Satpol PP Depok Amankan Anak 'Manusia Silver' yang Ditinggal Kabur Ayahnya
Merdeka.com - Satpol PP Kota Depok mengamankan anak laki-laki berusia 6 tahun yang ditinggal orang tuanya melarikan diri ketika mengamen sebagai manusia silver. Anak laki-laki tersebut kebingungan untuk pulang ketika ditinggal bapaknya.
"Jadi orang tuanya jadi manusia silver, cuma ada kita (datang) langsung kabur, terus anaknya ditinggal, ya sudah saya amankan, bukan secara paksa ya. Diamankan buat didata,” kata Komandan Tim Garuda 1 Satpol PP Kota Depok Asep Apriansyah, Jumat (4/3).
Setelah didata, petugas menghubungi orang tua anak tersebut. Tak lama kemudian datang ibu anak itu dengan membawa bayi berusia tiga bulan.
-
Bagaimana putra korban menyelamatkan uang ayahnya dari penipu? Ia mengatakan kepada penipu itu bahwa dua orang temannya, yang terkesan dengan keuntungan yang diduga diperolehnya, sangat ingin berinvestasi masing-masing sebesar Rp247 juta. Dia juga bertanya kapan mereka bisa datang untuk mengambil uang dari rumahnya.
-
Mengapa orangtua menitipkan anak? Menitipkan anak kepada pengasuh, kerabat, atau di tempat penitipan seperti daycare sudah menjadi praktik umum di kalangan orangtua. Hal ini sering kali dilakukan karena tuntutan pekerjaan yang membuat orangtua tidak bisa selalu berada di rumah untuk mendampingi anak.
-
Kenapa orang tua di desa mengirim anak mereka ke sekolah pencuri? Orang tua yang tinggal di desa tersebut mengirimkan anak mereka yang berusia rata-rata 12-13 tahun ke sekolah ini demi mendapatkan pelatihan geng kriminal.
-
Bagaimana penipu meminta korban untuk mendapatkan hadiah? Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @BAIM WONG Berbagi Hadiah dan @Berikan Timor Leste, dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hadiah, kita perlu menjawab pertanyaan yang tertera pada postingan dan kemudian mengirim jawaban melalui ikon pesan.
-
Kenapa orangtua itu menghukum anak di depan umum? Orangtua di Amerika Serikat ini memilih cara keras dalam menghukum anaknya yang menjadi perundung di sekolah,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kenapa sindiran ke anak buruk? Meskipun sindiran sering dianggap sebagai cara yang efektif untuk mendidik anak, namun sebenarnya sindiran dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak.
“Orang tua anak ini memiliki empat anak dan pekerjaannya memang menjadi manusia silver. Tadi yang menjemput ibunya sambil bawa bayi tiga bulan,” ungkapnya.
Penuturan anak tersebut memang sengaja dibawa bapaknya untuk mengamen sebagai tameng agar dikasihani orang dan mendapat uang lebih banyak.
“Kalau di jalanan dia kasianannya itu bawa anak. Makanya kan mereka itu mempekerjakan anaknya buat jadi tameng di jalanan,” ucapnya.
Dalam patroli itu, pihaknya juga mengamankan 30 orang yang dianggap melanggar ketertiban umum. Mulai dari pengamen, pengemis, manusia silver, penjual kopi pinggir jalan hingga gerobak-gerobak.
“Mereka semua didata, terus dibuat diserahkan ke dinas,” katanya.
Patroli tersebut difokuskan untuk kawasan Jalan Margonda, kemudian menuju Jalan Juanda ke Siliwangi serta Kukusan, Beji.
"Iya rutin, jadi bukan terkait adanya pengaduan. Karena kita monitor tiap harinya," tambahnya.
Dia mengakui, keberadaan pengamen dan pengemis masih tetap ada meski rutin dipatroli. Mereka bukan hanya berasal dari Depok tapi juga wilayah lain seperti Jakarta.
“Kalau masalah berkeliaran pasti ada. Itu ada juga yang dari Jakarta lari ke Depok, karena mungkin dia juga di sana ada razia atau penertiban juga makannya sampai lari ke wilayah Depok,” pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video seorang pemotor sengaja turunkan anak kecil di pinggir jalan hingga ramai disorot netizen.
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaSaat WSU melakukan pencurian ternyata EM tengah berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaAF ditangkap di kediamannya di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sopir Kepala Dispendik dan mengaku bisa meloloskan siswa pada PPDB 2023. Orang tua sudah bayar puluhan juta tapi anaknya lolos PPDB.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaFA pun langsung menodongkan pisau kepada SA untuk mencoba merampas barang berharga miliknya.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaPelaku telah menipu dua orang dan total kerugian sekitar Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaKesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaPengemis asal Bojonegoro kedapatan membawa uang Rp18 juta lebih saat beraksi di Senayan. Begini nasibnya sekarang.
Baca Selengkapnya