Polisi Dalami 5 Perusahaan Farmasi Lain Buntut Kasus Gagal Ginjal Akut
Merdeka.com - Bareskrim Polri sedang kembangkan kasus dugaan pidana penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) akibat obat sirop yang menewaskan ratusan anak tewas. Kali ini pengembangan tengah menyasar lima perusahaan farmasi lain.
"Kita sedang mengembangkan lima perusahaan yang diduga mendapatkan distribusi propilen glikol yang ada kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG)," kata Dirtipidter Bareskrim, Brigjen Pol Pipit Rismanto saat dihubungi, Senin (14/11).
Meski tidak menyebut secara jelas lima perusahaan mana saja yang bakal diperiksa, namun dipastikan jika kelima perusahaan itu di luar dari tiga perusahaan sebelumnya yakni PT Yarindo Pharmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries (Unipharma).
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang ditemukan dalam penyelidikan? Media Fars yang berafiliasi dengan Pasukan Garda Revolusi melaporkan, sebuah penyelidikan menyiratkan Haniyeh dihantam rudal dan menyimpulkan Israel terlibat dalam aksi pembunuhan ini.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Termasuk dengan PT Afi Farma Pharmaceutical Industries (Afifarma) yang telah dinaikan dari penyelidikan ke tahap penyidikan. Di mana tengah didalami siapa pemasok bahan baku yang menyalahi aturan.
"Kita fokus kepada yang dia memproduksi makanan dan farmasi. Itu dulu. Nanti kita akan dalami dulu apakah bahan baku itu untuk bahan campuran selain di 3 perusahaan atau tidak," katanya.
"Sementara kurleb ada lima ya. lima ini sedang kita lakukan pengecekan, hari ini kita dalami jangan sampai beredar makanan atau apa, kita akan pastikan produk-produknya aman atau tidak," tambah dia.
Pendalaman ini dilakukan, lanjut Pipit, karena adanya temuan di lapangan yang mana diduga adanya perusahaan yang memakai bahan baku dari hasil temuan drum yang mengandung EG dan DG.
"Ternyata mereka bukan hanya ke 3 perusahaan tadi yang selalu kita sebutkan. Ada ke perusahaan -perusahaan lain yang hari ini kami perintahkan untuk segera didatangi karena ada itu produknya, produk farmasi, ada juga produk makanan. Makanya kan kita harus tau dulu," terangnya.
Naik Penyidikan
Sebelumnya, Bareskrim Polri telah memutuskan terkait dengan kasus gagal ginjal akut yang diduga disebabkan akibat obat sirop dengan menaikan kasus terhadap PT Afi Farma Pharmaceutical Industries (Afifarma) ke tahap penyidikan.
"Terkait dengan penanganan kasus gagal ginjal akut anak, hari ini Bareskrim Polri telah gelar perkara dalam rangka meningkatkan status penyelidikan jadi penyidikan terhadap temuan produk obat PT AF," kata Kabagpenum Mabes Polri, Kombes Pol, Nurul Azizah kepada wartawan, Selasa (1/11).
Setelah kasus PT Afi Farma naik ke penyidikan, kata Nurul, saat ini penyidik tengah menyiapkan administrasi penyidikan (mindik) dan beberapa langkah guna melengkapi barang bukti untuk menetapkan tersangka
"Tindak lanjutnya membuat mindik serta pengamanan barang bukti. Selanjutnya melakukan riksa dan cek terhadap produsen obat PT AF dan supplier bahan baku," kata Nurul.
"Melakukan pendalaman dan klarifikasi Badan POM terkait izin edar, melakukan pengawasan obat sediaan farmasi," lanjutnya.
Sementara untuk dua perushaaan PT Yarindo Pharmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries (Unipharma) untuk penyidikannya diserahkan kepada pihak BPOM.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bareskrim Polri menaikkan status hukum penanganan kasus dugaan keterlibatan pihak BPOM.
Baca SelengkapnyaKapasitas produksi lima pabrik milik Kimia Farma yang akan ditutup tersebut tidak pernah mencapai target.
Baca SelengkapnyaTiga orang di antaranya untuk kepentingan penyidikan langsung dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaSidang lanjutan gugatan class action GGAPA yang beragendakan pembacaan gugatan tersebut harus ditunda karena alasan perbaikan adminsitrasi.
Baca SelengkapnyaAdapun dana yang terkumpul selain digunakan untuk menutupi defisit, anggaran juga digunakan untuk kepentingan pribadi tersangka.
Baca SelengkapnyaTotal pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.
Baca SelengkapnyaTiko mengatakan pihaknya tak akan pandang bulu dalam proses hukum tersebut. Termasuk jika ditemukan pengurus perusahaan yang bermasalah.
Baca SelengkapnyaKelima tersangka tersebut terdiri atas tiga orang pihak swasta dan dua orang mantan direktur di PT Timah Tbk
Baca SelengkapnyaPerhitungan kerugian keuangan negara masih dalam proses audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Baca SelengkapnyaPenyidik kembali memanggil sejumlah pejabat PT Antam Tbk untuk menggali lebih dalam perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaKejagung memastikan mengusut tuntas kasus korupsi timah dan impor gula.
Baca SelengkapnyaLaporan dilakukan usai BPK menemukan adanya dugaan penyimpangan senilai Rp371,83 miliar dalam pengelolaan keuangan PT Indofarma Tbk periode 2020-2023.
Baca Selengkapnya