Sejarah Susu dan Kebiasaan Orang Eropa Minum Susu
Manusia pun pada akhirnya berusaha untuk menghasilkan produk susu yang dapat memberikan kemudahan
Minuman Susu memiliki sejarah panjang dan hubungan yang panjang dengan manusia. Diperkirakan susu pertama kali diproduksi sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Tepatnya, ketika manusia mulai mendomestikasi hewan seperti sapi, kambing, dan domba di wilayah Timur Tengah.Panjangnya sejarah tersebut tidak terlepas dari manfaat yang dapat dirasakan oleh manusia.
Mulai dari kalsium yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi, protein yang dapat membantu pertumbuhan otot serta memperbaiki jantung, hingga vitamin yang bermanfaat untuk tubuh.
Manusia pun pada akhirnya berusaha untuk menghasilkan produk susu yang dapat memberikan kemudahan. Pada tahun 1867, Justus von Liebig asal Jerman menciptakan susu formula pertama (sufor) dari susu sapi, tepung gandum, dan kalium bikarbonat.
Inovasi tersebut dipandang sebagai solusi bagi kebanyakan orang. Sebab, sebelum adanya sufor, bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI dari ibunya seringkali diberi makanan pengganti yang kurang bergizi dan bahkan berbahaya. Tingkat kematian bayi akibat malnutrisi sangat tinggi.
Abad ke-20
Pada pertengahan abad ke-20, merek-merek sufor terus berinovasi dengan menambahkan nutrisi penting seperti asam lemak DHA dan ARA untuk mendukung perkembangan otak dan mata anak.
Hingga saat ini, sufor bertransformasi menjadi pilihan pangan yang sehat bagi pertumbuhan anak. Besarnya usaha dalam mengembangkan produk susu pun berbanding lurus dengan makin berkembangnya budaya minum susu terutama di daratan eropa, di mana susu sudah menjadi tradisi.
Berbagai produk turunan susu diketahui banyak dikonsumsi seperti keju, yogurt, dan mentega.
Kegemaran minum susu juga dapat dilihat dari gaya hidup masyarakat eropa yang mengonsumsi susu bersamaan dengan produk lain. Masyarakat Inggris misalnya gemar menambahkan susu ke dalam teh mereka.
Sementara di Prancis, masyarakat setempat sering minum susu di pagi hari sembari memakan croissant atau roti.
Susu Formula
Sementara di negara Skandinavia, susu sering kali disajikan sebagai minuman pendamping dengan makanan. Dengan mengintegrasikan susu dalam pola makan sehari-hari, masyarakat Eropa cenderung memiliki asupan nutrisi yang lebih seimbang.
Ini penting untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga kesehatan orang dewasa.
Hal itu ditegaskan oleh Dokter Spesialis Anak, Dr. Dian Sulistya Ekaputri yang mengatakan produk-produk susu seperti sufor dapat sumber asupan yang baik untuk proses tumbuh kembang.
Sebab, susu seperti sufor banyak memberikan nutrisi.Hal itu diperlukan untuk meningkatkan berbagai kemampuan anak. Mulai dari peningkatan kemampuan belajar, kreativitas, hingga pemecahan masalah.
“Tidak heran bila nutrisi yang terkandung dalam susu formula dapat memberikan dukungan. Yang dibutuhkan untuk kemampuan belajar, kreativitas, dan pemecahan masalah si kecil," ucap Dr. Dian Sulistya Ekaputri.