Sejak kapan Lebaran di Indonesia identik dengan kembang api?
Merdeka.com - Kembang api biasanya identik dengan Tahun Baru Masehi. Tidak hanya di Indonesia, tetapi di negara belahan bumi lain pun demikian. Kegembiraan dan pesta pergantian tahun disambut dengan gegap gempita, salah satunya menyalakan kembang api di udara.
Namun di Indonesia, kembang api ternyata tidak hanya identik dengan Tahun Baru, tetapi juga diidentikkan dengan Lebaran atau Perayaan Idul Fitri setelah sebulan lamanya berpuasa di Bulan Ramadan.
Pertanyaan sederhananya adalah, sejak kapan kembang api mulai diidentikkan dengan perayaan Lebaran di negeri ini? Memang sejauh ini belum ada literatur dan catatan sejarah pasti sejak kapan kembang api bersanding dengan Perayaan Lebaran itu. Namun demikian sejarah kembang api, mercon dan petasan itu bila ditarik ke belakang memang berakar dari tradisi China.
-
Kapan kembang api pertama kali dibuat? Menurut American Pyrotechnics Safety and Education Foundation, pada sekitar tahun 800 M, para alkemis Tiongkok mencampurkan senyawa, belerang, dan arang untuk menghasilkan bubuk mesiu mentah.
-
Mengapa kembang api dibuat pertama kali? Mereka sebenarnya mencari resep untuk hidup kekal, tapi apa yang mereka ciptakan tetap mengubah dunia.
-
Bagaimana kembang api pertama dibuat? Untuk membuat kembang api pertama, mereka mengemas bubuk mesiu baru ke dalam rebung dan melemparkannya ke dalam api, sehingga menimbulkan ledakan keras.
-
Siapa yang menemukan kembang api? Mengutip LiveScience, Selasa (2/1), kebanyakan sejarawan berpendapat bahwa kembang api ditemukan di Tiongkok, meskipun ada pula yang berpendapat bahwa tempat kelahiran aslinya adalah di Timur Tengah atau India.
-
Siapa penemu Korek Api di China? Beberapa ilmuwan China berspekulasi, versi awal atau pertama korek api ditemukan pada tahun 577 Masehi oleh para wanita istana yang miskin selama pengepungan militer oleh Zhou Utara dan Chen, di kerajaan China Qi Utara yang masa kejayannya sangat singkat.
-
Kapan tradisi melompati api dilakukan? Melompati api merupakan tradisi yang dilakukan pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Yulius Haflan dalam bukunya berjudul 'Kumpulan Fakta Unik' menulis sejarah kembang api berawal dari ditemukannya petasan pada abad ke-9 di China. Ceritanya, waktu itu seorang juru masak tidak sengaja mencampur tiga bahan bubuk hitam (black powder) yang ada di dapurnya yaitu garam peter atau KNO3 (kalium nitrat), belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal). Ternyata tiga bahan tersebut merupakan campuran bubuk mesiu yang mudah terbakar. Jika bubuk mesiu itu dimasukkan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya maka akan meledak keras.
Kemudian pada masa Dinasti Song (960-1279 M), masyarakat China mendirikan pabrik petasan. Bahan baku tabung kemudian diganti dengan gulungan kertas merah. Yang selanjutnya hal itu menjadi dasar pembuatan kembang api yang menitik beratkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di udara.
Petasan dan kembang api digunakan untuk menyemarakkan pesta dalam tradisi China, yaitu pesta pernikahan dengan tujuan spiritual dasar untuk mengusir roh-roh jahat yang bisa mengganggu perayaan dan pesta.
Petasan, mercon dan kembang api ini kemudian dibawa saudagar-saudagar dari China berdagang ke negara lain, misalnya ke Timur Tengah, kawasan Asia lain, bahkan sampai ke Eropa. Bahkan pada masa Renaissance pada abad ke-14 di Jerman dan Italia ada sekolah khusus yang mengajarkan pembuatan kembang api, hingga akhirnya muncul istilah pyrotechnics yang menggambarkan seni membuat kembang api.
Lalu bagaimana di Indonesia? Etnis China masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7, mereka disebut sebagai China Perantauan yang kemudian masuk ke seluruh pelosok tanah air. Lalu sejak abad ke-11, ratusan ribu bangsa China memasuki kawasan Indonesia terutama di pesisir utara pulau Jawa, pesisir selatan dan timur Sumatera, serta pesisir barat Kalimantan.
Bisa jadi, di wilayah baru yang waktu itu belum bernama Indonesia mereka memperkenalkan mercon, petasan dan kembang api. Bagaimana menurut anda?
Diolah dari berbagai sumber (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut sejarah singkat kembang api yang selalu ditunggu-tunggu banyak orang.
Baca SelengkapnyaAyam kecap menjadi salah satu menu yang tak pernah absen di setiap hajatan maupun acara keagamaan.
Baca SelengkapnyaKepopuleran kue ini di masa lalu tidak lepas dari wilayah kekuasaan pada masa puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-7.
Baca SelengkapnyaTradisi syawalan di Pulau Jawa telah berlangsung lintas generasi.
Baca SelengkapnyaSetiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran
Baca SelengkapnyaTradisi Cembengan merupakan tradisi yang diadopsi dari etnis Tionghoa, yaitu Cing Bing.
Baca SelengkapnyaBudaya China telah berakulturasi dengan budaya Nusantara di berbagai daerah. Salah satu akulturasi itu berada di Bali.
Baca SelengkapnyaBagi umat Islam, tanggal 10 Muharram dianggap sebagai hari spesial. Banyak peristiwa besar yang terjadi pada tanggal itu.
Baca SelengkapnyaKuliner Imlek, baik yang hasil akulturasi maupun yang autentik, selalu membawa makna simbolis dan filosofis, seperti kue keranjang, kue lapis legit dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMelalui Sekaten, kita dapat melihat eratnya kaitan antara peristiwa ini dengan sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaTradisi Lebaran bukan cuma soal mudik dan makan ketupat. Di berbagai daerah banyak sekali tradisi dilakukan secara turun temurun dan hanya ada saat Lebaran.
Baca SelengkapnyaTradisi yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini sudah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Bengkulu dalam menyambut Tahun Baru Islam.
Baca Selengkapnya