Polisi Masih Kekurangan Alat Bukti, Kematian Jurnalis Demas Laira Masih Misteri
Merdeka.com - Kasus kematian Demas Laira (28), jurnalis media online di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, belum juga menemukan titik terang sejak terungkap dua pekan lalu. Polisi beralasan masih kekurangan alat bukti untuk menetapkan dalang di balik kematian Demas.
Sebelumnya Kapolda Sulawesi Barat, Brigjen Polisi, Eko Budi Sampurno, pernah menyampaikan motif kasus kematian Demas Laira diduga karena persoalan pribadi dan sudah ada calon tersangka.
Tetapi menurut Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Syamsu Ridwan, untuk menetapkan orang yang dimaksud sebagai tersangka alat bukti yang dimiliki kepolisian masih kurang.
-
Bagaimana polisi menindaklanjuti ketidakhadiran saksi? Ramadhan menyebut karena ketidak hadiran delapan saksi tersebut, pihaknya kembali menjadwalkan pemanggilan pada pekan ini. “Akan dilayangkan surat untuk kehadiran mereka diminta hadir di hari Jumat tanggal 28. Undangan klarifikasi di hari Jumat tanggal 28 Juli 2023,“ ujar dia.
-
Siapa saja yang bersaksi di sidang MK? Sebagai informasi, empat menteri tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani, Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.
-
Siapa yang mendengar suara ketukan itu? Yang Liwei, yang menjadi astronot (taikonaut) pertama China pada 16 Oktober 2003.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
"Soal dugaan kemungkinan ada kaitan dengan kerja-kerja jurnalistik yang jadi motif kematian Demas Laira tetap didalami. Hanya saja sampai saat ini, untuk dugaan yang lebih kuat itu motifnya karena persoalan pribadi," kata AKBP Syamsu Ridwan, Selasa (1/9).
Alat bukti yang dimaksud, kata Ridwan, antara lain saksi kunci yang melihat atau mendengar peristiwa itu.
"Masih butuh saksi kunci yang melihat, mendengar, menyaksikan langsung kejadian. Misalnya suara teriakan orang yang sedang dianiaya, itu minim sekali. Alat bukti ini masih kita kejar," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Demas Laira, (28), warga Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, ditemukan tewas menggenaskan di jalan Poros Mamuju-Palu, Desa Tobinta, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Kamis dini hari, (20/8) sekitar pukul 01.30 wita. Banyak luka tusukan ditemukan di tubuhnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu yang menjadi hambatan adalah kasus ini sudah terjadi delapan tahun silam.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM RI menduga kuat terjadi perintangan penyidikan atau "obstruction of justice" dalam kasus kematian Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa menghubungi di Hotline 08116669007 dan 0895607345098
Baca SelengkapnyaTernyata, polisi masih menemui sejumlah kekurangan persyaratan untuk menetapkan status tersangka.
Baca SelengkapnyaSembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
Baca SelengkapnyaAsistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca Selengkapnya