Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rapid Test Reaktif Covid-19, Pasien Gangguan Jiwa di Samarinda Meninggal

Rapid Test Reaktif Covid-19, Pasien Gangguan Jiwa di Samarinda Meninggal Ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - WP (49), pasien laki-laki di RS Atma Husada Mahakam, yang ditujukan khusus perawatan pasien gangguan kejiwaan, meninggal dini hari tadi. Dari hasil uji cepat, pasien ini reaktif Covid-19. Jenazahnya dimakamkan secara protokol Covid-19.

Keterangan diperoleh merdeka.com, pasien WP masuk perawatan RS Atma Husada Mahakam, Selasa (14/7) kemarin. Namun demikian, yang bersangkutan belakangan bergejala Covid-19 seperti sesak napas.

Tim medis Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Samarinda, lantas melakukan uji Rapid Diagnostic Test (RDT). Hasilnya pun reaktif. Begitu juga uji cepat menggunakan alat Immunofluorescence assay (IFA), yang hasilnya diklaim 90 persen mendekati hasil swab Polymerase Chain Reaction (PCR), hasilnya juga positif.

Kondisi pasien mengalami perburukan, hingga akhirnya meninggal dunia, sekira pukul 02.00 WITA. Siang ini, jenazahnya dimakamkan di pemakaman khusus kasus Covid-19, di Serayu, Tanah Merah, Samarinda.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan kota Samarinda dr Osa Rafshodia tidak membantah meninggalnya pasien itu, di RS Atma Husada Mahakam. Menurut Osa, status pasien bukan pasien positif Covid-19 dari hasil PCR.

"Status pasien probable Covid-19," kata Osa, dikonfirmasi Rabu (15/7).

Istilah probable Covid-19 sendiri, adalah kondisi pasien bergejala Covid-19, namun belum bisa dipastikan apakah memang telah terpapar Covid-19.

Meski demikian, Osa menegaskan, pemakaman pasien dilakukan secara protokol Covid-19 sesuai aturan yang berlaku. "(Pemakaman) Protokol Covid karena hasil IFA positif, dan gejala klinis mendukung," ungkap Osa.

Dikonfirmasi merdeka.com, apakah dugaan tertularnya pasien RS Atma Husada Mahakam dinyatakan sebagai transmisi lokal? Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Kota Samarinda dr Ismed Kusasih, tidak ingin terburu-buru menyatakan kasus itu sebagai transmisi lokal.

"Masih di-tracing ya," singkat Ismed.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Jelang Populasi Masyarakat yang Semakin Menua, Skrining Kesehatan jadi Langkah Penting bagi Jaga Kondisi Lansia
Jelang Populasi Masyarakat yang Semakin Menua, Skrining Kesehatan jadi Langkah Penting bagi Jaga Kondisi Lansia

Populasi Indonesia yang semakin menua membutuhkan penanganan khusus termasuk skrining kesehatan untuk mencegah masalah di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bikin Bangga, Orang Indonesia ini Buat Startup di Jerman
VIDEO: Bikin Bangga, Orang Indonesia ini Buat Startup di Jerman

VIDEO: Bikin Bangga, Orang Indonesia ini Buat Startup di Jerman

Baca Selengkapnya