Polisi sebut komplotan perampok tak berniat bunuh Davidson Tantono
Merdeka.com - Kelompok perampokan dan juga disertai penembakan terhadap Davidson Tantono (30) diduga telah melarikan diri ke seluruh wilayah, di luar Jakarta. Kelompok itu berasal dari Lampung.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, hingga kini pihaknya masih mencari pelaku lainnya, di mana baru empat orang diamankan.
Argo mengungkapkan, sebenarnya para pelaku tidak ada niat untuk membunuh Davidson. Hal ini didapat dari pemeriksaan terhadap pelaku yang sudah diamankan.
-
Kenapa para pelaku melakukan perampokan di Damkar Godean? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa motif aksi itu dilatarbelakangi oleh sakit hati OF terhadap T.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Gimana alibi didukung? Saksi, catatan CCTV, atau bukti lainnya dapat menjadi elemen yang memperkuat alibi.
-
Siapa polisi yang menggagalkan percobaan pembunuhan? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut. Diketahui petugas polisi itu bernama Brigadir Helmi Setiyawan.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
"Nah kemudian kelompok ini biasanya tidak bunuh korban, minimal melukai. Tapi karena kemarin bunuh jadi mereka nyebar," katanya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/6).
"Karena korban melawan (tarik menarik) akhirnya terjadi hal itu (tembakan)," sambungnya.
Argo menjelaskan, para kelompok ini sebelum melakukan aksinya terlebih dahulu berkumpul di suatu tempat. Seperti halnya saat ini beraksi di Daan Mogot, Jakarta Barat.
"Mereka ini sebelum dan sesudah aksi kumpul di apartemen wilayah Jakarta Timur. Habis aksi balik lagi ke apartemen," ujarnya.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan juga didapati pelaku sudah beraksi lebih dari 23 kali, selain di SPBU Daan Mogot.
"Ada di Tangerang senilai Rp 60 juta, Cirebon Rp 10, Caringin Rp 60 juta, Rawa Buaya Rp 40 juta, Pesing Rp 80 juta, Bekasi Rp 800 ribu, Pemda Bogor Rp 60 juta, Kampung Melayu Rp 60 juta, Cidahu Rp 31 Juta, Cirebon Rp 60 juta, Kalijodo Rp 80 juta, Cengkareng Rp 20 juta, Taman Topi Rp 40 juta, Ciawi Rp 60 juta, Ciluwer Rp 30 juta, Kampung Melayu Rp 50 juta, Pasar Minggu Rp 70 juta, Kalibata Rp 30 juta, Poris Rp 20 juta, Kedung Halang Rp 100 juta, Kalimalang Rp 50 juta, Cikarang Rp 150 juta, Indovision Rp 100 juta," jelas Argo. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengklaim tiga anggota Polri tersebut tidak berkaitan dengan teroris DE.
Baca SelengkapnyaAiman tidak menyerang institusi atau individu Polri.
Baca SelengkapnyaPenyelidikan kematian Grace Arijani Harapan (64) dan David Arianto Wibowo (38) itu dihentikan polisi setelah tidak ditemukan tindak pidana.
Baca SelengkapnyaDalam amar putusan turut tercantum tiga nama yakni Pegi, Andi, dan Dani yang merupakan DPO.
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaKompolnas mengklaim penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaSyarif masih ditempatkan bertugas seperti biasa di Polresta Cirebon Kabupaten.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca Selengkapnya