Polda DIY buru penyebar hoaks paket dari China berisi narkoba
Merdeka.com - Postingan berisi tentang paket misterius dari China yang beredar di Yogyakarta sempat viral di media sosial. Bahkan dalam postingan itu disebutkan jika paket yang dikirim dari China melalui jasa ekspedisi itu berisi narkoba.
Paket yang sempat viral itu diketahui dikirim oleh Tang Li yang berasal dari Guangzhou, Guandong, China. Paket itu ditujukan kepada Ulfa Fitria yang beralamatkan di Jalan Ibu Ruswo no 19, Kota Yogyakarta.
Menanggapi hal itu, Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo membantah jika paket yang berasal dari China dan sempat dikirimkan ke salah seorang warga di Yogyakarta berisi narkoba seperti yang beredar di media sosial. Hadi menyebutkan pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap paket tersebut. Diketahui jika paket dari China itu berisi jam tangan.
-
Apa isi konten yang viral? Terdapat banyak sekali naskah drama yang cocok untuk ditampilkan untuk menghibur penonton, salah satunya adalah naskah drama lucu.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa yang viral di media sosial? Video tersebut viral di media sosial dan menarik simpati para warganet yang menyaksikannya.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
"Info yang beredar tersebut mengarahkan bahwa paket itu adalah narkoba. Tidak benar itu. Karena saat dibuka isinya adalah jam tangan. (Paket) Dibongkar langsung oleh JNT dan disaksikan Bareskrim," ujar Hadi di Mapolda DIY, Kamis (20/9).
Hadi menyampaikan jika postingan tentang paket misterius dari China yang disebut berisi narkoba itu menjadi viral dan sempat menimbulkan keresahan di masyarakat. Hadi menerangkan jika postingan tersebut masuk kategori hoax.
Hadi juga menyebut jika di postingan viral itu turut mencatut nama institusi kepolisian. Di postingan itu ditulis jika pihak kepolisian mengimbau agar tidak menerima paket yang berasal dari luar negeri.
"Ada pihak tertentu yang sengaja memviralkan dan mencantumkan kesimpulan paket itu adalah narkoba. Padahal kenyataannya tak seperti itu," urai Hadi.
Hadi menambahkan pihaknya bersama dengan Dirreskrimsus Polda DIY akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari asal muasal penyebaran info palsu itu di media sosial. Hadi menyebut tak menutup kemungkinan penyebar info palsu tentang paket dari China berisi narkoba akan dijerat dengan menggunakan UU ITE.
"Kami akan berkoordinasi dengan Ditreskrimsus, karena ini ranahnya mereka. Menyebarkan informasi palsu sehingga menimbulkan keresahan," tutup Hadi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Bongkar Peredaran Gelap Obat Perangsang 'Poppers' di Bekasi dan Banten
Baca SelengkapnyaDari komunikasi di media sosial, biasanya pelaku akan mengirimkan barang haram ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan sementara, kokain tersebut diterima oleh YP di Kota Bandung dari luar daerah.
Baca SelengkapnyaDiduga praktik penyelundupan ini ada keterkaitannya dengan gembong narkoba Fredy Pratama. karena sama-sama memasukkan sabu ke kemasan teh china.
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaModus pengiriman sabu tersebut disamarkan dengan barang kiriman pekerja migran Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan dilakukan kepolisian setelah mendapat informasi pengiriman narkoba melalui ekspedisi.
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, pengirim menyimpan sabu dan ekstasi di bawah kandang ayam.
Baca SelengkapnyaMR mengatakan, ia menaruh rasa curiga terhadap paket yang dibawa.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 20 kg sabu serta beberapa bahan baku pembuatan sabu.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pihaknya masih terus mengembangkan terkait aktor intelektual yang mengirimkan paket haram tersebut.
Baca SelengkapnyaB merupakan pemasok narkoba kepada R (43) dan AF (43).
Baca Selengkapnya