Protes Keberadaan Grab, Angkutan Umum di Jember Gelar Aksi Demo
Merdeka.com - Keberadaan angkutan berbasis aplikasi online, masih terus mengundang konflik dengan angkutan konvensional di berbagai kota. Kali ini terjadi di Jember, Jawa Timur.
Selama seharian, pengemudi angkutan umum di Jember menggelar aksi mogok memprotes keberadaan taksi online di Jember. Para sopir juga menggelar demo di DPRD Jember.
"Kami meminta Bupati Jember agar bersikap tegas terhadap Grab. Jika Pemkab tidak segera menghentikan operasional Grab di Jember, maka kami sebagai anaknya Bupati merasa tersinggung. Kami menganggap ada persekongkolan antara bupati dengan Grab jika tidak ada tindakan tegas," ujar Siswoyo, koordinator aksi.
-
Bagaimana Gojek mengintegrasikan layanannya? GoTransit memungkinkan masyarakat untuk memesan GoRide (ojek online) untuk menuju atau melanjutkan perjalanan dari stasiun, serta membeli tiket Commuter Line dalam satu proses transaksi.
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Kapan ojek pertama kali muncul? Ojek sendiri pada mulanya berkembang di pedesaan Jawa Tengah pada tahun 1969.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
-
Siapa yang minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? 'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Aplikasi Online Travel apa saja yang terancam diblokir? Berikut 6 aplikasi yang bakal diblokir jika tak merespons surat peringatan Kominfo: Booking.com Agoda.com Airbnb.com Klook.com Trivago.co.id Expedia.co.id
Aksi mogok dan demo itu diikuti ratusan pengemudi taksi, angkutan kota dan angkutan desa di Jember. Mereka juga mendesak agar DPRD Jember yang baru beberapa hari dilantik itu, agar turut membantu memperjuangkan aspirasi para pengemudi angkutan konvensional.
"Kami juga menolak kehadiran aplikator baru di Jember. Karena pasti akan menimbulkan masalah baru di Jember," tegas Siswoyo.
Setidaknya terdapat dua operator angkutan berbasis aplikasi online di Jember, yakni Go-Jek dan Grab. Saat awal kehadiran angkutan online tersebut, sudah sempat menimbulkan gejolak dari angkutan konvensional. Namun gejolak itu segera diatasi melalui mediasi.
Salah satu poinnya adalah aplikasi online tersebut harus membangun kantor cabang di Jember. Namun hingga kini, baru Go-Jek yang memiliki kantor perwakilan. Sedangkan Grab, belum ada.
"Kami akan terus mogok sampai tuntutan kami dipenuhi. Kami masih menghargai instruksi Kapolres Jember (agar aksi tertib, red). Namun kami tetap menolak Grab karena tidak ada izin resmi di Jember," lanjut Siswoyo.
Para sopir angkutan konvensional mengaku tidak khawatir kehilangan penghasilan karena aksi mogok. Sebab, selama ini penghasilan mereka sudah berkurang jauh, gara-gara keberadaan angkutan online. "Kami sudah lelah, lapar itu sudah makanan kami sehari-hari," pungkas Siswoyo.
Hingga petang, aksi mogok tersebut berlangsung tertib tanpa ada gesekan dengan angkutan online seperti yang kerap terjadi di kota-kota lain di Indonesia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaOjek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek, hari ini Kamis (29/8) akan melakukan demo
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaDemo tersebut bakal dilaksanakan Istana Negara dan berapa kantor Ojol
Baca SelengkapnyaPihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaGojek mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi online favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaDalam tuntutannya ojol meminta pihak pemerintah untuk membuat undang-undang perihal hubungan kerja antara pihak ojol dengan perusahaan aplikasi.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaOjek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dapat membuat Gojek dan ojek pangkalan (opang) terlihat serupa dan tidak lagi memiliki perbedaan.
Baca Selengkapnya