Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PPID Kemnaker Terus Perangi Disinformasi dan Hoaks Ketenagakerjaan

PPID Kemnaker Terus Perangi Disinformasi dan Hoaks Ketenagakerjaan PPID Kemnaker Terus Perangi Disinformasi dan Hoaks Ketenagakerjaan. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kemajuan teknologi yang begitu pesat telah memberi beragam kemudahan sehingga masyarakat semakin mengandalkan penggunaan teknologi dalam kehidupannya.

Hal ini berpengaruh pada cara masyarakat memperoleh informasi, jenis informasi apa yang dibutuhkan, serta sifat dan karakter teknologi, sehingga patut menjadi perhatian pengelola badan publik.

Apalagi memasuki era keterbukaan informasi saat ini, persoalan yang paling rumit bagi masyarakat Indonesia adalah terlalu banyak informasi dan sebagian besar informasi tersebut mungkin adalah informasi yang tidak benar/hoaks.

Orang lain juga bertanya?

Oleh karena itu, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dihadapkan pada perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dengan sumber informasi menjadi begitu beragam, namun belum tentu teruji kebenarannya.

"Saat ini kita berperang melawan disinformasi yaitu sesuatu yang seolah-olah informasi tapi sebenarnya menyesatkan dan hoaks. Masyarakat harus bisa membedakan antara yang valid dan tidak valid, hoaks dan yang kredibel. Ini tantangan bagi PPID agar terus melengkapi diri dengan informasi yang valid dan up-to-date," kata Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga R. Irianto Simbolon pada acara Diseminasi Layanan Informasi dan Pengaduan Publik, Bali (30/7).

Melihat pentingnya tugas PPID dalam tanggung jawab penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan atau pelayanan informasi di badan publik, menjadikan PPID sebagai salah satu andalan dalam terwujudnya transparansi dan akuntabilitas di Kementerian Ketenagakerjaan.

ppid kemnaker terus perangi disinformasi dan hoaks ketenagakerjaan©2019 Merdeka.com

"Seluruh PPID di Kementerian Ketenagakerjaan, Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) dan Dinas Tenaga Kerja di seluruh Indonesia diharapkan bisa terus menggali dan mendapatkan wawasan melalui kegiatan Diseminasi Layanan Informasi dan Pengaduan Publik ini," kata Irianto.

Irianto menegaskan bahwa badan publik jangan hanya menunjuk PPID-nya kemudian mengunggah semua informasi lalu menganggap pekerjaan sudah selesai.

"Jadi pejabat PPID jangan hanya pasif dengan memenuhi aturan formal saja. Saya harap jajaran Kementerian Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja seluruh Indonesia punya passion yang kuat dalam mengelola keterbukaan informasi. Gunanya agar masyarakat tertarik untuk memahami informasi ketenagakerjaan dan kemudian mereka tidak mudah untuk terpapar informasi yang salah," kata Irianto.

Tantangan bagi Kementerian Ketenagakerjaan selaku badan publik untuk menyajikan informasi dalam cara yang paling efektif dan menarik, tanpa menimbulkan disinformasi.

"Untuk melawan disinformasi kita harus mampu menjaga integritas data-data. PPID harus mampu menjadi pejuang untuk bisa menghilangkan atau mengurangi sebanyak mungkin informasi-informasi yang tidak baik, salah, bahkan hoaks," kata Irianto.

Irianto mengatakan bahwa kegiatan diseminasi ini diharapkan tercipta sinergitas layanan informasi antara pusat dan daerah, yang akan mendorong munculnya terobosan-terobosan baru dalam pelayanan informasi berbasis teknologi dan peningkatan intensitas produksi informasi ketenagakerjaan.

“Oleh karena itu, sinergi antarPPID menjadi sangat penting. PPID harus selalu melakukan inovasi dan kreativitas agar bisa mengisi ruang publik dengan informasi yang baik. Melalui kolaborasi, semua bisa bekerja sama untuk terus meningkatkan kualitas informasi berdasarkan berbagai fakta,” kata Irianto.

Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Ketenagakerjaan menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Layanan Informasi dan Pengaduan Publik dengan tema “Pelayanan Informasi di Era Digital”.

Peserta berasal dari unit teknis Kemnaker, UPTP Kemnaker di seluruh Indonesia dan Dinas Tenaga Kerja Provinsi di seluruh Indonesia, dan tim operasional PPID di Kemnaker.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk menyebarluaskan informasi di era digital yang inovatif, sehingga seluruh peserta kegiatan memiliki kesamaan pemahaman akan pentingnya keterbukaan informasi publik.

Di samping itu, kegiatan ini bertujuan untuk memajukan pengelolaan layanan informasi publik agar sejalan dengan kemajuan teknologi di era digital.

Hadir dalam kesempatan ini Staf Ahli Menteri Bidang Kerja Sama Internasional Suhartono Sail, Kepala Biro Hukum Budiman, Kepala Biro Humas R. Soes Hindharno, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda. (mdk/paw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menaker: Perlu Tata Kelola Optimal Lindungi Pekerja Migran Indonesia
Menaker: Perlu Tata Kelola Optimal Lindungi Pekerja Migran Indonesia

Ida mengatakan sinergi dan kolaborasi pelindungan dan Pekerja Migran Indonesia merupakan hal mutlak.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Ajak Stakeholders Ketenagakerjaan Terus Cegah Kekerasan Seksual di Tempat Kerja
Kemnaker Ajak Stakeholders Ketenagakerjaan Terus Cegah Kekerasan Seksual di Tempat Kerja

Dirjen Putri mengatakan upaya memperjuangkan kesejahteraan pekerja tidak hanya terkait dengan upah.

Baca Selengkapnya
Kolaborasi Kemenkominfo dengan KPK Lahirkan SDM Berkualitas dan Cegah Korupsi di Pemerintahan
Kolaborasi Kemenkominfo dengan KPK Lahirkan SDM Berkualitas dan Cegah Korupsi di Pemerintahan

Kolaborasi penting dilakukan bersama jejaring badan koordinasi kehumasan dan Dinas Kominfo seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Waspada Iklan Penipuan Lowongan Kerja, Begini Cara Mudah Mengetahuinya
Waspada Iklan Penipuan Lowongan Kerja, Begini Cara Mudah Mengetahuinya

Sunardi juga menyampaikan beberapa langkah penting yang harus dilakukan oleh pencari kerja agar terhindar dari penipuan.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Sambut Antusias Pelaksanaan Survei Penilaian Integritas 2024
Kemnaker Sambut Antusias Pelaksanaan Survei Penilaian Integritas 2024

Ida Fauziyah mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan Kemnaker untuk membentuk sikap kerja pegawai yang professional dan berintegritas.

Baca Selengkapnya
Tren PHK Meningkat: 59.796 Korban di Indonesia, DKI Jakarta di Puncak
Tren PHK Meningkat: 59.796 Korban di Indonesia, DKI Jakarta di Puncak

Situasi ketenagakerjaan di Indonesia sedang menghadapi tantangan serius, dengan hampir 60 ribu pekerja yang di-PHK pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kepala BP2MI Tingkatkan Sinergi dengan Media Dukung Perlindungan PMI
Kepala BP2MI Tingkatkan Sinergi dengan Media Dukung Perlindungan PMI

"Saya berharap kolaborasi terus kita bangun untuk melindungi PMI, memajukan kesejahteraan PMI dan seluruh rakyat Indonesia," kata Benny.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Indonesia Apresiasi Kemitraan ILO dan Indonesia di Bidang Ketenagakerjaan
Pemerintah Indonesia Apresiasi Kemitraan ILO dan Indonesia di Bidang Ketenagakerjaan

Adapun dukungan ILO kepada Kemnaker yaitu terkait pelaksanaan Decent Work Country Programmes atau Program Pekerjaan Layak Nasional Indonesia 2020-2025.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Ajak 3 Lembaga Internasional Kembangkan SDM Ketenagakerjaan
Kemnaker Ajak 3 Lembaga Internasional Kembangkan SDM Ketenagakerjaan

Ketiga lembaga internasional tersebut adalah JICA, KOICA, ILO.

Baca Selengkapnya
Kemendagri Komitmen Dampingi Daerah Perluas Jaminan Keselamatan Kerja bagi Pekerja Informal
Kemendagri Komitmen Dampingi Daerah Perluas Jaminan Keselamatan Kerja bagi Pekerja Informal

Upaya ini membutuhkan sinergi antara Kemendagri, kementerian/lembaga terkait, dan Pemda.

Baca Selengkapnya
Kemnaker dan Kadin Teken MoU untuk Perkuat Sistem Informasi Pasar Kerja dan Pelatihan Vokasi
Kemnaker dan Kadin Teken MoU untuk Perkuat Sistem Informasi Pasar Kerja dan Pelatihan Vokasi

MoU tentang dua hal ini sangat penting mengingat Kemnaker dan Kadin memiliki ranah tugas yang hampir sama

Baca Selengkapnya
Kemnaker Pertimbangkan Bentuk Satgas Khusus Pencegahan PHK Masal
Kemnaker Pertimbangkan Bentuk Satgas Khusus Pencegahan PHK Masal

Ide pembentukan satgas tersebut telah didiskusikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Baca Selengkapnya