Rampok sekap pengusaha cuci mobil di Bogor, miliaran rupiah raib
Merdeka.com - Atmaswati (50) pengusaha car wash (pencucian mobil) dan restoran yang tinggal di Jalan Mahkota Raja, Cluster Taman Victoria, Nomor 33-35, Perumahan Elite Sentul City, Desa/Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor jadi korban perampokan, Rabu (18/11) dini hari. Dia sempat disekap bersama keluarganya yang tengah tidur nyenyak di rumah mewah berlantai tiga itu. Perhiasan, sertifikat tanah rumah, akta jual beli dan uang tunai senilai miliaran rupiah raib digasak kawanan perampok.
Saat ditemui di rumah mewah berlantai tiga itu, Atmaswati menuturkan peristiwa yang membuat seluruh anggota keluarganya trauma itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, saat dia bersama Nurul Arifin Asrotul Jannah (17), Ati Puji Rahayu (25) (dua anak perempuannya), Dwi (19) keponakan dan Jamilah (65) kakak kandungnya tidur di ruang tengah lantai dua.
"Tiba-tiba saya dibangunkan Dwi yang sebelumnya sempat mendengar suara jedar sebanyak dua kali seperti bunyi tembakan. Saya yang tidur sambil menutup muka menggunakan selimut menyahut panggilan Dwi, tapi pas saya bangun Dwi yang sudah ditodong gelagapan, leher saya langsung dikalungi celurit dan kepala saya ditodong pistol rakitan," ujarnya.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Apa saja jenis senjata yang ditemukan? 'Kapak dapat digunakan sebagai alat atau senjata. Fungsi terakhir juga berlaku untuk mata tombak,' kata Trefný.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
Menurutnya para pelaku diduga masuk ke dalam teras melompati pagar dan sebagian lagi merusak gembok dengan cara menembak.
"Kemudian para pelaku masuk ke rumah merusak slot kunci pintu bagian bawah. Sambil menodongi dan mengalungi celurit, para pelaku langsung membentak saya meminta sejumlah surat berharga dan kunci brangkas. Sambil mengikat kaki tangan kita semua berlima dan membekap mulut menggunakan lakban," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, salah satu pelaku yang kesal karena korban sempat menantang dan mempersilakan untuk menguras seluruh harta kekayaannya asal jangan melukai dan menghilangkan nyawa keluarganya.
"Satu dari empat pelaku mengenakan penutup wajah. Salah satu pelaku yang memegang pistol mengatakan kepada pelaku yang mengenakan penutup wajah untuk menembak mati saya. Tapi yang menggunakan penutup wajah menolak sambil berbisik jangan itu tidak sesuai pesanan," ungkapnya.
Dia mengatakan, para pelaku dalam mengancam untuk menyerahkan seluruh barang berharga yang ada dalam rumah menggunakan dua senpi jenis revolver rakitan, dan dua senjata tajam berupa celurit dan golong panjang.
"Bahkan salah satu pelaku kepada salah satu anak saya sempat menyentuhkan ujung golok panjang ke leher. Saat itu juga saya yang dalam kondisi mulut terbekap, tangan dan kaki terikat diseret ke lantai bawah. Karena seluruh barang berharga saya ada di kamar lantai satu," tuturnya.
Janda anak enam itu mengaku selama diseret dari lantai dua ke lantai satu saat di tangga nyaris terjatuh berguling-guling.
"Setibanya di kamar sambil dijambak, saya melihat kamar saya sudah berantakan. Sepertinya salah satu dari mereka sudah tahu perhiasan, barang berharga berupa sertifikat tanah rumah, Akta Jual Beli dan uang tunai tersimpan di brangkas. Bahkan brangkas saya lihat sudah dalam kondisi terbuka dan kosong. Padahal semua kunci brangkas dan kunci kotak perhiasan semuanya tersimpan dalam satu wadah kaleng Oreo yang disembunyikan di bawah kasur," ungkapnya.
Menurutnya selama tiga jam para pelaku leluasa menggasak seluruh barang berharga, yang ditaksir mencapai miliaran rupiah dalam dua tas ransel dan satu karung. Setelah para pelaku kabur dengan membawa barang berharga, dia tidak langsung teriak minta tolong.
"Saya menunggu azan subuh sekitar pukul 04.00 WIB setelah para pelaku menjauh. Langsung saya teriak membangunkan Ipung (16) dan Danang (16) anaknya. Saat itulah Ipung yang selama para perampok beraksi tidur nyenyak bangun dan kaget melihat kondisi rumah berantakan, dan langsung membuka kunci pintu kamar dan membukakan ikatan kita," ujarnya.
"Satpam baru tahu setelah karyawan car wash saya dihubungi melapor telah terjadi perampokan melapor ke pos satpam pada pukul 04.00 WIB. Setelah saya dibebaskan oleh kedua anak laki-laki saya yang luput dari penyekapan kawanan perampok, saya tidak langsung keluar meminta pertolongan. Saya malah menunggu karyawan beserta satpam perumahan datang," ungkapnya.
Berdasarkan keterangan Satpam Cluster Taman Victoria yang berpatroli, para pelaku sempat tepergok dan membabi buta mengeluarkan tiga tembakan.
"Beruntung tembakanya meleset semua karena kedua teman saya tiarap," ujar Rahmat (31), satpam saat ditemui dilokasi kejadian, Rabu (18/11).
Kemudian para pelaku memilih jalan pintas dengan menaiki panel pembatas perumahan dengan tempat pemakaman umum.
"Bahkan pelaku sempat meninggalkan pakaian di kawat berduri di panel pembatas jalan melompat ke pemakaman. Bukan hanya pakaian tapi topi penutup wajah juga ditinggalkan pelaku," tukasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaGerai Alfamart di kawasan Kav 313 RT04/09, Kelurahan Cipadu, Kota Tangerang, disatroni perampok. Pelaku terekam membawa golok dan benda mirip senjata api.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaSaat tiba di SPBU, pelaku langsung memasuki ruang kantor yang berada di lantai 2.
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaSejumlah senjata tajam disita polisi saat menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca Selengkapnya