Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Protein Hewani Jurus Sakti Cegah Stunting

Protein Hewani Jurus Sakti Cegah Stunting Diskusi Protein Hewani Jurus Sakti Cegah Stunting. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Protein hewani adalah instrumen gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun untuk mencegah stunting. Hal ini karena pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Protein hewani juga tidak mahal sehingga bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Demikian diskusi yang mengemuka dalam diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk 'Protein Hewani Jurus Sakti Cegah Stunting' di Kabupaten Tangerang, Selasa (13/6).

Dalam kesempatan tersebut Pelaksana Tugas Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK) Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Nursodik Gunarjo mengingatkan bonus demografi saat ini sudah dimulai, namun Indonesia masih memiliki beberapa tantangan, salah satunya stunting.

"Harus diakui di Indonesia ini kita masih memiliki tantangan besar, yang disebut dengan stunting. Jika bonus demografi ini tidak dikelola dengan baik, ke depan (kemajuan) Indonesia juga akan terhambat," ujarnya dalam acara yang dihadiri oleh 150 generasi muda di Kabupaten Tangerang.

Ia pun menjelaskan, kualitas keluarga dan sumber daya manusia (SDM) adalah kunci Indonesia bersaing dan berkompetisi dengan negara-negara lain. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini terus berupaya mendorong kualitas SDM guna menurunkan angka stunting.

Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association Rita Ramayulis dalam acara tersebut mengatakan protein hewani penting untuk mencegah anak stunting. Protein hewani juga tidak selamanya identik dengan harga yang mahal. Menurutnya masyarakat sering kali salah persepsi menganggap bahwa makanan berprotein itu mahal, padahal protein hewani itu terdapat di berbagai macam jenis makanan.

"Enggak (mahal) sih, cuman kan yang viral-viral ini seperti ikan salmon, steak wagyu ya iyalah mahal. Tapi coba kita pilih telur, ikan kembung, ikan teri, ikan mas, ikan lele dan masih banyak lagi protein hewani yang masih terjangkau dan memiliki manfaat yang sama seperti yang mahal-mahal tadi," jelasnya.

Rita menyebut kesalahan dalam proses penyajian berperan besar dalam berkurangnya protein hewani yang terkandung dalam makanan. Menurutnya, seringkali masyarakat merasa makan ikan salmon dan ikan lele berbeda manfaatnya bagi tubuh, padahal yang menjadi masalah bukan jenis ikannya melainkan dalam proses penyajiannya.

"Kadang kita juga sering kali salah persepsi, ikan salmon lebih bergizi dibanding ikan lele, padahal yang salah bukan di jenis ikannya, tapi dicara penyajiannya. Tentu, orang yang sering makan ikan salmon cerdas, karena mereka menyajikan dengan tidak terlalu banyak proses. Sementara ikan lele yang kita makan, digoreng dengan minyak yang banyak, itu yang menyebabkan proteinnya rusak, ikan itu paling baik di ungkep atau dibikin sup, agar protein hewaninya tidak rusak," papar Rita.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Achmad Muchlis menekankan pentingnya pencegahan stunting saat remaja dengan mulai memerhatikan kesehatan serta memiliki pengetahuan yang cukup agar melahirkan generasi bebas stunting di masa depan.

"Pemenuhan gizi memang harus dari remaja,yang pertama dan yang paling utama itu 1000 hari masa kehidupan, mulai di dalam kandungan hingga umur 2 tahun," katanya.

Selain itu, kebutuhan gizi remaja juga ditujukan utamanya untuk perempuan saat menstruasi karena seringkali banyak perempuan saat pertama kali menstruasi tidak melaporkan ke layanan kesehatan padahal perlu untuk diberikan obat penambah darah. "Pencegahan stunting itu butuh waktu panjang dan seperti siklus yang saling berhubungan, sehingga perlu dimulai sejak remaja untuk persiapkan melahirkan generasi-generasi bebas stunting di masa depan," tambahnya.

Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjuk1kan angka stunting secara nasional sudah mengalami penurunan dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022. Namun begitu, angka ini masih di atas standar yang ditoleransi Badan Kesehatan Dunia WHO, yaitu di bawah 20 persen dan target pemerintah di angka 14 persen. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah tidak hanya fokus mensosialisasikan pencegahan stunting kepada pasangan usia subur tetapi juga generasi muda karena mereka yang akan melahirkan generasi sehat dan bebas stunting di masa depan.

Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) yang merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting. Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Kesehatan Direktorat IKPMK Kemenkominfo Marroli J. Indarto, mengatakan program penurunan prevalensi stunting yang digencarkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika sesuai dengan program utama Presiden dalam menekan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.

Genbest Talk yang diadakan di Kabupaten Tangerang ini merupakan bagian dari kampanye Genbest. Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari. Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Asupan Nutrisi Lengkap Tingkatkan Daya Saing SDM Indonesia
Asupan Nutrisi Lengkap Tingkatkan Daya Saing SDM Indonesia

Berdasarkan laporan Business World, peringkat daya saing dari SDM Indonesia berada di ranking 45 dari 67 negara.

Baca Selengkapnya
Edukasi Generasi Muda, Kemenkominfo Ajak Cegah Stunting Sedari Dini
Edukasi Generasi Muda, Kemenkominfo Ajak Cegah Stunting Sedari Dini

Genbest Talk yang diadakan di Kabupaten Toba merupakan bagian dari kampanye Genbest.

Baca Selengkapnya
Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Cegah Stunting dan Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Cegah Stunting dan Entaskan Kemiskinan Ekstrem

Kemenkominfo mendorong generasi muda Pontianak melakukan aksi dan menjadi agen komunikasi pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi: Strategi 3 Capres Berantas Stunting
Adu Solusi: Strategi 3 Capres Berantas Stunting

Stunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
BKKBN Sebut Susu Ikan Bagus buat Cegah Stunting
BKKBN Sebut Susu Ikan Bagus buat Cegah Stunting

Permasalahan stunting, katanya, masih menjadi salah satu isu strategis ke depan meski ragam upaya terus dilakukan sejak jauh hari.

Baca Selengkapnya
Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Banjarmasin Paham Stunting Sejak Dini
Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Banjarmasin Paham Stunting Sejak Dini

Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest.

Baca Selengkapnya
Cegah Stunting, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda Sadar Pentingnya Nutrisi dan Sanitasi
Cegah Stunting, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda Sadar Pentingnya Nutrisi dan Sanitasi

Forum diskusi Genbest Talk dilakukan di Lombok Utara dikarenakan kabupaten ini memiliki angka prevalensi stunting yang cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Ma’ruf Amin: Modal Besar Indonesia Menuju Indonesia Emas Sudah Kita Kantongi
Ma’ruf Amin: Modal Besar Indonesia Menuju Indonesia Emas Sudah Kita Kantongi

Wapres mengingatkan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan pembangunan SDM

Baca Selengkapnya
Stunting Jadi Ancaman Kualitas Masyarakat Indonesia, Apa Solusinya?
Stunting Jadi Ancaman Kualitas Masyarakat Indonesia, Apa Solusinya?

Berdasarkan RPJMN 2020- 2024, prevalensi stunting ditargetkan turun hingga 14 persen pada 2023.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Anak Orang Kaya juga Ada yang Stunting
Jokowi: Anak Orang Kaya juga Ada yang Stunting

Stunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.

Baca Selengkapnya
Kasus Stunting Masih Tinggi di Indonesia, Orangtua Miliki Peran Sangat Penting dalam Cegah Terjadinya Malnutrisi
Kasus Stunting Masih Tinggi di Indonesia, Orangtua Miliki Peran Sangat Penting dalam Cegah Terjadinya Malnutrisi

Masalah malnutrisi masih mengancam masa depan Indonesia. Penting untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganannya.

Baca Selengkapnya
Rahasia Indonesia Bebas Stunting: Generasi Muda Harus Sehat
Rahasia Indonesia Bebas Stunting: Generasi Muda Harus Sehat

Stunting menjadi permasalahan serius yang mengancam sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Baca Selengkapnya