Polisi Ringkus Penjual HP Catut Nama Keluarga Jokowi Hingga AHY
Merdeka.com - Penjual handphone (HP) yang mencatut nama keluarga Presiden Joko Widodo dan sejumlah politisi lainnya, akhirnya diringkus polisi. Ia diringkus tanpa perlawanan saat berada di rumahnya di kawasan Probolinggo, Jawa Timur.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jatim, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, tersangka ditangkap dari hasil patroli siber yang dilakukan pihaknya.
"Hasil patroli siber, tersangka kita ringkus di rumahnya," katanya, Selasa (21/1).
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang ditetapkan tersangka dalam korupsi Bansos Jokowi? Pada kasus ini, satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020, Ivo Wongkaren, alias IW.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang mengungkapkan modus penipuan digital? Salah satu agen Brilink di Kecamatan Sanden bernama Supri Suharsana membongkar modus yang kerap dialami para korban.
Tersangka diketahui bernama M Mirza, warga Jalan Insinyur Juanda, Probolinggo. Pria umur 27 tahun tersebut mengakui perbuatannya di hadapan penyidik. Ia bahkan mengakui mengatasnamakan keluarga Presiden Jokowi, karena inisiatif sendiri.
"Itu inisiatif sendiri pak. Saya mohon maaf sama Pak Jokowi, sama keluarga saya," tukasnya.
Dalam kasus ini, bapak satu anak ini mengaku menggunakan akun palsu dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini. Namun, ia hanya mengatasnamakan keluarga pejabat untuk kepentingan menjual HP.
"Ide dari diri sendiri. Karena HPnya memang benar dikirim, agar laku akhirnya saya mencatut nama Pak Jokowi, saya meminta maaf sebesar-besarnya, saya minta maaf pada Pak Marzuki Ali (politisi Partai Demokrat), minta maaf," tambahnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, dalam kasus ini proses yang dilakukan tersangka adalah jual beli barang elektronik jenis handphone. Ia menyebut, proses jual beli yang dilakukannya sebenarnya benar.
"Yang bersangkutan artinya melakukan transaksi jual beli handphone. Namun modusnya agar memperlancar prosesnya dia mengaku dari keluarga besar istana maupun juga beberapa nama pejabat penting," tegasnya.
Untuk diketahui, pengguna media sosial Twitter sempat dihebohkan cuitan yang meminta mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie membeli ponsel android dengan harga lebih murah.
Hebohnya, pesan tersebut mengatasnamakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sang anak, Kaesang Pangarep hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP Ronny Talapessy menegaskan, Alwin Jabarti Kiemas bukan keluarga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan bukan kader dari PDIP.
Baca SelengkapnyaAlwin yang kini berstatus tersangka judi online Pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) itu diduga sebagai keluarga Presiden RI ke-5, Megawati.
Baca SelengkapnyaHal itu menjawab pertanyaan wartawan terkait isu yang beredar di sosial media mengenai penangkapan terhadap AJ
Baca SelengkapnyaPolisi menyita akun media sosial dan email dari Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaData pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaTotal ada 11 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, termasuk pihak sipil.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca Selengkapnya"Kemudian dilakukan satu pemeriksaan lebih lanjut, dibawa ke kantor Kejaksaan Agung, ternyata yang bersangkutan adalah anggota Polri," tambahnya.
Baca SelengkapnyaKominfo tidak menoleransi segala bentuk kejahatan siber, termasuk pencurian data pribadi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi angkat bicara komentari kabar soal kasus dugaan bocornya data NPWP miliknya dan jutaan warga Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi sudah memerintahkan Kominfo maupun BSSN untuk memitigasi secepatnya.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang telah meminta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk melakukan pendalaman terhadap dugaan kebocoran NPWP tersebut.
Baca Selengkapnya