Salah Paham Gara-Gara Bendera Partai, Agung Tabrak dan Pukuli Wayan
Merdeka.com - Polresta Denpasar menangkap pelaku pemukulan bernama A.A Ketut Nengah Agung Setyawan (34). Peristiwa pemukulan tersebut terjadi di Jalan Kebo Iwa Utara, Banjar Pagutan Padang Sambilan Kaja, Denpasar Barat, Sabtu (9/2) sekitar pukul 10.30 WITA.
Kronologinya saat itu korban bernama I Wayan Nurata (45), membeli rokok dan mengendarai sepeda motor pulang ke rumah.
Selanjutnya, saat di perempatan Pagutan Denpasar korban mengarah ke TKP. Kemudian, datang pelaku dari arah utara dengan mengendarai sepeda motor, dan langsung menabrak korban hingga terjatuh dan memukulnya berkali-kali.
-
Dimana pemukulan itu terjadi? Ajang Porprov Jawa Timur 2023 yang digelar di Sidoarjo Jawa Timur terciderai insiden kekerasan.
-
Kapan kejadian pemukulan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat pekan Porprov Jawa Timur 2023 di Sidoarjo.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka robek dan memar pada rahang sebelah kiri yang mendapatkan jahitan. Kepala korban pusing dan tidak dapat melakukan tugas sehari-hari sebagai buruh harian. Atas kejadian tersebut, korban melaporkannya ke Mapolsek Denpasar Barat.
Berdasarkan laporan tersebut, polisi menangkap pelaku pada Sabtu (9/2) sekitar pukul 16.00 WITA.
Wakapolresta Denpasar AKBP Nyoman Artana menjelaskan, bahwa kejadian pemukulan tersebut berawal dari kejadian tiga bulan lalu. Saat itu, korban membantu tetangganya untuk menurunkan bendera salah satu partai yang berada di depan rumah.
"Korban sedang membantu tetangganya untuk menurunkan bendera partai dan melipat bendera tersebut. Saat dilipat datanglah pelaku yang pada saat itu tidak menerima dengan bendera yang terpasang di situ, dan sempat mengancam kepada korban," ucapnya di Mapolresta Denpasar, Senin (11/2).
Berselang tiga bulan kemudian, pelaku dan korban berpapasan di TKP, dan langsung memukulnya. "Pelaku ini mengakui perbuatannya telah melakukan pemukulan kepada korban," imbuh Wakapolresta.
Menurut Wakapolresta, kejadian tersebut hanya salah paham, dan juga merupakan inisiatif pelaku sendiri. Selain itu, pelaku selain seorang pedagang buah juga merupakan anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) di Denpasar.
Saat ditanya bendera partai apa yang diturunkan, Wakapolresta tidak menjelaskan. "Hanya kesalahpahaman saja. Dia (korban) menurunkan bendera yang terpasang di depan rumah tentangganya. Karena, mungkin tetangganya tidak mau di pasang (bendera) di depan rumahnya," ujarnya.
Untuk barang bukti yang diamankan, adalah pakaian korban yang berisikan bercak darah, pakaian pelaku yang digunakan saat kejadian, satu unit sepeda motor Honda Scoopy warna Nomor Polisi DK 6313 AAG, milik pelaku yang digunakan untuk menabrak Korban.
"Kami sangkakan Pasal 351 KUHP, tentang penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan," ujar Wakapolresta.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kader PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, Suparjianto menjadi korban pemukulan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Semarang.
Baca SelengkapnyaKeduanya bersama sejumlah orang mengaku preman menyerang kantor Satpol PP Denpasar.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Gunung Soputan, depan Balai Pertemuan Bhumiku, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Bali pada Rabu (17/1) dini hari.
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaKorban melaporkan kejadian tersebut kepada Kelian Banjar Kehen dan Pecalang Desa Adat.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang didalami kepolisian. Sejumlah barang bukti berupa kayu dan pecahan paving juga diamankan.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan mengingatkan supaya jangan mengedepankan emosi dalam menerapkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi, pelaku melakukan penusukan sebanyak dua kali di bagian bahu kanan dan perut bagian bawah kanan.
Baca SelengkapnyaAda indikasi salah satu dari oknum tersebut memiliki hubungan keluarga dengan pelaku lainnya
Baca SelengkapnyaGerindra menyatakan akan menindak anggotanya yang melakukan perbuatan tercela.
Baca SelengkapnyaPembentang spanduk dukung Ganjar diduga dianiaya Paspampres.
Baca SelengkapnyaSaat ditegur, pelaku malah menghajar korban serta petugas KPPS
Baca Selengkapnya