Sejumlah Sekolah di Kupang Gelar PTM dengan Protokol Kesehatan Ketat
Merdeka.com - Sejumlah Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM), Senin (3/5). Protokol kesehatan diterapkan dengan ketat.
SMK Negeri 3 Kupang merupakan salah satu sekolah yang menggelar PTM. Kegiatan belajar mengajar (KBM) dibagi dalam dua sesi.
Kepala SMK Negeri 3 Kupang Jeni JP Bhasarie mengatakan, protokol kesehatan diterapkan sangat ketat pada pelaksanaan PTM ini. Seluruh siswa menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk ke halaman sekolah, mencuci tangan, memakai masker, dan disediakan hand sanitizer di dalam kelas.
-
Kenapa siswa SMK perlu PKL? Bukan tanpa alasan, PKL adalah kegiatan implementasi yang diberikan kepada siswa SMK agar bisa mendapatkan berbagai manfaat.
-
Bagaimana PKL membantu siswa? PKL merupakan kegiatan implementasi untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja profesional bagi peserta didik. Selain itu, tujuan PKL juga untuk meningkatkan kompetensi sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Gimana cara orang tua melatih anak masuk TK? Latih anak Anda untuk terbiasa dengan rutinitas pagi seperti bangun pagi dan menyiapkan diri. Ini akan membantu mereka mengerti apa yang harus dilakukan di pagi hari dan menghindari kejutan pada hari pertama sekolah.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Bagaimana cara belajar di sekolah dalang Mangkunegaran? Materi pengajarannya disampaikan dalam bentuk teori dan praktik. Pada awal pertemuan, para siswa diberi naskah beserta contohnya. Selanjutnya mereka diberi dasar-dasar seni pewayangan seperti sulukan, sabetan, dan dhondhogan.
Menurut Jeni, pihak sekolah juga membuat surat pernyataan bermeterai yang ditandatangani orang tua atau wali. Salah satu poinnya menyatakan, saat KBM berjalan dan siswa dinyatakan terpapar Covid-19, maka menjadi tanggung jawab bersama sekolah, orang tua, maupun wali.
"Dengan surat pernyataan ini jika terjadi apa-apa, maka orang tua tidak menyalahkan sekolah saja, karena kita sudah ada komitmen bersama dengan surat pernyataan di atas meterai 10.000. Orang tua menyetujui karena hampir semua orang tua menginginkan belajar tatap muka, karena kami sekolah kejuruan yang dituntut untuk lebih banyak praktik, bukan teori," ungkapnya.
Jika terdapat orang tua siswa yang tidak menyetujui anaknya belajar tatap muka, maka pihak sekolah memberikan materi pelajaran melalui online. Semua guru diwajibkan membawa handphone ke dalam kelas.
"Kalau tidak ada surat pernyataan tidak diperbolehkan masuk ke dalam kelas, kami suruh pulang. Kemudian masker, yang diperbolehkan dalam halaman hingga kelas adalah masker medis bukan masker scuba. Jika ada yang memakai scuba, kita akan ganti dengan masker medis," jelas Jeni.
Pihak sekolah juga telah membentuk tim gugus tugas Covid-19. Seluruh pembina OSIS dikerahkan untuk mengecek pelaksanaan protokol kesehatan di setiap kelas. "Jika ada siswa yang tidak taat protokol kesehatan, akan ditegur. Jadi protokol kesehatan itu diterapkan dari masuk pintu gerbang, kelas hingga pulang, seluruh kantin di depan sekolah tidak diperbolehkan jualan, agar siswa langsung pulang rumah masing-masing," katanya.
Sebagai sekolah kejuruan, PTM dinilai lebih efisien karena 80 persen pelajaran dipraktikkan. Sejumlah siswa juga mengeluh belajar online cepat membuat mereka bosan.
"Ya kita kan sekolah kejuruan yang banyak praktik, jika belajar online terus menerus, maka siswa akan jenuh. Bahkan agar efisien, ada guru yang berkunjung ke rumah siswa untuk mengajar sambil praktik. Total seluruh siswa SMKN 3 Kupang adalah 1.740," jelas Jeni.
Siswa Mengaku Senang Belajar Tatap Muka
Reni Lulu Lena, Siswi Kelas X Jurusan Busana 1 SMKN 3 Kupang mengaku senang kembali tatap muka, karena sudah hampir satu tahun lebih mengikuti proses belajar mengajar secara online. Dia mengaku senang bisa berjumpa kembali dengan teman-teman dan para guru walaupun dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Rasanya senang sekali bisa berjumpa dengan teman-teman di sekolah, ibu dan bapak guru. Belajar online rasanya sepi, lalu tugas banyak, kalau tatap muka lebih enak, soalnya sama-sama dengan teman dan bisa praktik lagi," ungkap Reny, yang masuk pada sesi kedua.
Reni berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga semuanya kembali berjalan normal. "Semoga virus corona cepat hilang sudah. Supaya bisa sekolah tatap muka terus kakak," harapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nantinya, venue KTT ASEAN difokuskan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTanggal 4-7 wilayah-wilayah yang yang bersinggungan ke tempat untuk venue dan penginapan KTT ASEAN itu PJJ total 100 persen di 9 kecamatan.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaLalu apa saja sebenarnya serba-serbi MPLS yang penting untuk diketahui oleh para siswa?
Baca SelengkapnyaJelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaJakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.
Baca SelengkapnyaPembelajaran daring tersebut, bertujuan agar mengurai kepadatan lalu lintas
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengimbau 208 sekolah yang berada di kawasan GBK, lokasi Misa Akbar Paus Fransiskus menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaHadir pada pembukaan MPLS, para Kepala Dinas, Ka intel, Dansathalan, serta guru dan orang tua
Baca Selengkapnya50 siswa jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Kutai Timur mengikuti Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
Baca Selengkapnya