Puluhan Warga Kabupaten Bogor Keracunan Usai Makan Satai hingga Ikan
Merdeka.com - Tidak kurang dari 86 warga Kampung Pangradin, Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, keracunan usai mengonsumsi makanan dalam acara rajaban jelang Ramadan, Senin (13/3) malam.
"Ada 37 orang dirawat. Total warga yang ditangani karena mengalami gejala keracunan ada 86 orang. Belum termasuk yang berobat ke klinik lain," kata Kata Kepala Puskesmas Jasinga, Noor Alya, Selasa (14/3).
Warga mengeluh gejala keracunan seperti mual, panas, diare dan pusing. Kata dia, warga mulai banyak berdatangan ke puskesmas pada pukul 19.00 WIB dan mereka mengeluh usai mengikuti acara rajaban.
-
Siapa yang rentan mengalami keracunan makanan? Sejumlah organisme ini rentan menyebabkan keracunan pada orang tua, bayi, anak-anak kecil, wanita hamil beserta bayi yang dikandungnya, dan mereka yang rentan.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Kapan keracunan terjadi? Keracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
"Informasinya ada acara rajaban warga. Bukan acara Desa Pangradin. Dari luar juga banyak yang datang. Kami masih lakukan perawatan. Kami terus lakukan pendataan, karena banyak yang berobat ke bidan atau dokter lain," lanjut dia.
Petugas Puskesmas Jasinga juga terus melakukan pemantauan di lapangan, sekaligus mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut.
"Di lapangan juga ada yang mantau sampai pendataan dan sampel makanan kami kumpulkan akan dibawa ke Dinkes seperti satai, telor bumbu balado, pepes ikan, untuk sop sudah pada habis," jelasnya.
Alya menjelaskan semua warga yang datang ke puskesmas sudah makan dan rata-rata langsung bergejala.
"Yang jelas bukan desa menggelar tapi warga sekitar, dan warga masih berdatangan tapi gejala ringan kami minta pulang ke rumahnya," pungkas dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa dua orang pemilik acara, yakni pasangan suami istri (pasutri) SY dan DM.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca Selengkapnya