Perajin batik Banyumas buat motif khusus sambut kemerdekaan
Merdeka.com - Menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, suasana gegap gempita menyambut hari proklamasi kerap menggema di seluruh nusantara.
Berbagai cara dan gaya dilakukan segenap anak bangsa untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-71, dengan kreativitas yang unik dan menarik. Seperti yang dilakukan rumah batik Hadi Priyanto di Jalan Mruyung Banyumas Jawa Tengah. Rumah batik yang kini dikelola Slamet Hadi Priyanto membuat motif unik untuk menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia, yakni motif lomba tujuh belasan dan juga baris berbaris.
Slamet mengemukakan, ide untuk membuat motif tersebut datang begitu saja. "Motif ini saya bikin khusus untuk menyambut hari kemerdekaan, dan juga produksinya terbatas hanya beberapa lembar saja," ujarnya saat ditemui, Selasa (9/8).
-
Kapan pamflet lomba 17 Agustus disebar? Pamflet lomba 17 Agustus biasanya disebar beberapa minggu sebelum tanggal perayaan kemerdekaan, agar masyarakat memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri.
-
Kapan biasanya lomba 17 Agustus diadakan? Lomba 17 Agustus sendiri dapat dilaksanakan menjelang maupun tepat di Hari Kemerdekaan.
-
Dimana lomba 17 Agustus diadakan? Salah satu perlombaan yang sering diadakan baik di sekolah maupun di instansi adalah lomba menulis puisi Hari Kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan lomba 17 Agustus biasanya diadakan? Lomba 17 Agustus akan datang sebentar lagi. Ada banyak sekali lomba-lomba yang bisa digelar untuk memeriahkan HUT RI yang ke-79.
-
Bagaimana lomba 17 Agustus meningkatkan kreativitas? Persiapan untuk berbagai lomba dapat membantu melatih kemampuan berpikir kritis dan inovatif. Pencapaian dalam lomba juga memberikan kebanggaan dan kepuasan pribadi, yang dapat membantu meningkatkan harga diri dan rasa pencapaian.
-
Dimana lomba 17 Agustus biasanya diadakan? Tidak heran apabila, sekolah-sekolah juga akan menyelenggarakan acara lomba 17 Agustus untuk memeriahkannya.
Dia menjelaskan, untuk memproduksi batik khas tujuh belasan tersebut, membutuhkan waktu minimal dua bulan. Proses tersebut meliputi pembuatan desain hingga menjadi bentuk lembaran batik.
Batik motif unik tersebut, ditulis menggunakan canting di atas lembaran kain berukuran 105 sentimeter dengan panjang 215 sentimeter. "Untuk batik motif tujuh belasan ini, sudah kali kedua kami buat. Tahun lalu, hanya ada satu motif saja, yakni motif lomba tujuh belasan," jelasnya.
Dalam motif lomba tujuh belasan, berbagai lomba unik khas kemerdekaan di kampung-kampung dan kota di Indonesia dilukiskan. Meski bermotif tujuh belasan, ciri khas batik banyumasan dengan warna dasar gelap tidak lantas ditinggalkannya.
"Tetap batik banyumasan. Hanya gambarnya banyak motif, ada lomba makan kerupuk, panjat pinang, lomba kelereng sampai gebuk bantal ada di dalam motif batik. Kalau untuk tahun ini, motif ditambah satu lagi, yakni upacara bendera dan baris berbaris," katanya yang menekuni batik dari ayahnya.
Tahun ini, rumah batiknya hanya memproduksi sebanyak delapan lembar kain batik untuk motif tujuh belasan. Kondisi tersebut, jelasnya, berbeda dengan tahun lalu, karena jumlah produksinya hanya lima lembar.
"Jadi memang sangat terbatas. Di samping waktu yang mepet, memang tidak banyak orang yang membeli, kecuali hanya kolektor batik," ucapnya.
Untuk harga, Slamet menjual batik tulis motif tujuh belasan tersebut seharga Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta. Variasi harga tersebut, lanjutnya, dibedakan menurut kasar dan halusnya kain dan gambar. "Kalau kasar lebih murah dibanding yang halus," ucapnya.
Meski hanya diminati kalangan tertentu, batik motif tujuh belasan ini selalu habis dijual. "Saat ini saja tersisa satu kain, kemarin sudah habis semua," ucapnya.
Walau laris dijual, Slamet mengakui, hingga kini masih ingin terus mengeksplorasi motif-motif batik yang disesuaikan momen atau waktu spesial. "Setiap momen spesial, seperti valentine atau Natal, kami selalu mengeluarkan batik edisi khusus. Ini dilakukan, memang karena saya cinta dengan seni batik," tuturnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir pujian, seniman batik asal Yogyakarta buat karya batik kepulauan Indonesia untuk rayakan HUT ke-79 RI.
Baca SelengkapnyaHampir setiap daerah di Indonesia memiliki batik dengan motif khas tersendiri. Dari banyaknya motif yang ada, terdapat beberapa motif batik yang paling populer.
Baca SelengkapnyaBatik tulis khas Bayat itu unik karena memakai pewarna alami. Pelaku usahanya juga memiliki misi pelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaBatik ini konon sudah ada sejak 1800-an menjadi kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBatik ini dibuat oleh ibu-ibu buddhis yang tergabung dalam kelompok Panca Vihara.
Baca SelengkapnyaBatik tulis binaan BRI di Klaten ini rupanya sudah mendunia
Baca SelengkapnyaSalah satu keunggulan perusahaan batik miliknya adalah strategi komunikasinya
Baca SelengkapnyaPara perajin payung lukis di Juwiring sudah banyak yang meninggal. Tak banyak generasi muda yang berminat meneruskannya.
Baca SelengkapnyaBantengan sendiri adalah kesenian tarian khas dengan iringan musik jaranan yang rancak.
Baca SelengkapnyaDalam ajang tersebut juga tersedia berbagai produk batik mulai dari kain, pakaian siap pakai, hingga aksesori yang bisa dibeli para pengunjung.
Baca SelengkapnyaKusmanto mengklaim motif batik yang ia buat bukanlah motif yang selama ini mudah ditemui di pasaran.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sentra batik di Kampung Giriloyo ini turut membuat Kalurahan Wukirsari menyabet gelar Anugerah Desa Wisata Tahun 2023.
Baca Selengkapnya