Puslabfor sebut hasil penyelidikan kecelakaan crane Jatinegara keluar 3 hari lagi
Merdeka.com - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri meninjau lokasi kecelakaan jatuhnya bantalan crane proyek double-double track (DDT) kereta cepat Jakarta-Bandung, jalur Manggarai-Jatinegara. Namun, mereka belum memastikan dugaan penyebab kecelakaan tersebut.
Kabid Balistik dan Metalurgi Forensik Puslabfor Mabes Polri, Kombes Pol Ulung Kanjaya, mengatakan hasil penyelidikan baru akan keluar dalam tiga hari mendatang. Mulai besok, tim Puslabfor akan kembali melakukan penyelidikan.
"Tidak ada kesulitan. Cuma memang kita kan waktunya waktunya sore, belum bisa menyimpulkan itu apa penyebabnya. Besok dilanjutkan lagi," kata Ulung di lokasi, Minggu (4/2).
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Dimana kecelakaan terjadi? Kecelakaan terjadi saat Oriza pergi ke Puncak untuk menghadiri acara kampus bersama teman-temannya.
-
Di mana kecelakaan terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
-
Dimana tabrakan kereta api Bintaro terjadi? Kecelakaan tragis ini melibatkan dua buah kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan dan menjadi musibah terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia.
-
Di mana kecelakaan maut itu terjadi? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir. Kecelakaan ini terjadi di Segamat, Malaysia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan jembatan? Kasus ini memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab berbagai pihak, termasuk pengelola jembatan dan platform navigasi digital seperti Google Maps.
Ulung mengaku belum mengantongi barang bukti apapun selama pemeriksaan. Dia menyebut baru akan mengumpulkan barang bukti mulai besok.
"Belum, belum ada barang bukti. Besok mungkin baru diambil besok," ucapnya.
Pantauan merdeka.com, sore ini empat orang tim Puslabfor mendatangi lokasi sejak pukul 16.30 WIB, dan selesai kira-kira pukul 18.30 WIB. Tak hanya itu, lima orang Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), juga mengecek lokasi hampir bersamaan dengan Puslabfor. Namun pihak KNKT enggan memberikan pernyataan kepada awak media.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah crane terjatuh di perlintasan dan menimpa MRT, tepat di depan Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan kerja terjadi pada proyek gedung Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaPihaknya akan mengumpulkan data-data tambahan, termasuk dari data logger yang ada di dalam kereta api.
Baca SelengkapnyaSaksi mata, Andri, mengaku saat besi muatan crane terjatuh sempat terlihat adanya percikan api
Baca SelengkapnyaUntuk perkembangan informasi lebih lanjut, masyarakat dapat memantau media sosial MRT Jakarta.
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta sudah dapat beroperasi normal kembali mulai pukul 05.00 WIB pagi ini.
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta mulai memberlakukan jadwal operasi pukul 05.00—24.00 WIB setiap harinya.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa terjadi, terdengar suara gemuruh cukup kencang hingga mengagetkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa mengungkap penyebab tabrakan dua kereta api di Cicalengka. Mereka akan meneliti sejumlah subjek.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Menegangkan Besi Crane Jatuh dan Ditabrak MRT, Warga Panik Dengar Suara Hantaman Keras
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja masih menunggu keterangan resmi dari kepolisian guna mengetahui jumlah pasti korban kecelakaan.
Baca Selengkapnya