Razia kafe dan panti pijat, sejumlah wanita lari ke semak belukar dan perkebunan
Merdeka.com - Sejumlah wanita lari tunggang langgang saat puluhan anggota kepolisian dari Polres Siak mengelar razia di sejumlah kafe remang-remang di Siak, Sabtu hingga Minggu (8/4) dini hari. Beberapa kafe dan panti pijat menyediakan minuman berakohol dan diduga menyediakan fasilitas prostitusi.
"Ya ada beberapa kafe dan panti pijat yang menyediakan fasilitas kamar yang dicurigai sebagai tempat berbuat mesum. Saat kami datang, ada wanita yang lari ke arah semak belukar dan perkebunan," ujar Kasat Reserse Narkoba Polres Siak, AKP Herman Pelani kepada merdeka.com, Minggu (8/4).
Herman menjelaskan, razia itu membidik kafe liar, panti pijat serta indikasi peredaran dan penggunaan narkoba. Namun, petugas tidak menemukan adanya narkoba di kafe tersebut.
-
Apa yang dicuri dari wanita di Makassar? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Dimana lokasi wisata pengasingan? Kota Mudanjiang, yang terletak di tenggara Heilongjiang, merupakan lokasi bersejarah Ningguta, sebuah kota militer kuno yang dikenal sebagai salah satu tempat pengasingan paling terkenal.
-
Di mana wanita itu berjalan? Dalam rekaman CCTV tersebut, terungkap pula momen menegangkan saat seorang wanita yang merupakan warga setempat nyaris terkena ledakan. Awalnya, wanita tersebut nampak berjalan di atas trotoar sembari menenteng tas kecil.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
"Sebagian wanita pelayan kafe dan panti pijat itu kita data saja di lokasi, sebagian lainnya kita bawa ke Polres karena tidak memiliki identitas. Mereka berasal dari luar Riau, ada yang dari pulau Jawa, Lampung, Medan serta Sumatera Barat," kata Herman.
Setelah didata, para wanita muda yang sebagian besar berstatus janda itu diminta untuk tidak bekerja di panti pijat tersebut. Polisi menegaskan kepada pemilik panti pijat agar memulangkan mereka ke kampung halamannya masing-masing.
"Kita juga menasehati agar mereka mencari pekerjaan yang halal, tidak bekerja tengah malam hingga dini hari," kata Herman.
Herman menjelaskan, kafe yang jadi sasaran razia di antaranya kafe milik Suprianto Marbun (31) di Jalan Baru Dayun - Siak. Hasilnya, 3 kardus minuman merk Anker Bir putih, 5 botol bir hitam merk Guinnes, 1 cat kaleng tuak, dan setengah ember Tuak.
Lalu kafe milik Misna, warga asal Majalengka tak jauh dari lokasi sebelumnya. Dua wanita pemijat Retno Susilawati (31) asal Kampar dan Suhartini (53) asal Mandirangan Jawa Barat, didata polisi lalu dipulangkan.
Polisi juga merazia panti pijit milik Firmansyah (50)warga asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Dua wanita pemijat didata polisi yakni Nita Ekawati (35) dan Kartika.
"Keduanya warga asal Indramayu, Jawa Barat. Di panti pijat itu juga kita sita 11 botol bir putih merk Anker Bir dan 10 botol bir hitam merek Guinnes," ucap Herman.
Kemudian sekitar pukul 01.15 Wib, Kafe Pujasera milik Tarigan yang dikelola Hari Merdeka (27) warga Kampung Sialang. Dua pelayan wanita didata, yakni Zaenab (35) serta Nurmiem (32), keduanya warga asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Polisi juga menyita 5 botol bir putih merk Bintang.
Lalu sekitar pukul 01.40 Wib, kafe milik Suyoto (43). Ada 4 wanita muda yang diamankan petugas untuk dilakukan pendataan, mereka berasal dari Medan, Sumatera Utara dan Lampung.
Keempat wanita muda itu di antaranya, Marshella (27) asal Medan, Shinta Aprilia (22), Ella Marshanda (23) serta Fani (25). Dari mereka disita 5 botol bir putih merk Anker Bir, dan 3 botol bir hitam Guinnes.
Selanjutnya kafe milik Sudirman Siregar (49), tiga wanita diaankan untuk didata yakni Amora Fransisca (20), Maroza Saputri (23), Puji Astuti (41).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan gerombolan penjudi sabung ayam yang lari kocar-kacir karena digerebek polisi.
Baca SelengkapnyaDiketahui untuk tempat lokalisasi Pucuk tersebut sudah ditutup oleh pemerintah daerah Kota Jambi pada tahun 2014 lalu. Namun sampai saat ini masih ada aktivitas
Baca SelengkapnyaSelanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca SelengkapnyaPemerintah DKI Jakarta menertibkan bangunan liar di Kawasan Royal, Penjaringan, Jakarta Utara, usai menerima laporan adanya praktek prostitusi setiap harinya.
Baca SelengkapnyaKasatnarkoba Polres Karawang, AKP Arief Zaenal Abidin menyebutkan bahwa aksi emak-emak tersebut terjadi beberapa pekan lalu.
Baca SelengkapnyaPenertiban dilakukan karena banyaknya bangunan di kawasan tersebut yang tidak memiliki izin
Baca SelengkapnyaAksi pembubaran balap liar ini terjadi di Jalan Sudirman, Kudus, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAwalnya warga mengira rumah tersebut jadi penampungan TKI karena banyak perempuan hilir mudik.
Baca SelengkapnyaEmpat orang telah diamankan. Polisi juga meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaSatpol PP juga mengamankan minuman keras atau beralkohol di salah satu tempat hiburan malam (THM).
Baca SelengkapnyaMereka diduga kuat masih ada kaitan dengan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi yang akan tawuran di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya