Satu warga tewas tertimbun longsor di Lereng Laru Karanganyar
Merdeka.com - Bencana tanah longsor kembali melanda rumah warga di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Banaran Desa Plosorejo Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar. Peristiwa itu mengakibatkan satu korban tewas dan dua lainnya luka-luka.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, mengatakan kejadian bencana tanah longsor di Dusun Banaran Desa Plosorejo tersebut terjadi pada Jumat (2/12), sekitar pukul 21.30 WIB.
"Korban meninggal Catur (21), sedangkan dua korban luka berat Paikem (52) dan Harso Wiyono (55)," kata Nugroho. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (3/12).
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Dimana saja wilayah rawan longsor di Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Di mana tanah longsor di Sragen terjadi? Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
Tim SAR dan masyarakat telah mengevakuasi korban. Masyarakat yang mengalami luka-luka dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo. Nugroho mengatakan Desa Plosorejo di luar pantauan pemetaan daerah titik rawan longsor. Tebing di atas rumah korban merupakan ladang yang ditanami sayuran.
"Kondisi ladang sayuran gundul, sehingga saat terjadi hujan waktu cukup lama memudahkan air masuk ke dalam tanah, dan menyebabkan rawan longsor," kata Nugroho.
Dia mengatakan, sebelum kejadian, warga awalnya mendengarkan gerakan tanah dengan suara keras, dan beberapa menit kemudian ada yang teriak meminta tolong.
"Korban meninggal ini, hanya terlihat kakinya saja saat ditemukan oleh warga." katanya.
Satu warga yang meninggal dunia karena seluruh tubuhnya tertutup material longsoran. Saat kejadian, korban sedang tertidur pulas. Sedangkan dua korban lain, berteriak minta tolong warga dan mengalami luka patah tulang.
Ia mengatakan kondisi kemiringan tanah di lokasi kejadian, sekitar 70 derajat, sangat curam, dan tidak ada tanaman keras atau pohon sehingga potensi longsor.
Namun, warga telah melakukan kerja bakti membantu menyingkirkan longsoran material dari rumah korban. Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat lebih waspada terutama pada musim ekstrem seperti saat ini. Masyarakat juga diminta memfungsikan kembali alat komunikasi kentongan untuk pemberitahuan terhadap warga jika terjadi hujan deras berlangsung cukup lama.
Ia mengatakan, dari hasil pemetaan daerah rawan tanah longsor ada di sekitar 48 desa yang tersebar di sembilan kecamatan di Karanganyar. Rawan longsor antara lain Kecamatan Ngargoyoso, Jatiyoso, Tawangmangu, Karangpandan, Bandabuntung, Seloromo, dan Metesih.
Oleh karena itu, pihaknya sudah menyiapkan anggotanya BPBD untuk selalu memantau di daerah dianggap rawan bencana tersebut. Masyarakat juga diminta tetap waspada terhadap bencana tanah longsor dan banjir. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaDua Warga Toraja Utara Meninggal Tersapu Tanah Longsor, Satu Masih Hilang
Baca SelengkapnyaErnawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia bencana tanah longsor di Desa Tulabolo
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang dan tanah longsor tersebut turut memutus akses jalan antara dua desa di Karo, Sumatera Selatan. Berikut penampakannya!
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap sejumlah korban yang dinyatakan hilang.
Baca Selengkapnya13 kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca Selengkapnya