Petambak di Tarakan Tewas Usai Diterkam Buaya 6 Meter
Merdeka.com - Fatimah (45), warga Tarakan, Kalimantan Utara, siang ini tadi ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, usai diterkam buaya muara 6 meter, di areal tambak di pulau Tibi, Bulungan. Sebelumnya, Jumat (12/6) malam, Fatimah sedang membibit ikan di tambaknya.
Keterangan diperoleh, Fatimah pergi membibit ikan sekira pukul 21.00 Wita. Saksi mata di sekitar melihat Fatimah hilang usai diterkam buaya di areal tambaknya. Meski dicari, Fatimah tidak ditemukan.
"Kami terima info kejadian ini sekitar jam 09.20 pagi ini tadi, dari Polair Polres Tarakan," kata Kepala Basarnas Tarakan Amiruddin, dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (13/6) sore.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Dimana fosil buaya terpenggal ditemukan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
Basarnas Tarakan, bergerak ke lokasi kejadian, bergabung bersama unsur SAR lainnya, seperti kepolisian dan masyarakat, guna pencarian korban. "Selain peralatan SAR laut, kami gunakan RIB (Rigid Inflatable Boat) dan juga membawa peralatan medis," ujar Amiruddin.
Amiruddin menerangkan, sekitar pukul 13.20 WITA, pencarian berbuah hasil. Tim SAR gabungan menemukan ceceran potongan anggota tubuh, seperti kepala korban, masih di areal tambak.
©2020 Foto Basarnas Tarakan"Tidak lama, tim SAR gabungan menemukan buaya yang dicari, panjangnya sekitar 6 meter dan langsung ditembak oleh personil Polda Kaltara, dan Polair Polres Tarakan. Kemudian, perut buaya itu dibelah, dan ditemukan potongan lain dari tubuh korban," terang Amiruddin.
Dijelaskan Amiruddin, korban dievakuasi ke Tarakan, untuk kemudian diserahkan ke keluarga korban. "Tiba di pelabuhan perikanan di Tarakan, sekitar jam 3 sore ini. Jenazah korban dibawa ke rumah duka (di Karang Anyar Pantai)," ungkap Amiruddin.
"Karena korban sudah ditemukan, sekitar jam 3.15 sore ini, operasi SAR selesai, dan ditutup," demikian Amiruddin.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi ketika korban mengisi air di anak sungai.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke Puskemas sebelum dinyatakan meninggal.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca Selengkapnya