Penyebaran Covid-19 Tinggi, Kampus di Karawang Sempat Ditutup
Merdeka.com - Kegiatan di kampus Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang (Unsika) dibatasi menyusul tingginya penyebaran virus corona di lingkungan kampus. Bahkan pihak Unsika Karawang menutup kampus pada Senin (14/6) karena saat tes swab massal ditemukan sejumlah orang yang positif Covid-19.
"Sampai sekarang ada 21 orang dari lingkungan kampus yang positif Covid-19," kata Wakil Ketua Satuan Tugas Covid-19 Unsika, Jaja Muhammad Zakaria saat dihubungi, Rabu (16/6)
Jaja menjelaskan, data 21 orang yang terpapar Covid-19 itu sudah dilaporkan ke Satgas Penanganan Covid-19 tingkat Kabupaten Karawang.
-
Bagaimana suasana di kampus? Suasana kampus jadi ramai dengan mahasiswa yang ingin foto bareng Arhan dan istrinya.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana Mahasiswa UGM melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut. Mereka mengadakan penelitian selama empat hari yaitu pada 24-27 Juli 2023 lalu di desa tersebut.
-
Apa yang dilakukan selama penutupan? Selama penutupan kami memastikan tidak ada pendaki yang melintas terutama yang merayakan malam pergantian tahun di puncak Gunung Gede, karena patroli digencarkan agar tidak ada oknum pendaki nakal yang naik melalui jalur ilegal,' katanya.
Menurut dia, orang-orang yang terpapar virus corona di lingkungan kampus tersebut biasa bekerja di gedung rektorat dan dari fakultas.
Pemicu tingginya penyebaran Covid-19 di kampus menurutnya dimungkinkan akibat kegiatan kuliah umum pada Kamis (10/6) yang dihadiri beberapa narasumber dari luar Karawang. Namun jika dilihat dari hasil tes swab yang dilakukan dirinya menyebutkan kalau jumlah kasus itu tidak sepenuhnya benar.
"Setelah dilakukan tes swab massal setelah kegiatan (kuliah umum), hanya ada empat orang peserta kegiatan kuliah umum yang positif Covid-19," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaSMPN 8 Tangerang Selatan memberlakukan lockdown selama 14 hari karena adanya kasus cacar air dan gondongan di sekolah.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaAda 400 rumah terdampak kebakaran dan 1.109 warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya