Sejarah Puasa Ramadan
Merdeka.com - Marhaban Ya Ramadan. Umat Islam akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Inilah bulan penuh keistimewaan. Bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan Ramadan adalah tamu agung. Umat Islam menyambutnya dengan penuh kegembiraan.
Puasa Ramadan tidak hanya sekadar menahan haus dan lapar. Praktik puasa memiliki dimensi sangat luas. Ibadah ini juga memiliki tuntunan, hukum dan aturan. Hal itu bisa dibaca kembali dalam sejarah perintah ibadah puasa Ramadan.
Perintah ibadah puasa memiliki hal spesial. Jika biasa hukum ibadah secara umum ketika ayat turun, maka ibadahnya mulai berlaku. Seperti ibadah mendirikan salat, zakat, haji dan umrah. Namun khusus puasa berbeda.
-
Apa hukum puasa Ramadhan? Hukum puasa Ramadhan bagi umat Islam yaitu wajib. Terutama bagi umat Islam yang sudah memenuhi beberapa persyaratan. Seperti:Suci Berakal sehatSudah baligh atau pubertasSehat jasmani dan rohani
-
Apa itu Qada Puasa? Adapun kegiatan mengganti puasa ini dikenal sebagai qada puasa. Dilansir Rumaysho, yang dimaksud qada adalah mengerjakan suatu ibadah di luar batasan waktunya.
-
Kapan puasa Ramadhan diwajibkan? Puasa Ramadhan adalah salah satu dari lima rukun Islam, yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang baligh, berakal, dan mampu secara fisik.
-
Apa hukum qadha puasa di bulan Rajab? Secara umum, qadha puasa dapat dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadan.
-
Apa yang diajarkan puasa? Puasa mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosi.
-
Kenapa puasa Ramadhan wajib? Dijelaskan tafsir dari Kementerian Agama RI, hukum puasa Ramadhan adalah wajib bagi umat Islam. Di mana dilakukan untuk mengendalikan syahwat, mendidik jiwa hingga menyadarkan bahwa manusia mempunyai kelebihan dibandingkan dengan hewan. 'Orang yang beriman akan patuh melaksanakan perintah berpuasa dengan sepenuh hari, karena ia merasa kebutuhan jasmaniah dan rohaniah adalah dua unsur pokok bagi kehidupan manusia yang harus dikembangkan dengan bermacam-macam latihan, agar dapat dimanfaatkan untuk ketenteraman hidup yang bahagia di dunia dan akhirat,' isi tafsir Kementerian Agama RI.
Para ulama menjelaskan, ada jeda selama satu bulan sejak turun ayat perintah untuk menjalankan puasa. Dari bulan Sya'ban menuju bulan Ramadan. Jeda itu dimaksudkan agar Nabi Muhammad dapat menjelaskan ketentuan dan aturan tentang puasa yang belum diketahui oleh para sahabat saat itu. Sehingga ketika sudah memasuki bulan Ramadan, sahabat sudah mengerti tentang tuntunan puasa.
Perintah puasa telah dijelaskan dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 183: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". Ayat tersebut turun pada tahun kedua Hijrah, pada bulan Sya'ban atau bulan ke-8 dalam kalender Hijriah.
Baru pada ayat berikutnya dijelaskan kapan pelaksanaan bulan puasa yaitu dalam surat Al- Baqarah ayat 185. Ayat itu juga menjelaskan ketentuan bagaimana jika orang dalam keadaan sakit dan musafir, apakah perlu puasa atau tidak.
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur".
Keistimewaan Bulan Ramadan
Bulan Ramadan begitu istimewa. Banyak ulama menyebut, Ramadan adalah bulan Alquran. Sebab, di bulan itu Alquran diturunkan. Tepatnya pada malam Lailatul Qadar.
Pakar tafsir Alquran Quraish Shihab menjelaskan, bulan Ramadan terdapat malam Qadar. Menurut Alquran, bulan itu lebih baik dari seribu bulan. Para malaikat silih berganti turun atas seizin Tuhan. Dan kedamaian akan terasa hingga terbitnya fajar.
Selain itu, ayat-ayat puasa Ramadan juga disisipkan ayat yang mengandung pesan tentang kedekatan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya serta janji-Nya untuk mengabulkan doa siapapun yang dengan tulus berdoa.
Karena itu, mari menangkan dan jalankan rukun Islam ketiga ini dengan gembira. Menangkanlah jihad akbar ini. Selalu bersimpuh di padang yang luas dengan doa. Perbanyak ibadah. Agar kita menjadi orang yang bertaqwa.
Sekali lagi, Marhaban Ya Ramadan
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum menunaikan ibadah puasa Ramadhan, sebaiknya umat Islam memahami terlebih dahulu hukum puasa Ramadhan itu sendiri.
Baca SelengkapnyaSaat pelaksanaan puasa Ramadhan, umat Muslim perlu mengawalinya dengan membaca niat berpuasa Ramadan.
Baca SelengkapnyaDoa puasa atau niat puasa patut dihafal untuk mengawali amalan yang satu ini.
Baca SelengkapnyaRukun dan syarat sah puasa ini wajib diketahui setiap Muslim.
Baca SelengkapnyaBulan-bulan dalam kalender Islam memiliki makna dan keistimewaan tersendiri yang seringkali dikaitkan dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang doa niat puasa Ramadhan yang lengkap beserta arti dan kegunaannya.
Baca SelengkapnyaTarawih pertama 2024 diperkirakan tanggal 10 dan 11 Maret.
Baca SelengkapnyaDoa sahur puasa rajab 2024 ini bisa diamalkan. Berikut doanya.
Baca SelengkapnyaPuasa Rajab dalam praktiknya bisa dilakukan bersamaan dengan hari-hari utama berpuasa agar pahalanya lebih besar.
Baca SelengkapnyaWaktu yang diutamakan untuk mengamalkan Puasa Rajab adalah pada ayyamul bidh atau pertengahan bulan.
Baca SelengkapnyaSebelum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh Agustus 2023, ada bacaan niat yang harus dibaca.
Baca SelengkapnyaSelain hukum pelaksanaannya, Anda juga perlu memahami bacaan niat puasa qadha di bulan Syawal dengan baik dan benar
Baca Selengkapnya