Polisi Kumpulkan CCTV, Usut Pelemparan Batu ke Bus Arema Malang
Merdeka.com - Sebuah bus yang berisikan pemain dan official Arema Malang menjadi sasaran pelemparan batu orang tak dikenal, Kamis (27/1) malam. Pelemparan ini menyebabkan kaca bus tersebut pecah dan mengalami kerusakan.
Pelemparan bus ini terjadi usai laga PSS Sleman melawan Arema Malang yang digelar di Stadion Maguwoharjo selesai diselenggarakan. Bus itu menjadi sasaran lemparan batu dalam perjalanan dari Stadion Maguwoharjo menuju ke tempat istirahat pemain Arema Malang.
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan pun angkat bicara tentang pelemparan batu ke bus tersebut. Suwondo menjabarkan pihaknya telah melakukan pemeriksaan sejumlah rekaman CCTV saat aksi pelemparan itu terjadi.
-
Bagaimana cara memastikan kondisi rumput SUGBK untuk pertandingan Timnas? Saya dan Pak Sekjen berencana untuk memeriksa lapangan pada 7 atau 8 September 2024 guna memastikan kualitasnya terjaga.
-
Bagaimana FIFA mengecek Stadion Manahan? FIFA melakukan inspeksi secara tertutup. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Solo, Rini Kusumandari mengatakan, ada sejumlah catatan yang diberikan FIFA.
-
Mengapa Timnas Indonesia harus waspada? Namun, bukan hanya faktor ini yang harus diwaspadai. Arab Saudi memiliki reputasi sebagai tim yang 'jahil'. Sejumlah pemain mereka dikenal piawai dalam memprovokasi dan merusak fokus lawan.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana pertandingan berlangsung? Belanda berhadapan dengan Bosnia pada matchday pertama UEFA Nations League 2024/2025, yang berlangsung pada Minggu, 8 September 2024. Pertandingan diadakan di Stadion Phillips, di mana Belanda meraih kemenangan meyakinkan dengan skor 5-2.
"Kita masih lidik. CCTV sedang kami kumpulkan dari titik paling tepat dimana," ucap Suwondo, Jumat (27/1).
Selain menyelidiki kasus pelemparan batu itu, Suwondo menambahkan pihaknya juga melakukan evaluasi pengamanan terhadap tim yang berlaga di Stadion Maguwoharjo. Evaluasi dilakukan agar peristiwa serupa tak lagi terjadi
"Kita evaluasi cara dan rute pengamanan. Jadi hal ini sudah dilakukan seperti saat tanpa penonton kita evaluasi. Ada penonton kita evaluasi. Beberapa pertandingan baik-baik saja," ungkap Suwondo
"Ini ada satu insiden. Kita lakukan evaluasi sistem pengamanan," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSSI akan investigasi dugaan keterlibatan orang dalam di insiden penonton tak bertiket pada laga Indonesia vs Australia.
Baca SelengkapnyaRibuan personel gabungan akan disebar untuk menjaga ketertiban di area sekitar stadion.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, kepala CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi terkena lemparan batu.
Baca SelengkapnyaPolresta Cilacap menangkap dua orang pelaku perusakan bus yang membawa pemain Persekat Tegal.
Baca SelengkapnyaPertandingan digelar Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada jumat (15/11) malam.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian sudah melakukan upaya proses hukum dimulai dengan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti yang ada.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan satu tersangka peristiwa kericuhan antar-penonton saat laga PSIS Semarang menjamu PSS Sleman di Stadion Jatidiri Semarang pada 3 Desember 2023
Baca SelengkapnyaMobil dinas Camat Baito itu ditumpangi guru honorer Supriyani usai sidang di Pengadilan Negeri (PN) Andoolo, Senin (28/10).
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang terjadi di dalam stadion ini menimbulkan kekecewaan bagi pihak klub.
Baca SelengkapnyaMarak penyebaran ranjau paku yang berpotensi membahayakan pengguna jalan di Underpass Ciledug.
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaSabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Baca Selengkapnya