Kerabat tak tahu pasti pekerjaan Ramlan, cuma tahu sudah keluar bui
Merdeka.com - Rekam jejak Ramlan Sibutar-Butar sebagai perampok sudah sangat dikenal. Sejak tahun 2001 dia sudah menjadi perampok yang dikenal sadis. Dia pun sudah bolak-balik keluar-masuk penjara.
"Ah sudah bolak-balik dia (dipenjara)," kata A Sitorus, salah satu kerabat.
Dia mengetahui Ramlan adalah residivis. Namun dia tidak tahu kalau bapak empat anak itu masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) polisi.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
"Enggak tahu lah (DPO). Saya tahunya dia sudah keluar (penjara)," ungkapnya.
Ramlan meninggalkan empat orang anak yang sudah dewasa. Anak-anaknya pun mengenyam pendidikan tinggi.
"Anaknya empat sudah besar-besar dan kuliah," ceritanya.
Ditanya soal pekerjaan Ramlan, dirinya mengaku tidak tahu pasti. Yang dia tahu Ramlan tidak bekerja tetap. Ketika dikonfirmasi apakah benar Ramlan bekerja menjadi sopir pun dia meragukan.
"Bagaimana menyopir kalau pincang begitu," ungkapnya.
Ditanya darimana anak-anak Ramlan bisa hidup sehari-hari, dia pun mengaku tidak tahu pasti. "Ya dari hasil itu (merampok) mungkin," katanya.
Kisah hidup Ramlan berakhir tragis. Setelah menderita gagal ginjal bertahun-tahun dengan selang di perutnya, pria asal Sumatera itu tewas ditembak polisi.
Dia menjadi otak perampokan yang terjadi di Pulomas beberapa waktu lalu. Dalam peristiwa itu Ramlan membawa tiga rekannya. Mereka menyekap 11 orang dalam kamar mandi sempit, hingga menyebabkan enam orang meninggal dunia dan lima selamat.
Ramlan ditangkap kurang dari 24 jam setelah peristiwa itu. Ini dianggap sebagai kinerja positif kepolisian. Di sisi lain, publik berpandangan mengapa ketika menjadi DPO selama setahun polisi tidak dapat mencari jejaknya?
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buronan kasus peredaran narkoba Ramli alias Lolli (28) kabur dari sergapan Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Bantaeng.
Baca SelengkapnyaAroni ditangkap tim Polda Sumsel karena sudah membobol rumah salah satu anggota kepolisian di Palembang dan menjual barang curiannya di Pasar Cinde Palembang.
Baca SelengkapnyaIa mengaku kesusahan memenuhi kebutuhan hidup keluarga
Baca SelengkapnyaHampir sebulan si kembar Rihana Rihani menjadi buronan atas kasus dugaan penipuan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaImam Masykur merupakan target ke-15 dari komplotan tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku telah lama mengamati toko korban karena dia bekerja tak jauh dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaSeorang penjahat kasus pembunuhan di Jawa Tengah mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan, namun ia terpaksa karena keadaan.
Baca Selengkapnya