Polisi Periksa Kekasih Mahasiswi Makassar Meninggal Dunia Saat Hamil
Merdeka.com - Polisi menyelidiki kematian NW (20), salah satu mahasiswi perguruan tinggi di Makassar, Sulawesi Selatan. Polisi memeriksa kekasih perempuan tengah hamil lima bulan itu yang bernama Ardianto (18), untuk menyelidiki kematiannya.
"Ini sementara kita panggil kekasih korban, Ardianto untuk diperiksa, diambil keterangan lebih detil guna mengungkap kemungkinan adanya unsur pidana, kesengajaan dan lain-lain," kata Kanit Reskrim Polsek Tamalate, Iptu Ramli dikonfirmasi, Selasa (31/12).
NW asal Buton, Sulawesi Tenggara, tidak sadarkan diri, Senin (30/12) pagi kemarin. NW yang hamil dengan usia kandungan 22 pekan atau jalan lima bulan dibawa ke RS Haji oleh Ardianto dan ibu pemilik indekos tempat dia tinggal.
-
Siapa yang menemukan janin membatu di Wonogiri? Namun setelah pembedahan pada April 1955, didapati janin yang mengeras.
-
Mengapa janin di Wonogiri membatu? Karena 10 tahun tidak dikeluarkan, bayi kemudian membatu dan menyerupai bentuk tubuhnya sehingga ditafsirkan seperti arca.
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
-
Siapa yang hamil? Gritte Agatha dan Arif Hidayat mengumumkan kehamilan pertama mereka lewat postingan di Instagram pada bulan Juni yang lalu.
Di indekos Pondok Hidayani, Kecamatan Tamalate itu, NW baru tinggal sebulan dari satu tahun lamanya dia menyewa satu kamar. Saat kejadian, Ardianto kekasih korban ada di indekos itu karena persiapan bersama pulang kampung pagi harinya.
"Tapi tiba-tiba korban tidak sadarkan diri dini hari usai minuman instan. Pagi harinya korban di antar kekasihnya ke RS Haji ditemani Hajjah Ida, ibu kos. Namun nyawanya tidak tertolong lagi termasuk janin dalam kandungannya," kata Ramli.
Setelah dipastikan korban telah meninggal dunia bahkan sebelum tiba di rumah sakit, tambahnya, berkoordinasi dengan keluarga korban lewat telepon. Diputuskan, pukul 11.00 WITA, jenazah perempuan muda itu diterbangkan ke kampung halaman.
"Hasil pemeriksaan luar dokter menyimpulkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban tidak ada juga tanda-tanda sengaja dilakukan untuk aborsi. Hanya ditemukan badan membiru yang diduga karena keracunan," ujarnya.
Setelah keberangkatan jenazah ke bandara, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di indekos NW tinggal.
"Di dalam kamar korban ditemukan saset minuman instan kira-kira ada 20 lembar dan juga satu papan obat mefenamid acid, obat penahan rasa sakit berisi 5 biji obat. Ini yang selanjutnya kita akan dalami apakah ada hubungannya dengan kematian korban yang selama hamilnya itu tidak pernah periksa ke puskesmas dan rumah sakit," kata Ramli.
Diantar Pacar ke Rumah Sakit
NW (20), mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar yang tengah hamil tua, sebelumnya pingsan di indekos, Pondok Hidayani di Kecamatan Tamalate, Senin (30/12). Dia kemudian diantar Ardianto (18), pacarnya ke Rumah Sakit (RS) Haji namun nyawanya tak tertolong lagi. Termasuk janin 8 bulan yang dikandungnya turut meninggal dunia
Kejadian memilukan ini dibenarkan oleh Kapolsek Tamalate, Kompol Arifuddin. Kata dia, korban diantar ke RS Haji pukul 05.00 WITA, oleh pacarnya bernama Ardianto, sehari-harinya kerja sebagai buruh harian asal Buton, sekampung dengan korban. Turut pula mengantar, ibu kos korban dengan harapan segera mendapat pertolongan medis setelah korban pingsan.
"Setelah ditangani, dokter menyatakan korban telah meninggal dunia diperkirakan satu jam sebelum tiba di rumah sakit. Bayi dalam kandungannya juga meninggal dunia," kata Kompol Arifuddin.
Keterangan saksi Ardianto, ucapnya, sebelum meninggal, korban kerap mengeluh sakit kepala dan rasa sakit pada bagian perutnya. Dan Senin dini hari, pukul 03.30 wita, korban mahasiswi asal Buton ini tiba-tiba pingsan. Dicoba untuk menyadarkan namun tak kunjung berhasil, akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
"Pengakuan saksi, tidak pernah berniat untuk menggugurkan kandungan korban. Dan hasil pemeriksaan medis menunjukkan, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya kondisi bibir dan jari jari korban sudah membiru," kata Kompol Arifuddin.
Ditambahkan, Pukul 06.00 Wita saksi menghubungi keluarga korban yang berada di Pulau Wakatobi. Dan pukul 11.00 Wita jenazah korban dibawa ke bandara Sultan Hasanuddin untuk diberangkatkan ke kampung halaman almarhumah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Skenario aborsi terungkap usai keduanya meminta surat pengantar pemakaman.
Baca SelengkapnyaDari hasil olah TKP awal polisi diketahui jasad wanita itu berinisial RN. Saat ditemukan kondisi bersimbah darah dan sejumlah barang sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaPelaku malu dengan kondisi RN yang tengah mengandung janinnya dari hasil hubungan gelap di luar nikah.
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya dibunuh kekasih gelapnya berinisial A di sebuah ruko kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (20/4).
Baca SelengkapnyaKronologi Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Bermula dari Pelaku Ingin Rampas Harta Korban
Baca SelengkapnyaKorban HL tergeletak di ruang tamu indekos dengan kondisi bersimbah darah.
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaWarga Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat digegerkan atas penemuan mayat seorang wanita yang ditumpuk pakaian dan sampah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih memeriksa pelaku guna mendalami relasi dengankorban serta motif pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi didampingi Kanit Reskrim AKP I Gede Gustiyana WK mengungkapkan kronologi peristiwa.
Baca Selengkapnya