Popok bayi ancam tenggelamkan Kali Brantas
Merdeka.com - Popok bekas pakai dibuang seenaknya oleh masyarakat di sepanjang Kali Brantas. Tidak hanya jumlah materialnya, tetapi bahan plastik pembuatnya, menjadi teror bagi sungai terpanjang di Jawa Timur itu.
Brigade Evakuasi Popok (Kuapok) Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) mengampanyekan gerakan mengentaskan Kali Brantas dari teror popok bekas bayi.
"Teror popok di Kali Brantas nyata terjadi, demi kepraktisan para ibu dengan bayi tiga tahunnya, sejak sekitar 15 tahun terakhir meninggalkan pemakaian grito dan popok kain, beralih ke popok sekali pakai," kata Prigi Arisandi, Direktur Eksekutif Ecoton di Kota Malang, Rabu (30/8).
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
-
Bagaimana sampah plastik mengancam kesehatan manusia? Sampah plastik dapat membahayakan satwa laut yang memakan atau terperangkap dalam limbah plastik, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia melalui rantai makanan.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya bagi ekosistem? Plastik di laut menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Penyu sering memakan kantong plastik yang mengapung, mengiranya sebagai ubur-ubur, sementara burung laut dan ikan juga menelan serpihan plastik yang berakhir di perut mereka, yang dapat menyebabkan kematian karena kelaparan.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa yang ditimbulkan dari plastik? Limbah plastik mengandung zat karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker, seperti kanker paru-paru, kanker prostat, kanker testis dan kanker payudara.
Belanja popok bayi, katanya, menempati ranking kedua setelah susu dalam daftar belanja rumah tangga. Sehingga popok bayi menjadi barang vital, bahkan demand popok bayi terus meningkat, diikuti dengan tren kenaikan harga yang signifikan.
Survey The Nielsen Company Juni 2017 pertumbuhan volume (peningkatan kebutuhan) meningkat 7,4 persen dan pertumbuhan harga meningkat 5,9 persen dibandingkan semester kedua tahun 2016.
Daerah Aliran Sungai (DAS) menurut survei BPS 2013 terdapat 750.000 orang bayi di bawah usia tiga tahun (Batita). Sementara survei Kuapok, setiap batita menggunakan rata-rata 4 sampai 9 popok per hari.
"Jika semua popok bekas dibuang di sungai, sekitar 3-6 juta popok per hari, maka Brantas akan tenggelam oleh popok bayi dan akan menjadi sumber puluhan," katanya.
Kuapok telah melakukan investigasi di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Dari 9 Kota dan Kabupaten yang dilalui aliran sungai Brantas menunjukkan, dominasi popok bayi sebesar 98 persen, popok dewasa sebesar 1,9 persen dan sisanya pembalut wanita. Kuapok juga menemukan kondom di aliran sungai di Surabaya.
Hasil survei Kuapok juga menunjukkan bahwa jembatan menjadi 'g-spot' titik buang paling enak. Hampir semua jembatan yang disurvei, ditemukan tumpukan dan timbunan popok. Pantauan di 9 Kota, tumpukan popok di jembatan paling banyak ditemui di Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto.
"Di Kota Malang di Jembatan Muharto 85 persen tumpukan sampah di kaki jembatan adalah popok bayi, sisanya adalah bangkai ayam, plastik dan sampah organik," katanya.
Karena teror popok di Kali Brantas itu, Ecoton, lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah membentuk Kuapok dan mendeklarasikan revolusi popok menyatakan perang terhadap Popok dan mewujudkan Brantas Bebas Popok 2020. Dideklarasikan di Kota Malang dilakukan Rabu (30/8) depan Balaikota Malang, Jalan Tugu Kota Malang. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pemuda Bangkalan bersih-bersih area jembatan Serdang dan kewalahan mengangkut gunungan popok bayi.
Baca SelengkapnyaKondisi ini mengancam perekonomian lokal yang berbasis pariwisata dan menimbulkan kekhawatiran dampak kesehatan masyarakat jika sampah tersebut dibakar.
Baca SelengkapnyaPantai Teluk, Pandeglang, Banten, disebut-sebut sebagai salah satu pantai paling kotor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaSampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaMayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11%, diikuti oleh plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%.
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaKurangnya penanganan sampah secara maksimal, ditambah dengan pencemaran limbah yang membuat air laut semakin hitam telah merugikan para nelayan.
Baca SelengkapnyaSampah kiriman yang terbawa ombak di lautan itu tampak menutupi hamparan pasir putih di Pantai Kedonganan.
Baca Selengkapnya