Saori: Saya maafin, tapi kalau hukum tetap harus berjalan
Merdeka.com - Saori Ishii (25), mengatakan sudah memaafkan perbuatan pelaku JFJ. Namun, dirinya tetap akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Hal ini lantaran penganiayaan yang diterima sangat parah dan berharap tidak terjadi kepada perempuan lainnya.
"Saya maafin, tapi kalau hukum tetap harus berjalan. Kalau enggak kayak gitu, mau berapa perempuan lagi yang harus seperti saya," kata Saori di RS Tria Dipa, Jakarta Selatan, Selasa (25/10).
Ibu satu anak ini menegaskan dirinya mengalami kekerasan dari JFJ. Pertama dia mengaku pernah dipukul di bagian dagu saat di dalam mobil di wilayah Plaza Semanggi, Garot Subroto.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Bagaimana cara Sahroni meminta Polres Jakut untuk bertindak? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dialami pemobil wanita itu? Kewaspadaan seorang wanita pengendara mobil tiba-tiba diuji saat ia menjumpai 5 pengendara sepeda motor yang ingin membegal mobilnya. Sepanjang perjalanan kelima motor tersebut membuntuti pemobil dan menunggu momen yang pas untuk menghentikannya.
Waktu itu, sambung Saori, pelaku JFJ dalam keadaan mabuk dan sampai harus keluar mobil meminta bantuan orang sekitar. Setelah kejadian itu, Saori mendatangi rumah JFJ untuk mengambil paspor miliknya yang tertinggal.
"Ayah dia (JFJ) meminta maaf atas kelakuan anaknya, namun selang beberapa minggu JFJ mengulangi perbuatannya lagi," ungkap mantan model ini.
Sebelumnya, kepada awak media, Saori menceritakan peristiwa memilukan yang ia terima itu.
"Dia (JFJ) narik saya, nyekek saya, ini masih ada bekasnya. Terus dari situ ditarik ke kasur anak saya. Di situ saya dipegang dan ditonjok sekitar dua kali itu, itu yang saya ingat," beber Saori.
Perbuatan kasar tersebut tak hanya satu kali diterima Saori. "Tiga Minggu sebelumnya saya juga pernah dipukul di bagian dagu di bagian mobil. Dan saat itu juga saya turun dari mobil di daerah Plaza Semanggi," ungkap Saori.
Saat ini Saori masih terbaring di rumah sakit, bagian mata kanannya masih terlihat ada luka bekas pukulan. Saori menegaskan, JFJ harus diproses secara hukum.
"Keluarga saya yang lihat kondisi saya kayak begini bersikeras untuk menempuh jalur hukum," tutur mantan model majalah remaja ini.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa yang terjadi di depan sang anak itu kini ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaOrang tua AR mengungsi karena rumahnya sering didatangi seseorang dan menyinggung soal kasus kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaMUI mengapresiasi aksi demonstran solidaritas Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan masyarakat turun ke jalan bersama-sama untuk mengawal persidangan.
Baca SelengkapnyaPengakuan kepala sekolah itu terungkap dalam sidang lanjutan digelar majelis hakim di Pengadilan Negeri Andoolo.
Baca Selengkapnya"Dia tidak turun dari mobilnya dan pergi begitu saja. Padahal dia sadar kalau dia lindas anakku," kata Ibu korban.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaSupiati bahkan meminta bantuan bupati agar bisa membantu membebaskan sang suami.
Baca SelengkapnyaPelemparan batu di Jalan Margonda ini sudah sangat meresahkan warga. Karena dikhawatirkan bisa menimpa pengendara lain yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaFA pun langsung menodongkan pisau kepada SA untuk mencoba merampas barang berharga miliknya.
Baca SelengkapnyaBrigadir Polisi Dua (Bripda) MAI harus menjalani penempatan khusus (patsus) akibat menganiaya istrinya, DA yang memergokinya berduaan dengan perempuan lain.
Baca Selengkapnya