Rauf dan Istri Merasa Janggal saat Balita MS Dinyatakan Meninggal karena Sakit Jantung
Rauf mengungkapkan fakta baru dalam kasus dugaan anaknya tertukar di RS Islam Cempaka Putih.
Pasangan suami istri, Muhammad Rauf (27) dan Feni Selvinanti (26) mengungkapkan fakta baru dalam kasus dugaan anaknya tertukar di RS Islam Cempaka Putih. Balita MS yang diterima oleh pasutri tersebut dinyatakan meninggal di hari yang sama pada saat bayi mereka diduga tertukar.
Pihak rumah sakit menyatakan balita tersebut meninggal karena penyakit jantung bawaan.
"Katanya ada penyakit jantung bawaan, analisanya (RS Islam Cempaka Putih)," ujar Rauf usai mengikuti proses ekshumasi di TPS Semper, Jakarta Utara, Selasa (17/12).
Hal tersebut dirasa janggal oleh pasangan suami istri tersebut, sebab mereka sendiri tidak memiliki riwayat jantung semasa hidupnya.
Rauf menceritakan pascaistri melahirkan dalam operasi sesar, dia masih bisa melihat anaknya dan menggendongnya untuk mengkumandangkan azan. Menurutnya kondisi bayinya normal pada umumnya dengan tangisan yang keras tanpa ada bekas tanda lahir.
Setelahnya, bayi tersebut langsung dipegang oleh salah seorang perawat dan tiba-tiba saja mendapat kabar bayinya ditempatkan di tempat khusus.
"Pas anak saya mau buru-buru dibawa ke NICU saya sempat foto video gitu," jelasnya.
Pun pihak rumah sakit juga tidak pernah memberikan keterangan soal jenis kelamin hingga akhirnya bayi dinyatakan meninggal.
Terintimidasi Pihak RS Islam Cempaka Putih saat Mediasi
Mengetahui ada kejanggalan, Rauf akhirnya memviralkan peristiwa yang menimpanya hingga RS Islam Cempaka Putih menjadi sorotan.
Pihak rumah sakit pun membuka mediasi dengan melaksanakan tes DNA antara balita MS dengan pasutri tersebut. Di mediasi itu juga, Rauf bersama istrinya mengaku mendapat rasa intimidasi oleh pihak rumah sakit.
Intimidasi yang dimaksud adalah dipaksakan untuk menandatangani surat perjanjian.
"Kaya di ini, kaya disuruh buru tanda tangan hari itu juga," ujar Feni.
Perawakilan keluarga Rauf dan Feni, Angel menyebut dalam surat perjanjian tersebut ada beberapa poin yang dianggapanya menguntungkan sepihak saja. Salah satunya tentang hasil tes DNA nantinya terhadap balita MS.
"Ada poin-poin yang jika hasilnya negatif tidak dicarikan (anaknya). Apabila hasil negatif atau positif itu akan diselesaikan secara kekeluargaan," pungkas dia.