hobinya suka memelihara kambing.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus Antraks di Gunungkidul, Warga Konsumsi Ternak Mati
Fakta Baru Kasus Antraks di Gunungkidul, Warga Konsumsi Ternak Mati

Tiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih

Baca Selengkapnya
Apakah Kutu Kucing Bisa Menular kepada Manusia?
Apakah Kutu Kucing Bisa Menular kepada Manusia?

Kutu kucing adalah parasit yang hidup di bulu kucing saja dan mengisap darahnya.

Baca Selengkapnya