Pura-Pura Diculik, Driver Online Minta Tebusan Orangtua Rp100 Juta
Merdeka.com - Perbuatan ANF (25) warga Surabaya ini tidak patut dicontoh. Hanya gara-gara ingin mendapatkan harta dari orang tuanya ia nekat berpura-pura diculik dan minta tebusan uang sebanyak Rp 100 juta.
Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya, AKP Iwan Hari Purwanto mengatakan, awal terungkapnya kasus modus penculikan berujung pemerasan terhadap orangtuanya sendiri yang dilakukan ANF karena dilaporkan orang tuanya pada Kamis (26/12) lalu.
"Tim kami langsung terjun untuk melakukan penyelidikan, tidak sampai waktu 24 jam berhasil mengamankan pelaku berinisial ANF anak kandung dari pelapor," katanya, Sabtu (28/12).
-
Siapa yang mengirimkan pesan ingin bunuh diri? “Kita tanya balik, ini serius pak? Siapa yang mau bunuh diri? Bapak atau orang lain, kalau orang lain kita bisa bantu carikan psikolog, terus WA-nya dijawab lagi, katanya saya sendiri,“ ujar Gaib.
-
Siapa pelaku penipuan? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang menjadi target penipuan WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang bisa menjadi korban penipuan? Di tengah kemajuan teknologi, masyarakat saat ini lebih banyak menggunakan transaksi menggunakan dompet digital. Salah satunya dompet digital DANA, aplikasi dompet digital yang digemari lebih dari 70 juta pengguna di Indonesia, ternyata juga menjadi sasaran empuk para penipu licik.
Dia menjelaskan, ANF diamankan di salah satu hotel di daerah Tenggilis, Surabaya. Modus yang dilakukan tersangka ANF yakni membuat kondisi seolah-olah dirinya diculik pada saat mengantar penumpang, karena dia berprofesi sebagai driver taksi online.
Tersangka menghubungi korban yang juga orang tua tersangka melalui pesan singkat (SMS) dengan mengancam kalau tidak ditransfer Rp 100 juta ke rekening yang sudah ditunjuk, maka tersangka akan dibunuh.
"Pelaku ingin mendapatkan uang sebesar Rp 100 juta dengan cara menghubungi orang tuanya sendiri (korban) seolah dirinya telah diculik oleh penumpangnya sendiri," jelasnya.
Kini tersangka hanya bisa pasrah saat dimasukan ke ruang tahanan dan terancam pasal 283 KUHP dan Pasal 333 KUHP atau Pasal 368 jo Pasal 53 KUHP tentang tindak pidana pemerasan.
Dari tangan pelaku petugas mengamankan barang bukti berupa 1 lembar kartu ATM Bank BCA, dan 1 buah handphone.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang driver taksi online kaget dengan kedermawanan penumpangnya yang memberikan uang kepada siapa saja orang yang membutuhkan di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaModus pelaku, berpura-pura memesan dan meminta diantarkan ke suatu tempat. Tetapi dalam perjalanan dihabisi.
Baca SelengkapnyaDriver Ojek Online jadi Korban Pembacokan di Bantul, Celurit Sampai Menancap di Bahu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengemudi ojek online ini punya alasan tersendiri mengapa ia menolak dibayar.
Baca SelengkapnyaDia bertemu penumpang wanita cantik asal Inggris yang begitu ramah.
Baca SelengkapnyaPada pertengahan 2023, korban memutuskan tidak ingin melanjutkan hubungan mereka.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini Bea Cukai menindak ratusan pita cukai palsu, puluhan karung tembakau dan tiga orang tersangka yang merupakan pembeli, penjual, dan penyedia.
Baca SelengkapnyaKabar driver GoCar bernama Nurahman viral di media sosial setelah unggahan akun TikTok.
Baca SelengkapnyaBarang bukti dari tangan ketiga pelaku yakni pil ekstasi sebanyak 161 butir, dan ekstasi 6 gram.
Baca Selengkapnya