Percepat Vaksinasi Wilayah Aglomerasi, Surabaya Raya Targetkan Masuk PPKM Level 1
Merdeka.com - Percepatan vaksinasi aglomerasi menargetkan Surabaya Raya meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik, Jawa Timur masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.
"Harapannya segera kita (Surabaya Raya) masuk ke Level 1 (PPKM Level 1). Makanya, sekarang ini bicara wilayah aglomerasi, bukan bicara Surabaya atau Sidoarjo saja," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi usai mengunjungi vaksinasi di GOR Delta Sidoarjo dilansir Antara, Selasa (21/9).
Wali Kota Eri mengatakan bahwa Surabaya Raya itu merupakan wilayah aglomerasi. Kota-kota dalam aglomerasi itu seperti badan yang menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
Menurut dia, ketika salah satu sakit, maka akan terasa sakit di seluruh badan, karena memang tidak bisa dipisahkan antara Surabaya Raya ini, sehingga harus saling support antara satu daerah dengan daerah lainnya.
"Untuk mencapai pergerakan ekonomi yang dahsyat, maka kami bersama-sama melakukan percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi ini. Sebab, vaksin itu adalah salah satu syarat untuk menentukan level 1, 2 dan 3," kata Eri.
Makanya, kata dia, pada Selasa ini, mobil vaksinasi yang merupakan gagasan dari Kapolrestabes Surabaya digunakan untuk mempercepat vaksinasi di Sidoarjo, termasuk pula 300 nakes Surabaya. Mereka akan melakukan vaksinasi di dusun-dusun di Sidoarjo.
"Saya katakan ini bukan soal bantu membantu, bukan. Tapi kita seperti badan, seperti saudara, bagaimana kita bisa menyelesaikan ini secara bersama-sama. Bagaimana di wilayah aglomerasi ini bergerak bersama untuk kepentingan umat," ujarnya.
Ia kembali menegaskan bahwa Surabaya hadir di Sidoarjo sebagai saudara, sebagai wilayah aglomerasi di Surabaya Raya. Makanya, dia pun yakin bahwa tenaga kesehatan Surabaya dan tenaga kesehatan dari Kabupaten Sidoarjo adalah satu paket.
"Sama Gresik juga demikian nanti. Jadi, kita akan saling mensupport nanti, karena kita bisa berjalan bersama-sama dan tidak boleh berhenti hanya karena COVID-19," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, bahwa antara Surabaya, Gresik dan Sidoarjo adalah satu paket di Surabaya Raya. "Lari ke mana, mau ngapain, kumpul dimana, mengerjakan apa, ini sudah menjadi satu paket, karena sebenarnya Sidoarjo dan Surabaya ini satu daerah yang tidak bisa dipisahkan," kata Muhdlor.
Oleh karena itu, ia menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Wali Kota Eri beserta semua tenaga kesehatannya dan semua jajarannya yang sudah mau bahu membahu untuk mensukseskan dan mempercepat vaksinasi di Sidoarjo.
"Yang perlu dicatat di sini bukan hanya bantuannya, tetapi memaknai bahwa masalah ini adalah masalah bangsa dan harus kita selesaikan secara bersama-sama, itu poin pentingnya," katanya.
Selain itu, Gus Muhdlor juga menjelaskan bahwa di dalam Inmendagri ada aturan baru tentang percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi, makanya sampai saat ini di Surabaya Raya masih masuk level 3 berdasarkan Inmendagri. Padahal, berdasarkan asesmen Kemenkes, di Surabaya Raya itu sudah masuk level 1.
"Oleh karena itu, target kita bersama bagaimana kolaborasi secara aglomerasi ini, kita bisa masuk level 1 berdasarkan Inmendagri. Saya juga yakin ketika nakesnya Surabaya saja sesemangat ini maka aura nakes di Sidoarjo juga akan berubah, pasti akan lebih semangat," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPolio merupakan penyakit yang dapat dicegah melalui pemberian imunisasi kepada anak-anak.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca Selengkapnya