Rapid Test Reaktif Covid-19, Pasien Gangguan Jiwa di Samarinda Meninggal
Merdeka.com - WP (49), pasien laki-laki di RS Atma Husada Mahakam, yang ditujukan khusus perawatan pasien gangguan kejiwaan, meninggal dini hari tadi. Dari hasil uji cepat, pasien ini reaktif Covid-19. Jenazahnya dimakamkan secara protokol Covid-19.
Keterangan diperoleh merdeka.com, pasien WP masuk perawatan RS Atma Husada Mahakam, Selasa (14/7) kemarin. Namun demikian, yang bersangkutan belakangan bergejala Covid-19 seperti sesak napas.
Tim medis Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Samarinda, lantas melakukan uji Rapid Diagnostic Test (RDT). Hasilnya pun reaktif. Begitu juga uji cepat menggunakan alat Immunofluorescence assay (IFA), yang hasilnya diklaim 90 persen mendekati hasil swab Polymerase Chain Reaction (PCR), hasilnya juga positif.
-
Di mana jenazah dimakamkan? Jenazah tadi diletakkan di tas papan beroda dan perlahan-lahan mulai didorong menjulur ke laut. Terdengar iringan doa tak henti-henti mengiringi jenazah.
-
Dimana pemakaman ini berada? Pemakaman ini terletak di lapangan di halaman Kastil Fonmon, dekat ujung landasan pacu bandara Cardiff.
-
Dimana almarhum dimakamkan? Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi.
-
Di mana lokasi kuburan yang viral itu? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Siapa yang meninggal di dalam makam tersebut? Menurut makalah yang diterbitkan dalam The Journal of Archaeological Science Reports, kerangka yang ditemukan di dalam kuburan itu hampir dipastikan seorang perempuan.
-
Kapan orang itu dikuburkan? Penanggalan radiokarbon menunjukkan pria itu dikuburkan antara tahun 263 dan 342 Masehi dan dicirikan oleh lokasinya yang menyendiri, ciri khas makam dari periode ini.
Kondisi pasien mengalami perburukan, hingga akhirnya meninggal dunia, sekira pukul 02.00 WITA. Siang ini, jenazahnya dimakamkan di pemakaman khusus kasus Covid-19, di Serayu, Tanah Merah, Samarinda.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan kota Samarinda dr Osa Rafshodia tidak membantah meninggalnya pasien itu, di RS Atma Husada Mahakam. Menurut Osa, status pasien bukan pasien positif Covid-19 dari hasil PCR.
"Status pasien probable Covid-19," kata Osa, dikonfirmasi Rabu (15/7).
Istilah probable Covid-19 sendiri, adalah kondisi pasien bergejala Covid-19, namun belum bisa dipastikan apakah memang telah terpapar Covid-19.
Meski demikian, Osa menegaskan, pemakaman pasien dilakukan secara protokol Covid-19 sesuai aturan yang berlaku. "(Pemakaman) Protokol Covid karena hasil IFA positif, dan gejala klinis mendukung," ungkap Osa.
Dikonfirmasi merdeka.com, apakah dugaan tertularnya pasien RS Atma Husada Mahakam dinyatakan sebagai transmisi lokal? Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Kota Samarinda dr Ismed Kusasih, tidak ingin terburu-buru menyatakan kasus itu sebagai transmisi lokal.
"Masih di-tracing ya," singkat Ismed.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPopulasi Indonesia yang semakin menua membutuhkan penanganan khusus termasuk skrining kesehatan untuk mencegah masalah di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaGejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Bikin Bangga, Orang Indonesia ini Buat Startup di Jerman
Baca Selengkapnya