Perampok Sopir Ekspedisi Ditangkap saat Tukar Ponsel Rampokan dengan Duit Tebusan
Merdeka.com - Satu dari tiga perampok menggunakan senjata api rakitan ditangkap polisi setelah dijebak korbannya. Pelaku terpancing keluar saat dijanjikan korban uang tebusan.
Perampokan terjadi di Jalan Mayor Yusuf Singadekane, Keramasan, Kertapati, Palembang, Rabu (22/2) dini hari. Ketika korban, AP(26), membawa mobil ekspedisi untuk mengantar paket dari pergudangan distribution center di Central Pacific Tanjung Api-Api menuju pergudangan Kertapati.
Lantas ketiga pelaku yang mengendarai motor mengadangnya dan menodongkan pistol rakitan dengan ancaman menyerahkan barang berharga.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
Karena takut ditembak, korban menyerahkan ponsel, dompet berisi uang Rp150.000 beserta kartu identitas dan beberapa ATM. Kemudian korban melapor ke kantor polisi.
Lantaran ponselnya masih aktif, korban menghubungi pelaku untuk negosiasi. Korban menjanjikan menebus HP yang ada di tangan pelaku dengan uang Rp1 juta karena HP nya sangat penting dalam pekerjaannya. Pelaku AR sepakat dan bertemu di sebuah tempat. Saat itulah, pelaku diamankan polisi yang mengintai di sekitar lokasi.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Agus Prihadinika mengatakan, tersangka dan dua temannya beraksi dengan sasaran kendaraan bukan penumpang dan pada dini hari atau pada saat jalanan sepi. Mereka mengetahui sopir truk atau ekspedisi membawa uang jalan yang bisa dirampok.
"Mereka mencari mangsa utamanya sopir truk yang sendirian. Untuk menakuti korban, ketiga tersangka membawa pistol rakitan," ujarnya.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang diancam tujuh tahun penjara. Sementara dua pelaku lagi dinyatakan buronan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku melakukan aksinya dengan menyamar menjadi ojek online
Baca SelengkapnyaAksi pencurian menggunakan modus lama, menunjuk ban kempes, kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap pelaku dilakukan di Jakarta setelah polisi berkoordinasi dengan Grab.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaSeorang Wanita menjadi korban penjambretan saat menunggu angkutan umum JakLingko di Halte Pasar Bersih, Cengkareng Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaMentari segera menuju ke Polsek Johar Baru, Jakarta Pusat untuk melaporkan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaBukannya mengembalikan, sopir taksi tersebut malah membawa tas milik WNA Perancis ke rumah.
Baca SelengkapnyaTindakan kejahatan tak mengenal waktu dan tempat. Menjaga waspada tetap diutamakan terlebih saat berkendara.
Baca Selengkapnya