Puluhan Tenaga Kesehatan di Tasik Terpapar Covid-19, Dinkes Rekrut Relawan
Merdeka.com - Tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus mengalami penambahan. Dalam beberapa hari terakhir, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat 22 nakes yang terpapar virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat menyatakan bahwa sejak awal pandemi Covid-19 terjadi, di Kota Tasikmalaya tercatat lebih dari 50 nakes yang dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah itu, dua diantaranya meninggal dunia.
"Dalam beberapa hari terakhir, terdapat laporan 22 nakes yang terpapar virus corona. Nakes yang terkonfirmasi positif, mulai dari puskesmas sampai rumah sakit," kata Uus, Rabu (16/12).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
Banyaknya nakes yang terpapar Covid-19, menurut Uus menjadi persoalan tersendiri karena jumlah tenaga kesehatan di Kota Tasikmalaya sangat terbatas. Hal tersebut semakin menjadi karena kasus warga yang terpapar kian meningkat.
Untuk mengantisipasi agar penanganan tetap berjalan lancar, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengaku sudah melakukan perekrutan relawan tenaga kesehatan. Hal tersebut menurutnya penting dilakukan agar para tenaga kesehatan di lapangan bisa terbantu.
"Mayoritas tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 justru bukan berasal dari ruang isolasi pasien Covid-19, namun yang memberikan pelayanan umum, seperti nakes yang bertugas di UGD dan poli. Mereka kan tidak prepare karena mereka tidak tahu pasien yang ditangani positif atau tidak," jelasnya.
Ia berharap agar tidak ada lagi nakes yang terpapar Covid-19, apalagi sampai meninggal dunia. Pihaknya pun kini mewajibkan seluruh nakes yang bertugas di fasilitas kesehatan agar selalu menggunakan APD (alat pelindung diri) saat bertugas.
"Kalau mereka tak mematuhi, kita akan memberikan sanksi kepada mereka. Ini kan untuk kebutuhan mereka sendiri. Sanksinya bisa teguran lisan, tertulis, kalau masih abai, tidak menutup kemungkinan dicabut izin praktiknya, kalau protokol kesehatan tak diterapkan," ungkapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, hingga saat ini terdapat total 1.602 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. 806 orang telah dinyatakan sembuh, 759 orang masih menjalani isolasi, dan 37 orang meninggal dunia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaDPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaBupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus G.L Nabit akhirnya buka suara terkait pemecatan ratusan nakes.
Baca SelengkapnyaKemenkes membuat pelatihan-pelatihan agar semakin banyak puskesmas yang dapat menangani masalah-masalah mental.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPersetujuan formasi Kemenkes terbilang yang paling besar dibandingkan dengan instansi lain.
Baca Selengkapnya