Polres Buleleng razia Apotek penjual obat PCC
Merdeka.com - Maraknya beredar obat PCC (Paracetamol, Cafein, dan Carisoprodol), diambil langkah sigap oleh Polres Buleleng sebelum kasus serupa seperti di daerah lain terjadi di Bali.
Polres Buleleng di Bali langsung melakukan sidak ke sejumlah apotek dan toko obat di wilayah kota Singaraja, Buleleng, Jumat (15/9) siang. Selain pengecekan, juga dilakukan sosialisasi kepada apotek-apotek mengenai obat keras PCC tersebut.
Setidaknya, terdapat 6 apotek dan satu toko obat yang menjadi sasaran razia Satres Narkoba Polres Buleleng yang dipimpin Kasatres Narkoba Polres Buleleng, AKP Ketut Adnyana TJ.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
-
Bagaimana pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Awalnya mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, menawarkan obat ini dengan janji tidur yang nyenyak,' tambahnya.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Dimana apotek tersebut berada? Gambar ilustrasi Menurut dia, setelah terpontang panting ke sana, ke mari, akhirnya pada tahun 2023 ini Apotek Zenturion miliknya berdiri di kawasan Bekasi Junction, wilayah Bekasi Timur.
-
Di mana pengedar Pil Koplo membeli barang? 'Saya beli ini di Tangerang Selatan. Satu paket. Saya tahunya dari teman. Saya jualan ini baru dua bulan,' kata Gery, dikutip dari YouTube Liputan6 (22/2).
Keenam apotek itu di antaranya, apotek di Hasanudin dan toko Obat di Jalan Hasanudin, Apotek Mulia dan Apotek Medika di Jalan Ngurah Rai, serta tiga apotek yang terletak di Jalan Ahmad Yani yaitu apotek K-24, apotek Kimia Farma dan yang terakhir adalah apotek Nugraha.
Kasatres Narkoba Polres Buleleng, AKP Ketut Adnyana TJ mengatakan, dari razia yang dilakukan, untuk sementara tidak ditemukan obat keras PCC yang beredar di apotek maupun toko obat yang ada di seputaran Kota Singaraja.
"Kami sigap mengambil langkah melakukan razia mengenai obat keras PCC ini, di berbagai apotek dan toko obat seputaran Kota Singaraja," ujar Adnyana TJ.
Meski tidak menemukan obat PCC, pihaknya akan terus memantau keberadaan obat PCC agar tidak dikonsumsi masyarakat luas, khususnya Buleleng.
Bahkan dikatakan Adnyana Tj, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan pemilik apotek, agar melaporkan jika terdapat peredaran obat PCC ataupun obat-obatan terlarang lainnya masuk wilayah Buleleng.
"Kami tidak ingin ada hal-hal yang tidak dinginkan terjadi. Makanya, kami ajak pemilik apotek bekerjasama dengan kami, jika menemukan segera laporkan kepada kami," pungkas Adnyana TJ. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Metro Jakarta Utara masih mendalami hasil penggerebekan dari Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (13/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Utara mendalami pemilik 'Apotek' narkoba yang berada di tengah-tengah Kampung Bahari
Baca SelengkapnyaTerungkap fakta Praka RM dkk telah melakukan penggerebekan sebanyak 14 kali di lokasi berbeda.
Baca SelengkapnyaDari 16 perkara yang diselidiki itu 18 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan.
Baca SelengkapnyaMarak Beredar Obat Keras Berbahaya di Tangerang, Warga Bisa Melapor ke Nomor Ini
Baca SelengkapnyaApotek narkoba tersebut berupa bedeng. Ada sejumlah fasilitas di dalamnya.
Baca SelengkapnyaBerikut momen perwira polisi temukan benda tak terduga di diskotek saat razia.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaTim BNN mengamankan 10 (sepuluh) orang tersangka dengan total barang bukti berupa 971.000 butir narkotika jenis PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol).
Baca SelengkapnyaRencananya, ratusan pil ekstasi tersebut akan dijual kepada para konsumen di sejumlah tempat hiburan malam.
Baca SelengkapnyaSatu orang terjaring diduga LO paslon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur inisial S dan dinyatakan positif narkoba.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca Selengkapnya