Satgas Ungkap Tiga Modal Utama Indonesia Merdeka dari Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, Indonesia masih berada dalam situasi perang melawan pandemi Covid-19. Dia pun membeberkan tiga hal yang menjadi modal Indonesia untuk memerdekakan diri dari Covid-19.
"Tujuan dari perang melawan Covid adalah merdeka. Merdeka bukan lepas seutuhnya dari Covid-19, tapi mencapai kehidupan normal baru demi mencapai masyarakat demi menuju masyarakat produktif yang aman Covid-19," ujar Wiku Wiku, dalam konferensi pers, Selasa (17/8).
Tiga modal tersebut, lanjut dia, harus terus dibenahi dan diperbaiki kinerjanya. Dengan kata lain, membutuhkan penguatan secara terus menerus.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Apa fokus utama pembangunan IKN tahap 3? Groundbreaking tahap 3 difokuskan untuk beberapa pembangunan seperti reboisasi area sumbu kebangsaan, pembangunan properti, transportasi listrik, rumah sakit dengan target mendekati Rp10 triliun.
-
Apa yang harus dijaga Timnas Indonesia? 'Hal yang paling utama adalah para pemain harus terus mempertahankan konsistensi penampilan mereka,' ujarnya kepada Bola.net.
-
Bagaimana cara memperbaiki proyek? Mendapati ketidaksesuaian ini, Rudy menegur pelaksana proyek dan meminta untuk memperbaiki sesuai dengan kontrak perjanjian proyek.
-
Siapa yang perlu diperbaiki? 'Ada kemungkinan beberapa pemain yang tidak menunjukkan perkembangan akan digantikan oleh pemain lain. Terlebih lagi, dalam turnamen ini, ada tiga pemain yang tidak dapat ikut serta, yaitu Jens Raven, Welber Jardim, dan Kafiatur Rizky,' jelas Akmal.
Modal pertama yakni kepatuhan protokol kesehatan. Dia menegaskan, tidak ada cara yang paling mudah dan efektif dalam melawan Covid-19 dibandingkan patuh menggunakan masker dan menjaga jarak.
Namun sayangnya, data per 15 Agustus 2021 menunjukkan masih ada 25,59 persen desa atau kelurahan di Indonesia dengan kepatuhan memakai masker yang rendah. Selanjutnya ada 26,21 persen desa atau kelurahan di Indonesia dengan kepatuhan menjaga jarak yang rendah.
Meskipun demikian, data kepatuhan ini belum sepenuhnya menggambarkan kondisi di lapangan. Karena dari 34 provinsi hanya 4 provinsi yang lebih dari 50 persen desa atau kelurahannya melaporkan kepatuhan protokol kesehatan. "Ini harus segera diperbaiki agar modal kita semakin kuat dalam menuju merdeka Covid-19," ungkap Wiku.
Modal kedua, yakni penguatan kebijakan dan koordinasi. Memasuki 2021 kebijakan penanganan Covid-19 berfokus pada karakteristik kondisi dan kesiapan masing-masing daerah. Penguatan koordinasi melalui posko tingkat desa atau kelurahan menjadi salah satu kebijakan inovatif di tahun ini.
Sayangnya, hingga 15 Agustus 2021, dari sekitar 80.000 desa atau kelurahan di Indonesia, baru sekitar 23.000 yang telah membentuk posko. Dari 23.000 posko yang telah terbentuk tidak semuanya rutin melaporkan kinerjanya.
"Rata-rata sekitar 46 persen desa atau kelurahan di tiap provinsi yang telah melaporkan kinerjanya," terang dia.
Modal ketiga, yakni kesiapan fasilitas kesehatan. Saat ini, kapasitas fasilitas kesehatan yang dimiliki Indonesia sudah jauh bertambah dan lebih baik dibandingkan pada awal pandemi.
Hampir 117.000 dari 276.000 atau 42 persen tempat tidur rumah sakit seluruh Indonesia telah dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19. Bed occupancy rate (BOR) pun sudah turun menjadi 39 persen pada ruang isolasi dan 57 persen pada ruang ICU.
Jumlah laboratorium pemeriksa Covid juga terus bertambah. Saat ini terdapat 796 laboratorium di seluruh Indonesia yang memungkinkan pemeriksaan dalam jumlah banyak. Per tanggal 15 Agustus 2021, cakupan testing secara nasional telah mencapai 325 persen atau tiga kali lipat dari standar WHO.
"Penguatan yang juga dilakukan yakni penyediaan tempat isolasi terpusat sebagai antisipasi kenaikan kasus dan penuhnya rumah sakit rujukan Covid. Saat ini sudah terdapat lebih dari 20.000 tempat tidur dari isolasi terpusat di Jabodetabek, Bandung Raya, Solo Raya, Yogyakarta, dan Bali," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kilas Balik 2023 Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam memperkuat dan memodernisasi pertahanan Indonesia yang masih terus bergulir.
Baca SelengkapnyaMenko Polkam Budi Gunawan menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas sebagai fondasi penting dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaAnalis Utama Politik Keamanan LAB 45 Christian Guntur Lebang menjelaskan, infrastruktur digital dan akses internet masih menjadi persoalan utama.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, kesehatan menjadi instrumen penting bagi Indonesia untuk bisa menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaTransformasi digital juga tidak sekadar untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi, namun menjadi langkah strategis memperkuat bangsa di era digital.
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi Indonesia saat ini makin solid, ditandai dengan indikator fundamental seperti pertumbuhan ekonomi yang mampu mencapai 5,17% di kuartal 2-2023
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui ketersediaan infrastruktur kesehatan dan pendidikan di Indonesia masih lemah.
Baca SelengkapnyaMenteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, sumber daya manusia (SDM) adalah kunci untuk memajukan suatu bangsa dan negara.
Baca Selengkapnya