Penyebaran konten damai di dunia maya lawan propaganda terorisme
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius mengajak generasi muda melawan terorisme baik melalui dunia nyata maupun dunia maya. Menurutnya, saat ini dunia maya menjadi ajang penyebaran dan perekrutan anggota terorisme, terutama ISIS.
"Melalui dunia maya tidak ada filter lagi, semua bisa ditelan begitu saja dan itu bisa terjadi di mana-mana dan di sekitar kita," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/4).
Suhardi menuturkan generasi muda harus berperan aktif dalam menjegal berbagai konten yang disinyalir terindikasi dalam penyebaran terorisme dan radikalisme.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang ingin membentuk Angkatan Siber TNI? Wacana angkatan siber kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk membentuk matra baru di TNI, yakni matra siber.
-
Bagaimana cara membentuk Angkatan Siber TNI? 'Kalau ingin menambah matra atau angkatan baru, ubah dulu aturannya,' ujarnya.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
"Karena itu, peran adik-adik yang hari ini resmi telah menjadi duta damai dunia maya BNPT untuk melawan mereka dengan menyebarkan konten-konten damai di dunia maya," ujarnya.
Diakui Suhardi, tugas duta damai dunia maya ini tidaklah mudah dalam menghadapi penyebaran terorisme dan radikalisme. Namun ia meyakini generasi muda memiliki cara sendiri untuk menghadapi isu tersebut.
"Saya atas nama pemerintah dan negara mohon bantuan kepada adik-adik untuk terlibat aktif dalam melakukan kontra radikalisasi di dunia maya," katanya.
Lanjutnya, berdasarkan hasil survei terdapat sekitar 64 persen pengguna internet di Indonesia adalah generasi muda yang masih labil dan tengah mencari jati diri, sehingga mereka rentan terpengaruh oleh berbagai konten radikal yang disebar melalui internet.
"Harus bisa menyentuh masalah dan variabelnya dari hulu sampai hilir. Seperti persoalan kemiskinan dan kurangnya pendidikan bagi anak-anak, terutama keluarga teroris. Mereka jangan hanya diisi akhlaknya, tapi juga pengetahuan, sehingga tidak mudah terpapar paham radikal terorisme," kata dia.
Dia juga berharap dengan adanya pelatihan duta damai ini segala konten terorisme dan radikalisme yang menyasar kalangan muda dapat diantisipasi. "Mudah-mudahan kita bisa menyelamatkan bangsa ini dan menjadi NKRI dari ancaman terorisme," kata dia.
Suhardi menutup pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 untuk wilayah Jawa Barat di Bandung, hari ini. Sebelumnya, BNPT menggelar pelatihan Duta Damai Dunia Maya dengan menghimpun 60 orang generasi muda yang bergerak di bidang IT, blogger/penulis dan program desain, di Kota Bandung pada 10-13 April 2017.
Dari pelatihan tersebut, menghasilkan lima website damai yaitu www.aku.dutadamai.id, www.bhinneka.dutadamai.id, www.saung.dutadamai.id, www.cahaya.dutadamai.id, dan www.hanjuang.dutadamai.id.
Kelima website itu akan bersinergi dengan website-website damai dari duta damai 2016 serta dengan Pusat Media Damai (PMD) BNPT dan diharapkan dapat menjadi penyeimbang sekaligus penangkal konten radikalisme dan terorisme.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaMa’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.
Baca SelengkapnyaDia lantas mengajak generasi muda benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai toleransi sesuai dengan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaMenjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaKominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca Selengkapnya