Saran Noe 'Letto' ke Ma'ruf Amin soal antisipasi hoaks di media sosial
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Kiai Ma'ruf Amin, menyambangi Emha Ainun Nadjib di Rumah Maiyah, Yogyakarta hari ini. Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Cak Nun itu sempat mendoakan Kiai.
"Mari beliau kita doakan. Mudah-mudahan Allah memberikan jalan yang terbaik bagi beliau," kata Cak Nun, Minggu (14/10)
Dia juga memohon agar ikhtiar Kiai Ma'ruf diberikan kemudahan. "Kalau tidak baik, Engkau tidak berikan. Kalau terbaik, Engkau berikan," ujarnya.
-
Bagaimana cara Kementan menyelesaikan masalah pangan? Ini yang kita takutkan, dimana ancaman kekeringan, ada el nino yang tadinya tanam tiba-tiba berhenti sehingga kami berikan pupuk subsidi secara lebih. Maka itu saya katakan food estate sangat strategis untuk anak cucu kita 50 sampai 100 tahun yang akan datang. Ini visioner karena penduduk kita bertambah,' jelasnya.
-
Bagaimana Kementan menangani situasi? “Saya punya konsentrasi di Timika sekarang, untuk suplai,“ jelasnya.
-
Bagaimana Mentan menyelesaikan masalah pupuk? 'Kami melakukan maraton selama lima bulan untuk menyelesaikan masalah pupuk ini. Baru lima bulan jadi Menteri, Alhamdulillah semua dapat kami selesaikan. Karena itu, mari kita jaga agar kita mampu mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia,' katanya.
-
Bagaimana Menteri Pertanian memberikan dukungan kepada petani? Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Pertanian juga memberikan motivasi pada para petani untuk beradaptasi dengan inovasi yang ada.
-
Apa yang ditekankan Mentan tentang pupuk? Mentan menekankan bahwa pupuk adalah komponen penting yang saat ini sudah terpenuhi dengan baik.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
Tak hanya itu, Cak Nun berharap agar jalan Ma'ruf bisa dibimbing oleh orang-orang baik.
"Dan jangan biarkan beliau sendiri. Jadikanlah malaikat-malaikat dan orang-orang yang terbaik yang memiliki beliau, menemani beliau, yang memberikan pertimbangan beliau, dan memberikan sumber-sumber kebijaksanaan," ungkap Cak Nun.
Bukan hanya Cak Nun yang sempat memberikan doa dan masukan untuk Kiai Ma'ruf. Putranya, Sabrang Mowo Damar Panuluh atau dikenal dengan Noe Letto, juga membicarakan apa yang dirasakan generasi muda dan milenial, dewasa ini. Salah satunya potensi perpecahan dan konflik akibat berbagai rumor yang masif di media sosial.
"Saya sebagai anak muda mengalami kebingungan di ruang sosial media, perpecahan sangat kelihatan," jelas Noe.
Salah satu pemicunya, menurut Noe, karena para pengguna media sosial selalu kesulitan untuk menemukan sumber informasi utama. Kebanyakan malah mengkonsumsi rumor yang disebar dan dibalas dengan rumor lainnya.
"Jangan mudah menyalahkan orang lain. Namun beri lah kepada rakyat supaya melihat segala sesuatu dengan jernih dengan sumber-sumber primer," terangnya.
Dia mencontohkan, bila ada keributan soal pangan di media sosial, sebaiknya menteri yang langsung berkaitan langsung menjawab dan menjelaskan kondisi sebenarnya. Sehingga tak ada ruang untuk rumor.
"Kalau ada sumber primer langsung, orang tak mudah diombang-ambingkan desas-desus. Kalau isu ini tak di-manage dengan benar, yang ada hanya desas desus," kata dia.
Intinya, dia mengusulkan agar pemerintah dan negara harusnya memberi ruang wadah yang benar bagi masyarakat. "Sehingga diskusi bisa benar dan sumbernya benar, jauh dari rumor," imbuhnya.
Ma'ruf Amin merasa tertarik dengan ide-ide itu. Dia sempat meminta tolong supaya ide itu disempurnakan dan disampaikan secara lengkap lewat tulisan sehingga bisa dipelajari.
Dia juga mengakui bahwa kondisi di media sosial saat ini sangat memprihatinkan. Padahal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa tentang bagaimana bermuamalah dalam media sosial. Diakuinya juga, seruan moral demikian tak cukup. Selain pedoman demikian, harus ada edukasi lebih lanjut dari Pemerintah, tokoh masyarakat, dan ulama.
"Nah bila tak bisa diedukasi, ada law enforcement," tandasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan yang disampaikan pemerintah harus lebih simpatik, mengedepankan sisi emosional.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPegiat Mafindo Niken Setyawati berharap berita palsu dapat diminimalisasi mengingat calon-calon peserta pilkada kali ini jauh dari kontroversi.
Baca SelengkapnyaRamai video makanan ringan atlet PON Aceh-Sumatera Utara berisi roti dan Santan. Makanan ringan itu dikemas di dalam kotak makan kertas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait isu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampar wamentan.
Baca SelengkapnyaPesan itu berisi dua poin menekankan seluruh menteri untuk berhati-hati dalam membuat surat memakai stempel atau kop kementerian.
Baca SelengkapnyaViral hoaks rekaman omongan antara Anies dengan Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaWakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat meralat ucapannya terkait isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon 02
Baca SelengkapnyaLisman ke Bareskrim Polri ditujukan kepada Alifurrahman, penyebar isu hoaks melalui akun YouTube Seword TV
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca Selengkapnya