Polisi Sebut Penangkapan Terduga Teroris di Sibolga Tak Terkait Pemilu
Merdeka.com - Aparat Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris bernama Husain alias Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara, siang tadi. Penangkapan dilakukan jelang rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sibolga akhir pekan nanti.
Terkait hal itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, aparat keamanan telah memiliki standar operasi prosedur (SOP) dalam mengamankan Presiden dari berbagai ancaman.
"Pengamanan terhadap Presiden sudah ada SOP-nya, termasuk dari ancaman teroris," ujar Iqbal saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Bagaimana cara Jokowi memastikan kesiapan IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli.'Pak Basuki Juni, Juli,' kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Namun Iqbal menyebutkan, penyergapan rumah terduga teroris itu tidak semata-mata untuk mengamankan rencana kunjungan Jokowi. Menurut Iqbal, penangkapan tersebut merupakan hasil pengembangan dari operasi sebelumnya.
"Penangkapan di Sibolga ini murni pengembangan dari penangkapan di Lampung kemarin," ucapnya.
Jenderal bintang dua itu juga memastikan, penangkapan terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu tidak ada kaitannya dengan situasi politik saat ini. Operasi itu dilakukan berdasarkan mitigasi terhadap ancaman teror yang dilakukan aparat.
"Penangkapan kasus teror di Sibolga tidak ada kaitan dengan Pemilu. Densus sudah menjejaki kelompok ini beberapa waktu yang lalu. Seorang pelaku sudah ditangkap kemarin di Lampung," kata Iqbal.
Jokowi sendiri dikabarkan akan berkunjung ke Sibolga, Sumatera Utara akhir pekan ini. Sebelum bertolak ke Jakarta, Jokowi direncanakan akan meresmikan Pelabuhan di Sibolga dan menghadiri pertemuan dengan tokoh Tapanuli.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisial R alias Putra Syuhada di rumahnya di Lampung pada Sabtu 9 Maret 2019 lalu. Dia ditangkap setelah orangtuanya melaporkan keberadaan anaknya ke aparat kepolisian.
Orangtua R tidak ingin anaknya terjerumus lebih jauh di dunia terorisme. Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita barang bukti diduga bom rakitan yang disimpan di atas loteng rumah tetangga terduga pelaku.
Densus 88 kemudian melakukan pengembangan dengan menyergap rumah Husain di Sibolga, Sumatera Utara sekitar pukul 14.23 WIB tadi. Sempat terjadi ledakan diduga bom dari dalam rumah Husain yang melukai petugas.
Di dalam rumah tersebut diduga masih ada istri dan anak Husain. Sejauh ini, aparat dibantu tokoh masyarakat masih bernegosiasi agar keluarga terduga teroris menyerahkan diri.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaLokasi kampanye Ganjar yang dikemudian didatangi Jokowi itu seperti di Kupang, NTT.
Baca SelengkapnyaTim Densus Antiteror Polri saat ini masih mendalami keterlibatan HOK, dengan kelompok teroris dengan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaSaksi dari Bawaslu, Nur Kholiq mengklaim tidak menemukan pelanggaran Pemilu saat Jokowi bagi-bagi bansos di Jateng.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menyebut sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman terorisme sampai dengan peringatan 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Muhammad Zainul Majdi atau TGB justru menganggap Jokowi sayang dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPolisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tak mempermasalahkan jika benar Presiden Jokowi 'membuntuti'nya saat berkampanye.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca Selengkapnya