Polsek Menteng larang pendemo tempel poster di wilayah negara Myanmar
Merdeka.com - Polisi melarang pendemo di depan Gedung Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta yang ingin menempel poster etnis Rohingya di tembok depan. Aksi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menyuarakan penghentian pembantaian etnis Rohingya.
"Tolong mundur. Tidak bisa, Pak. Ini wilayah negara Myanmar. Wilayah negara lain," kata Kapolsek Menteng AKBP Ronald Purba saat menghalangi pendemo yang ingin melancarkan aksi menempel poster, Sabtu (2/9).
Kemudian massa aksi membakar beberapa poster dan foto. Salah satu foto yang dibakar adalah sang peraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyi. Massa juga membawa poster bertuliskan agar nobel perdamaian yang didapat Suu Kyi pada 1991 dicabut. Sebab, dia dinilai gagal menciptakan perdamaian di negaranya.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Kenapa patung itu dibakar? Tanda terbakar atau gosong pada patung itu kemungkinan pertanda bahwa patung ini merupakan salah satu dari ribuan persembahan untuk Dewa Zeus, dewa Yunani kuno.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Kenapa rumah wartawan itu dibakar? 'Fakta inilah yang kemudian kami simpulkan bahwa ini adalah kejahatan. Kita terus menguatkan pengertian kita terjadi kejahatan, terkait hari ini kita sedang bekerja untuk menentukan siapa orang-orang yang kemudian terlibat selain para pelaku,' kata Kapolda Sumut.
-
Siapa yang membakar rumah wartawan itu? Polisi menangkap dua eksekutor kebakaran rumah Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumut beberapa waktu lalu.Adalah dua pria inisial R dan G. '2 orang eksekutor R dan G ditetapkan tersangka,' kata Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi saat jumpa pers, Senin (8/7).
-
Dimana rumah wartawan itu dibakar? Polisi menangkap R dan G, dua terduga pelaku pembakar rumah wartawan Tribrata TV bernama Sempurna Pasaribu hingga ludes dilalap api dan menewaskan korban serta tiga keluarga lainnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (27/6).
Saat massa mulai terlihat rusuh, Ronald dan anak buahnya memaksa mundur peserta aksi yang telah menutup sebagian jalan dan juga melakukan pembakaran beberapa poster. "Mundur balik lagi ke belakang kamu semua, kamu udah mengganggu lalulintas," tegasnya.
Dia mengatakan, sebenarnya massa aksi dilarang melakukan unjuk rasa. Sebab, masyarakat perorangan maupun kelompok tidak boleh melakukan aksi di hari libur. "Ini juga sebenarnya hari libur enggak boleh demo," jelasnya.
Meski sudah dilarang, massa aksi tetap memaksa untuk masuk ke dalam Kedubes Myanmar. Mereka berusaha menyampaikan aspirasinya kepada perwakilan pemerintah Myanmar yang ada di Indonesia. Aksi tak berlangsung lama. Satu per satu massa aksi mulai meninggalkan Kedubes Myanmar. Polisi masih terus melakukan penjagaan sebagai antisipasi ada massa yang coba untuk masuk ke Kedubes Myanmar.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaPartai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) dibentuk setelah Pemberontakan 8888.
Baca SelengkapnyaAksi penyerbuan ini dilakukan setelah PM Bangladesh Sheikh Hasina mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaSeorang video viral menunjukkan aksi heroik seorang perempuan berusaha menghentikan upaya pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaBintara polisi itu membakar baliho Ganjar bersama seorang rekannya berinisial AS. Aksi keduanya, diduga dilakukan dalam kondisi mabuk.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaBulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaSheikh Hasina mundur pada Senin (5/8) setelah unjuk rasa mematikan yang dipimpin aktivis mahasiswa, menuntut pengunduran dirinya.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaVideo Demonstran Bangladesh Robohkan Patung Ayah Mantan PM Pakai eskavator
Baca Selengkapnya