Petugas Medis RS Arun Lhokseumawe Dikarantina Usai PDP Corona Meninggal
Merdeka.com - Tenaga kesehatan di Rumah Sakit Arun, Lhokseumawe, Aceh dikarantina selama 14 hari di rumah. Ini dilakukan setelah seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh.
Pasien berinisial AA itu sebelum dirujuk ke RSUZA, Banda Aceh terlebih dahulu dirawat di RS Arun. Setiap tenaga kesehatan yang pernah bersentuhan dengan pasien tersebut dikarantina untuk mencegah terjangkit virus. Hingga saat ini hasil swab dari Litbangkes di Jakarta belum keluar.
Kepala Dinas Kesehatan Lhokseumawe, Said Alam membenarkan hal tersebut. Tenaga kesehatan yang dikarantina adalah mereka yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien tersebut.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang dulunya pernah dikarantina di Pulau Rubiah? Pulau Rubiah menjadi pusat karantina bagi jemaah dari Aceh dan beberapa daerah lainnya yang ada di Sumatera.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Bagaimana kondisi bangunan karantina di Pulau Rubiah saat ini? Dihimpun dari situs kemenag.go.id, kini hanya tersisa dua bangunan tua yang kondisinya sudah tidak terawat. Sedangkan bangunan lainnya telah lapuk oleh usia serta telah melewati berbagai fenomena.
"Tenaga kesehatan yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang dikarantina," kata Said Alam, Rabu (25/3) melalui sambungan telepon.
Secara prosedur, setiap tenaga kesehatan yang tidak menggunakan APD saat merawat PDP Covid-19 harus dikarantina. Apalagi, pasien yang dirawat tersebut sudah meninggal.
"Makanya mereka dikarantina, kita belum tahu apakah pasien yang meninggal itu positif atau negatif, karena hasilnya belum keluar," ucapnya.
Sementara itu Juru Bicara Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani mengaku hasil laboratorium belum keluar. Sehingga status pasien yang meninggal itu masih disebut dengan PDP.
"Kami belum mendapatkan hasil labnya," jelasnya.
Saifullah melanjutkan, meskipun hasil lab belum keluar namun prosedur menguburkan pasien tetap dilakukan sesuai dengan protap yang telah ditentukan.
"Tetap sesuai protap penanganan jenazah, meski masih PDP, tetapi diperlakukan seperti yang positif untuk mencegah," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan sehingga terluka di bagian perut belakang, karena terkena golok milik korban.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPihak Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin akhirnya angkat bicara mengenai kasus kematian santrinya, Airul Harahap.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang buka suara terkait meninggalnya pasien anak atas nama inisial AR (11) di RSUP M Djamil Padang.
Baca SelengkapnyaPengacara menduga ada kelalaian yang dilakukan petugas jaga saat itu.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaRSUD Kariadi mengaku tidak mengetahui pasti kronologi tewasnya dokter ARL.
Baca Selengkapnya