Polisi tangkap koki asal Malaysia peracik narkoba kemasan saset
Merdeka.com - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto mengatakan, pihaknya telah menangkap seorang koki dari Malaysia berinisial SI. Ia ditangkap karena meracik ekstasi bubuk dengan cara diblender yang kemudian dikemas secara saset.
"Penggerebekannya di apartemen, bahan bakunya dikirim dari Tiongkok dan kami tangkap koki dari Malaysia yang meraciknya," kata Eko di kantor Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (31/8).
Jenderal bintang satu ini pun menjelaskan, untuk bisa memakai barang haram itu cukup dilarutkan ke dalam air yang bisa langsung diminum. Untuk bahan bakunya sendiri diberi nama Happy Water yakni dengan kandungan metamfetamina, vitamin dan perasa stroberi.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
-
Jenis narkoba apa yang paling banyak beredar di Cianjur? Narkoba jenis sabu dan ganja mendominasi peredaran di Cianjur,“ beber Kasat Narkoba Polres Cianjur, AKP Primadona di Cianjur Kamis (27/7), mengutip ANTARA.
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Tempat nongkrong apa yang hits di Jakarta? Generasi 90-an pasti tahu Taman Ria Senayan. Tempat hangout ini sudah ada sejak tahun 1972,. Sempat mati suri, Taman Ria Senayan kini tampil dengan wajah baru Skywalk Senayan Park.
"Biasanya, dijual ke diskotek, karaoke, dan tempat hiburan malam lainnya. Satu saset dijual Rp 2 juta," jelasnya.
Ia pun menyebut, barang haram ini efeknya bisa lebih keras dari ekstasi lainnya. Karena jika seseorang menggunakan barang haram tersebut bisa tahan untuk tidak tidur.
"Bisa sampai dua hari melek itu," sebutnya.
Dalam mengungkapkan kasus ini, pihaknya sangat bekerja keras. Karena Happy Water ini dikemas seperti obat sakit kepala dan dikemasnya pun terdapat tulisan teh.
"Makanya, kalau ada masyarakat yang menemukannya segera melapor. Karena ini penyebarannya door to door," ungkapnya.
Saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap satu orang yang menjadi buron atau masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Pengirimnya warga Tiongkok, sekarang masih dikejar," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Narkotika yang juga biasa disebut dengan sebutan magic drugs itu, lanjut Dedi, peredarannya banyak ditemukan di tempat hiburan malam.
Baca SelengkapnyaNarkoba happy water berbentuk saset. Dalam proses pembuatan seminggu, pelaku sudah memproduksi dua ribu sachet happy water
Baca SelengkapnyaKP mengakui tidak pernah bertemu dengan pemilik sabu atau bandar
Baca SelengkapnyaEmpat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 20 kg sabu serta beberapa bahan baku pembuatan sabu.
Baca SelengkapnyaDua tersangka yang diamankan adalah IS alias T (29) dan IS alias B (32).
Baca SelengkapnyaRencananya, ratusan pil ekstasi tersebut akan dijual kepada para konsumen di sejumlah tempat hiburan malam.
Baca SelengkapnyaPetugas menyita uang hasil transaksi narkoba sebesar Rp500 ribu, telepon seluler dan timbangan digital.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek ruko yang dijadikan tempat produksi pabrik minuman keras ilegal jenis 'Ciu' di Tambora.
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaPara pelaku diketahui menjual hasis dalam bentuk pods system seharga Rp 3,5 juta per gram.
Baca Selengkapnya