Polisi tembak kepala sendiri meninggal dunia setelah dirawat 30 jam
Merdeka.com - Sempat menjalani perawatan selama 30 jam, Aiptu Fransisco De Araujo, Kanit Pam Obvit Polres Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur, menghembuskan napas terakhir pada pukul 15.22 Wita di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara Kupang. Fransisco mengalami pendarahan hebat usai menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata api jenis revolver pada, Selasa (6/6).
Jajaran pimpinan Polres Kupang Kota, kerabat dan keluarga yang mengetahui kabar meninggalnya Fransisco, langsung berdatangan dan memenuhi rumah sakit. Fransisco meninggalkan seorang istri beserta tiga orang anak.
Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon C. Nugroho meminta keluarga mengikhlaskan kepergian Fransisco. Selama dua hari dirawat, kondisinya sangat kritis dan tidak sadarkan diri akibat luka tembak yang menembus kepala bagian belakang.
-
Dimana korban dieksekusi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada korban? “Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,“ kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Apa yang terjadi pada polisi itu? Briptu RWD sempat mejalani perawatan medis di ruangan ICU RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto karena menderita luka bakar 96 persen. Namun, nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (9/6) pukul 12.55 Wib.
-
Siapa yang dibunuh? Sempurna diduga dibunuh dengan cara dibakar usai memberitakan mengenai praktik perjudian yang ada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
-
Bagaimana cara kerangka dimakamkan? Kerangka yang ditemukan dikubur dalam berbagai cara. Sebagian besar dikubur dalam liang lahat yang sederhana, tapi hampir sepertiga yang dikubur adalah bayi dan anak-anak. Bayi dan anak-anak ini diletakkan dan dikubur salam wadah besar.
-
Siapa yang dibunuh pria itu? O (31) terduga pelaku pembunuhan terhadap tantenya di Garut, Jawa Barat akhirnya ditangkap aparat kepolisian resor Garut dibantu jajaran Polres Ketapang, Kalimantan Barat.
"Kami semua sayang pada almarhum tapi Tuhan lebih sayang. Secara resmi saya nyatakan sesuai medis bahwa saudara kami, rekan kami dinyatakan meninggal dunia. Mohon doanya rekan-rekan semua, terima kasih atas bantuan teman-teman semua yang telah berusaha maksimal selama penanganan anggota kami," ucapnya.
Jasad Fransisco langsung dibawa ke ruang pemulasaraan jenazah untuk dikremasi. Setelah itu akan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Diberitakan sebelumnya, seorang anggota kepolisian resort Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur, diduga menembak kepala sendiri menggunakan senjatanya, Selasa (6/6).
Anggota yang telah memiliki tiga orang anak ini diduga menembak diri di dalam kamar rumah mereka di Jalan Nangka, Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaPemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaSelama lebih dari 3 dekade mengabdi, sang jenderal bintang dua mengungkap jika masa dinasnya kini tinggal sebentar lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku DA dan F ditangkap di seputaran Kota Medan pada Selasa (11/6).
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaKorban pertama ditemukan oleh warga yang akan memancing belut.
Baca SelengkapnyaBukan orang sembarangan, ternyata sosok mendiang kolonel Gunawan memiliki peranan penting bagi Jusuf Hamka, terlebih saat sang bos jalan tol masih remaja.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaKetika dikonfirmasi soal pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), polisi masih melakukan pendalaman.
Baca Selengkapnya