Polisi Berupaya Identifikasi Mayat Laki-Laki Tanpa Kelamin di Tapos
Merdeka.com - Polisi masih mendalami kasus penemuan mayat tanpa kelamin di jalan lingkar Podomoro, Tapos, Depok beberapa waktu lalu. Sejauh ini sudah tujuh orang saksi yang diperiksa polisi terkait penemuan mayat itu.
"Sudah tujuh saksi yang diperiksa, yaitu tiga orang warga dan empat buruh," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, Senin (15/5).
Namun identitas korban belum juga diketahui. Mayat itu diketahui berjenis kelamin laki-laki, meski saat ditemukan alat vitalnya sudah tidak ada. "Dari hasil autopsi, korban adalah laki-laki. Tidak bisa disimpulkan oleh dokter ya apakah itu (alat vital) hilang karena pembusukan atau hilang disengaja," jelasnya.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
Polisi masih terus menggali keterangan saksi dan barang bukti lain. Di sekitar lokasi tidak ada pemukiman, namun ada pabrik. CCTV yang ada di area pabrik juga sudah diperiksa namun tidak mengarah ke lokasi kejadian. "CCTV pabrik, tapi ngga kelihatan," ujarnya.
Yang sedang didalami saat ini adalah telepon seluler dari para saksi. Apakah ada percakapan di antara saksi dengan korban yang menyangkut kejadian tersebut. "Handphone para saksi sementara dilakukan pemeriksaan apakah ada kontak yang menyangkut kejadian atau tidak," ungkapnya.
Mayat Mr X ditemukan pada Kamis (12/5) sore oleh seorang warga yang sedang mencari rumput. Warga curiga karena mencium aroma busuk di sekitar lokasi. Saat dilihat ternyata ada sosok mayat ditutupi gedebuk pisang. Kondisinya sudah tidak utuh di bagian kepala dan leher.
"Jadi batang tenggorok, kerongkongan, tulang rawan dari gondok itu tidak ada, tidak ditemukan, sehingga dokter tidak bisa menyimpulkan apakah itu merupakan penyebab kematian, karena organ lehernya nggak ada, nggak ada sama sekali," kata Yogen.
Kondisi jasad yang tidak lagi utuh membuat tim forensik harus mencari bagian lain yang memungkinkan untuk diambil sampelnya, semisal bagian jari yang masih utuh. Sesampainya di RS Polri semalam, mayat tersebut dibersihkan dan dilakukan pengambilan sampel.
"Jadi setelah mayat kita evakuasi ke RS Polri Kramat Jati tadi malam kemudian mayat dibersihkan. Dari tim kita berusaha mengambil sampel sidik jari dari jari-jari yang masih terlihat utuh polanya untuk kita masukkan ke sistem. Karena memang beberapa jarinya sudah agak rusak, tapi tidak 100 persen, tapi kita upaya maksimal kita rekayasa digital untuk itu," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab kematian tujuh jenazah masih dalam penyelidikan polisi.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pondok Aren bersama tim Inafis Polres Tangsel masih menyelidiki identitas pria tanpa identitas yang tewas dalam toren tersebut.
Baca SelengkapnyaPara remaja ini loncat ke kali sebelum ditemukan menjadi mayat.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memerika 10 warga sipil terkait kasus 7 mayat remaja laki-laki di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaMayat ditemukan dalam kondisi luka di bagian belakang kepala akibat akibat hantaman benda tumpul, dan bagian kelamin terpotong
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaTujuh saksi lainnya merupakan orang-orang yang berada di sekitar korban, mengingat korban berstatus anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaTujuh jenazah usia belasan ditemukan di tiga titik lokasi berbeda, Minggu (22/
Baca SelengkapnyaMayat pria tersebut diakui merupakan anggota keluarga dari warga setempat.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditemukan seorang pencari ikan di sungai di Desa Japanan.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Keberadaan CCTV Ungkap Tabir Kasus Mayat dalam Toren Air di Pondok Aren
Baca Selengkapnya